Mau ke dasar Coban Sewu atau Tumpak Sewu via Jalur Malang? Siapkan fisik untuk melewati ratusan anak tangga dari bambu ini.

Coban Sewu atau bisa disebut Air Terjun Tumpak Sewu akhir-akhir ini menjadi sebuah destinasi wisata baru yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Karena masih tergolong baru sehingga akses kesana pun juga masih terbilang susah.
Berawal dari rasa penasaran saya beberapa bulan yang lalu akan indahnya tempat ini, saya pun mencari waktu yang tepat untuk bisa jalan-jalan kesana. Banyak teman yang belum tertarik untuk kesana karena setelah searching melihat gambaran jalur yang akan dilalui nantinya yang kebanyakan menunjukan medan yang harus dilalui dengan melawan arus sungai. Tetapi itu tidak menyurutkan niat saya untuk segera mencari waktu luang untuk kesana.
Setelah merencanakan pejalanan matang-matang mulai dengan mempersiapkan kondisi sepeda yang terbilang sudah memasuki usia mbah-mbah, akhirnya dapat waktu yang tepat yaitu minggu 13 September 2015 bersama dengan 2 orang teman yang juga penasaran dengan keindahan air terjun tumpak sewu atau coban sewu.



Kami start dari alun-alun malang kota pukul 09.00 pagi melewati jalan ke arah dampit menuju lumajang dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok mungkin bisa di sebut juga " Enggokan Sewu " atau belokan seribu.. hehehehe dan harus mengalami krusakan pada ban motor pada saat menuju ke malang. Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam, di sebelah kanan jalan terpampang jelas tulisan Wisata Alam Coban Sewu, akhirnya kami pun mengikuti jalan setapak yang sudah di semen, dan tidak beberapa lama kami sudah sampai di parkiran.

Tampak view atas
 Parkiran ini terletak di Ampel Gading yang masih masuk daerah malang, setelah persiapan gantai pakaian kami pun kembali turun dengan jalan setapak, dan benar tidak sampai 15 menit kami sudah di suguhkan pemandangan air terjun dari atas. Dari atas, terlihat sangat jelas berjajar air terjun yang saling bertumpak atau bertindihan. Beberapa waktu lalu, Juni 2015, telah dibangun akses untuk turun menuju bagian bawah air terjun. Namun demikian, tebing sisi selatan ini sangat curam hampir 90 derajat. Tegak seperti tembok. Meskipun memiliki struktur gabungan bambu, kayu, dan rotan sebagai akses tetapi tidak begitu friendly untuk panjat tebing apalagi trekking jadi disinilah yang harus di butuhkan fisik dan keberanian. Kami pun perlahan-lahan mulai menuruni puluhan bahkan ratusan anak tangga dari bambu yang di suguhkan pemandangan jurang di samping kanan dan kiri, kadang juga harus bergantian saat ada yang naik.




Kurang lebih satu jam kami menuruni tebing setinggi 200an meter dan pada akhirnya kami sampai di dasar air terjun yang disambut dengan panorama alam yang sangat luar biasa, sebuah air terjun yang paling indah dari sekian air terjun yang pernah saya datangii walaupun masih bisa di hitung dengan jari.. hehehe






Setelah puas menikmati dinginnya coban sewu dengan ratusan foto yg sudah saya abadikan, kami pun segera beranjak kembali memanjat satu per satu anak tangga. Di beberapa tempat yang cukup landai kami beristirahat sejenak. Oh iya jika lelah tak perlu memaksakan diri, di beberapa sudut telah di sediakan tempat duduk dari kayu untuk beristirahat. Di tempat ini juga sering di jadikan tempat berfoto-foto oleh pengunjung, karena background Coban Sewu tampak jelas.




Tepat pukul 3 sore kami pun sudah kembali ke parkiran dan sambil menunggu bersih-bersih badan, kami beristirahat sejenak di warung yang ada disana sambil memesan makanan untuk mengisi perut yang kosong. Sebuah pengalaman baru dan kenangan baru di Coban Sewu, yang boleh dibilang sebagai Niagaranya Indonesia.

Berikut beberapa hal penting yang perlu di persiapkan sebelum ke Coban Sewu atau Tumpak Sewu.

1. Siapkan fisik dan tenaga ( karena kemarin pada saat saya kesana ada yang terkilir kakinya dan pinsan di dasar air terjun. )

2. Amankan isi tas seperti baju, dompet, dan barang elektronik sebelum turun bisa di masukkan ke dalam plastik agar tidak basah.

3. Bawalah pakaian ataupun sepatu yang alasnya tidak licin, bawalah beban secukupnya.

4. Siapkan snack ataupun air minum pada saat perjalanan tp perlu di ingat Tetap menjaga kebersihan.

5. Perhatikan kondisi cuacanya, karena pukul 16.00 kondisi sudah harus steril dari pengunjung.

6. Patuhi peraturan yang ada dan jangan sampai hanya demi sebuah foto harus mempertaruhkan nyawa.

7. Tetap jaga kelestarian alamnya dengan tidak merusak dan membawa apapun dari bawah.

8. Biaya parkir sepeda motor Rp. 2500 dan tiket masuk dari Ampel Gading Rp. 5000, harga makanan sama seperti biasanya.

9. Jangan lupa berdoa yang terpenting.

10. Selamat berlibur semoga ini bisa menjadi referensi untuk perjalanan kamu selanjutnya.


Semoga video ini bisa menjadi referensi medan yang akan kamu lalui:



Perjalanan melewati jalur lumajang

Foto Lainnya: 











Comments