Berkumpul bersama ratusan monyet di Pulau Kembang

Pulau Kembang adalah salah satu primadona yang ada di Banjarmasin, yang bisa kita kunjungi setelah Pasar Terapung.
Pulau ini secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala. Namun untuk menuju kesana biasanya masyarakat melalui Kota Banjarmasin karena lokasinya lebih dekat yakni berada sebelah barat Kota Banjarmasin. Pulau yang terletak di tengah Sungai Barito ini pada dasarnya adalah sebuah delta yang terbentuk secara alami. Pulau Kembang merupakan hutan wisata yang berada dikawasan konservasi di bawah pemangkuan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan seluas 60 Ha. Pulau Kembang ini tidak dihuni manusia namun didominasi oleh fauna seperti kera ekor panjang dan bekantan. Meskipun tidak dihuni manusia pulau ini memiliki keterkaitan dengan masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin.



Untuk menuju ke Pulau Kembang kita bisa melalui beberapa akses kesana, di antaranya yang paling sering di lewati wisatawan yakni melalui: Siring Sungai Martapura dan Kampung Muara Kuin.



Perahu Klotok di siring sungai martapura
Kalau kita lewat Siring Sungai Martapura kita bisa menyewa klotok yang setiap hari mangkal disana dengan tujuan Pulau Kembang, kalau hari-hari biasa agak sepi jadi biasanya sewa nya bukan perorangan tapi per setiap klotok dengan biaya kurang lebih 300.000/klotok. Namun kalau kita berangkat ke pulau kembangnya pada hari libur / minggu, biasanya banyak wisatawan juga yang hendak kesana, jadi kita bisa hanya membayar 35.000/orang kalau sudah cukup penumpangnya minimal 12 orang, kita langsung di antarkan ke tujuan. Lama perjalanan ke Pulau Kembang kurang lebih 1 jam, selama perjalanan kita akan melihat keindahan sungai Martapura dan Sungai Barito yang terkenal itu, kehidupan masyarakat di sekitar sungai beserta beberapa kapa-kapal yang sengaja parkir di pinggiran sungai Barito.


Pasar Terapung Kuin
Dan kalau kita melalui Kampung Muara Kuin kita bisa langsung charter/menyewa klotok yang tersedia disana (ada juga di dekat Masjid Sultan Suriyansyah), kalau melalui kampung muara kuin ini lebih bagus kalau berangkat nya sebelum matahari terbit (setelah Sholat Shubuh), karena kita melalui wisata Pasar Terapung Muara Kuin, jadi kita bisa sekalian menikmati salah satu wisata yang terkenal di Kota Banjarmasin tersebut. Lama perjalanan melalui kampung muara kuin ini lebih singkat mungkin sekitar 45Menit, karena jarak yang di tempuh tidak terlalu jauh, namun itu belum waktu kalau kita berhenti di Wisata Pasar Terapungnya loh ya.


Setelah kita sampai ke dermaga pulau kembang kita akan di sambut puluhan kera-kera yang siap menyerbu klotok kita untuk “merazia” (bahasa pak polisi..hhe) makanan yang ada di dalam klotok. Biasanya yang paling banyak di serbu adalah jenis buah, terutama buah pisang, jadi kalau memang tidak takut sama kera kita bisa membawa buah pisang kesana, yah anggap saja sebagai oleh-oleh untuk penghuni di sana. Namun kalau masih takut dengan kera tidak usah membawa apa-apa saja, agar tidak di deketin sama kera-kera disana.

Tiket masuk ke tempat wisata Pulau Kembang tergolong cukup murah, hanya dengan Rp.7.500/orang (untuk wisatawan lokal) kita sudah bisa masuk dan ber interaksi langsung dengan ratusan kera disana. Untuk mengelilingi pulau kembang kita di sediakan jembatan, karena tanah disana sebagian rawa jadi tidak bisa di lewati. Setelah masuk ke dalam kita akan di sambut oleh 2 buah patung kera putih (hanoman) dan seperti kuil kecil yang di pakai untuk tempat ziarah bagi etnis tionghoa (berdasarkan sejarah mereka mempercayai di sana tempat terkuburnya nenek moyang mereka).




Di dalam pulau kembang juga tersedia kamar mandi dan juga warung yang jual makanan-makanan ringan dan minuman, namun jangan sesekali memperlihatkan makanan atau minuman di sana yah, soalnya nati pasti akan di rebut sama kera-kera disana, jadi kalau hendak makan atau minum lebih baik di dalam warung saja, karena di sana ada penjaganya yakni ibu-ibu yang jualan di warung dengan membawa pentung sakti yang siap menghertak kalau ada kera yang mendekat ke warung.





Sebenarnya kera-kera disana tidak galak kepada pengunjung, tidak ada yang menggigit ataupun mencakarnya dan merekapun tidak takut takut kepada pengunjung, namun biasanya pengunjung disana takut dengan kera-kera tersebut karena jumlahnya yang sangat banyak dan berkelompok membuat perasaan jadi was-was, ya mungkin karena kita tidak terbiasa aja dekat dengan kera-kera disana. Namun bagi pengunjung yang takut dengan kera disana tenang saja, karena di sana ada juga petugas yang siap mendapingi selama kita keliling disana, mereka lah yang akan melindungi kita kalau ada kera yang akan mendekat. Mereka juga sambil menjual makanan ringan berupa kacang kulit yang biasanya pengunjung membeli snack tersbut dan di berikan kepada kera-kera disana. Untuk petugas yang mendampingi tersebut biasanya mereka menerima se ikhlas nya saja sebagai upahnya, tapi juga jangan sadis lah ngasihnya.. hehe.. Pengalaman yang seru pasti ketika kita bisa ber interaksi langsung, bercengkrama dengan para kera di alam bebas sambil memberi makan kepada mereka, membuat kita seakan sedang memberi makan kepada hewan peliharaan kita sendiri. (wisatabanjarmasin.com)














Comments