Gereja Katolik Dibakar Orang Tak Dikenal, Salib Yesus Utuh Tak Tersambar Api



Di antara meja persembahan dan altar yang hangus terbakar, salib Yesus kokoh berdiri tanpa hangus sedikit pun



Sebuah peristiwa yang nyaris tidak terekam media terjadi di sebuah daerah pinggiran Pasaman, Sumatra Barat. Minggu pagi, 4 Mei 2014 telah terjadi pembakaran gereja oleh orang tidak dikenal.

Menurut penuturan sumber informasi, diduga peristiwa pembakaran Gereja Katolik St Maria Diangkat Ke Surga itu telah direncanakan. Hal itu dimungkinkan mengingat ada gelagat mencurigakan sejak hari Sabtu, 3 Mei 2014. “Sabtu sore ada seorang warga yang sedang mencari rumput. Melihat ada orang tidak dikenal yang sedang mengitari gereja, warga tersebut mendatangi. Orang tidak dikenal tersebut memakai helm. Ketika ditanya, orang tidak dikenal itu mencari tempat sabung ayam. Setelah dijawab warga tidak ada tempat untuk sabung ayam, orang tidak dikenal itu pergi naik motor Vario warna hitam.”

Warga sama sekali tidak menaruh curiga atas keberadaan orang tidak dikenal itu. Minggu pagi, sekitar pukul 06.00, ada warga lain yang melihat ada orang yang berada di dekat jendela. Warga tersebut berpikiran positif. Ia mengira orang tersebut adalah petugas gereja yang akan membersihkan gereja mengingat siangnya akan dipakai untuk kebaktian rutin. Oleh karena itu, warga tersebut tidak mendekati dan menyapa orang itu.

Sekitar pukul 06.10, ada warga yang hendak pergi ke ladang. Sesampai di dekat gereja, warga ini melihat nyala api dan asap yang keluar dari dalam gereja. Teriakan kebakaran membuat warga yang lain berdatangan dan berusaha memadamkan api. Kesigapan warga menjadikan api cepat dipadamkan dan tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.

“Dari tanda-tanda yang masih tersisa, tempat ini dibakar dengan menggunakan bantal misdinar yang diguyur dengan minyak tanah” ungkap sumber informasi. Akibat pembakaran ini meja kecil yang biasa dipakai untuk meletakkan persembahan umat dan meja altar rusak parah. Lampu-lampu yang ada di atas meja altar pun rusak. Tetapi nampak keanehan, “Salib yang berdiri di samping meja altar utuh, tidak ada tanda-tanda tersambar api. Padahal tempat sekitarnya terbakar.

Menurut penuturan warga yang lain, sebelum gereja diketahui terbakar, ia sempat berpapasan di jalan depan rumah dengan seseorang yang tidak dikenal mengendarai motor Vario warna hitam. Sayangnya, ia tidak mengingat nomer kendaraannya. Namun, ia masih ingat wajah orang itu.

Gereja St Maria Diangkat ke Surga tampak dari depan. Gereja ini dibangun di daerah mayoritas Katolik (kurang lebih 80%)

Kini, peristiwa pembakaran gereja yang berada di wilayah Paroki Keluarga Kudus Pasaman itu telah ditangani kepolisian. Pihak kepolisian pun telah melakukan olah TKP. Umat Katolik tidak perlu emosi. Menanggapi berbagai usaha provokasi, umat Katolik harus mampu menahan diri sembari memperkuat iman. Sejarah telah membuktikan bagaimana Gereja Perdana justru semakin kuat di kala berada dalam penganiayaan. Ketekunan mereka untuk bersekutu dalam doa menjadikan Gereja Perdana mampu bangkit dan memberikan kesaksian hidup.

Ga taulah bro mau ngomong apa, entah apa yang ada di pikiran orang itu, hal2 seperti inilah yang dapat memicu perpecahan antar agama, apakah tidak di ajarkan untuk saling mengasihi antar manusia?? atau malah hanya di ajari untuk saling membunuh dan memusnahkan orang lain yang beda keyakinan... 

Sumber : http://regional.kompasiana.com/2014/05/06/pembakaran-gereja-di-kinali-sumatra-barat-651362.html

Comments