Menikmati serunya Rafting bersama Songa Adventure

Kali ini cerita datang dari sebuah ide para teman-teman kerja pastinya dari pemikiran sang bos yang menginginkan untuk refresing sejenak *mungkin karena terlalu banyak mikir jd pengen refresing..:) Dimulai dari kumpul2 di tempat yang telah disepakati setelah itu mulai berangkat sekitar pukul 20.00 WIB, tujuan pertama adalah sebuah villa di daerah lawang, jawa timur. Perjalanan menjadi tak terasa karena sepanjang perjalanan selalu tertawa terbahak-bahak, bercanda, dan bergurau seperti orang kesetanan. Sampai di daerah lawang, malang yang jalannya rata-rata naik karena memang daerah pegunungan, suasana dingin mulai menyelimuti seluruh badan *dari tadi jg sudah dingin kena AC mobil... di depan pintu villa kita disambut sepasang pintu seperti kerajaan majapahit pada jaman penjajahan jepang...hehehehe setelah melepas lelah, muncul ide untuk bakar-bakar jagung. Cari kayu sana-sini ga dapet-dapet ( padahal sdh di carikan yg jaga villa..:) kebetulan ada teman yang pintar kasih nyala api, jadi saya bagian potong-potong kayu, baru urusan tiup meniup api saya serahkan teman ane itu. Setelah api terlihat membesar ( karena dibantu pake bensin..) sambil menunggu kayunya manjadi arang karena udara dingin jadi duduk santai di dekat api biar hangat. Tanpa nunggu lama-lama jagung pun mulai di bakar, ada yang matang, ada pula yang  gosong. Ga cukup bakar jagung karena sidah habis, ada sosis pun ikut dibakar bukan cmn pakai 1 tusuk tp pake ranting cengkeh jadi sekali bakar ada 5-10 tusuk sosis yg matang... :)

Tak terasa tidur sepanjang malam seperti orang mati sadar-sadar sudah jam 5 pagi, karena belum ada yang bangun jadi sekitar jam setengah 6 q keluar sendiri menikmati lahirnya sang surya sambil ditusuk-tusuk oleh semilir angin yang terasa dingin sampai di dalam daging. Setelah matahari mulai berada di atas masih sempat juga untuk mengadakan foto-foto ya walaupun belum mandi. Sampai di penghujung acara di sana maka perjalanan dilanjutkan ke daerah probolinggo, ada apa disana? ya disana ada sebuah wisata rafting yang bernama Songa Adventure. Dalam perjalanan seperti biasa banyak diisi dengan canda dan tawa sehingga perjalanan tidak terasa, sampai di tempat saya dan teman-teman disambut oleh crew dari songa rafting. Yang namanya rafting pasti berhubungan dengan sungai nah seperti apa sungai yang akan di takhlukkan nanti. Sungai itu adalah sungai pekalem atas,
Sungai Pekalen Atas ini terletak di desa Ranu Gedang, kecamatan Tiris, kabupaten Probolinggi, propinsi Jawa Timur. Dinamakan desa Ranu Gedang, karena di desa ini banyak terdapat pohon pisang (dalam bahasa jawa pisang disebut Gedang). Pekalen Atas memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk berarung jeram dibandingkan dengan Pekalen Bawah. Bersumber dari mata air Gunung Argopuro dan Gunung Lamongan dengan lebar sungai rata-rata 5-20 meter dan kedalaman air kurang lebih 1-3 meter.


Jarak pengarungan dari Start-Finish kurang lebih 12 kilometer yang ditempuh selama 3,5 jam. Jumlah jeram sekitar 50 buah seperti Welcome, Batu Jenggot, Pandawa, Rajawali, Xtravaganza, KPLA, Tripple Ace, The Fly Matador, Hiu, Cucak Rowo, Long Rapid, Good Bye. Ada pula Jeram Inul, disebut demikian karena untuk melewati jeram itu, setiap peserta harus “bergoyang bak Inul”. Tingkat kesulitan arung jeram disini yaitu grade II sampai III+. Nah setelah siap untuk meluncur, pertama harus naik dengan mobil bak terbuka kira-kira setengah jam lebih untuk mencapai garis start, setelah turun dari mobil masih harus jalan lagi kurang lebih setengah jam juga karena kalau menggunakan mobil pastinya akan nyungsep. Start point dari arung jeram ini berada di dusun Angin-angin, Desa Ranu Gedang. Di tengah-tengah perjalanan ada sebuah tempat istirahat Rest Area Kedung Adem-adem dimana telah disediakan minuman Poka dan sajian pisang goreng. Sungguh pas dinikmati di tengah dinginnya deburan air sungai Pekalen. Selama perjalanan saya disuguhi indahnya 7 air terjun (diantaranya bernama Air Terjun Angin-angin), goa-goa kelelawar dan struktur batuan alami. Sungguh menakjubkan air terjun yang ada disana. Masih begitu alami dan airnya masih begitu jernih dan segar. apalagi oleh guide-nya, peserta sengaja diberhentikan tepat di bawah derasnya guyuran air terjun. Dijamin rasanya segar oleh derasnya guyuran air terjunnya. Goa kelelawarnya pun masih begitu lengkap dengan ratusan kelelawar yang sekali-kali memekik dan beterbangan kesana-kemari. Bau anyir dari kelelawar dan kotorannya begitu terasa ketika melewati sana. Tempat yang pas untuk melepaskan ketegangan. Nah Finish point-nya ini terletak di Dusun Gembleng, Desa Pesawahan, sebenarnya masih ada jalur lanjutan tapi karena masih terlalu terjal dan berbahaya jadi cukup sampai disitu. Untuk kembali ke basecamp awal ternyata masih harus jalan kaki sebentar dan harus naik mobil terbuka lagi, sampai di basecamp setelah bersih-bersih, hidangan di meja sudah menanti ada tempe, tahu, ikan penyet, urap-urap dan masih banyak lagi sambil minum Poka ( sepertinya teh campur jahe ) yang rasanya sangat nikmat. Karena hari sudah mulai sore jadi saya pun melanjutkan untuk pulang sambil merasakan kenangan-kenangan rasanya arum jeram untuk pertama kali.

Comments