Proses pembuatan camilan slondok

Jika kita bicara makanan khas, pasti kita langsung teringat berbagai makanan unik yang khas dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya makanan khas dari Magelang, sebut saja slondok yang memang sudah ada sejak  aku kecil. Tidak tahu pastinya mulai kapan, tapi  di  Magelang khususnya di dusun kapuan pembuatan  krupuk slondok sudah  menjadi salah satu pekerjaan yang cukup untuk menghidupi keluarga. Cara pembuatannya sangat sederhana. krupuk slondok berbahan dasar ketela pohon yang dipilih dengan baik kemudian dikupas dan di rebus hingga matamg. Setelah proses perebusan selesai ketela di tumbuk sampai halus dengan diberi bumbu, bawang putih, garam dan penyesap rasa. usahakan sontrot yang ada pada ketela sudah di bersihkan terlebih dahulu. selanjutnya proses penggilingan, penggilingan dapat dilakukan dengan manual maupun mesin. Hasil gilingan dipotong sesuai selera. Proses selanjutnya adalah membentuk ketela yang sudah di giling atau biasa di sebu “getuk” di bentuk melingkar. Jemur pada sinar matahari sampai kering, karena jika tidak kering akan membuat minyak goring boros. Yang istimewa disamping rasanya yang khas juga tanpa bahan pengawet.walau tanpa bahan pengawet tetapi dengan penyimpanan yang benar bisa bertahan hingga 1 tahun.

Adapun proses pembuatan slondok adalah sebagai berikut:

Gambar 1
  • Ketela Pohon dikupas terlebih dahulu (gambar 1), dibersihkan dengan air, direndam sebentar lalu direbus didandang (gambar 2).
  • Setelah matang, ketela dipindahkan dari dandang ke baskom (gambar 3) guna ditumbuk dan diberi bumbu bawang, garam dan bumbu masak (gambar 4 & gambar 5).

Gambar 7

Gambar 2
  • Ketela yang sudah ditumbuk dipindahkan ke meja panjang guna didinginkan (gambar 6 & gambar 7) sambil menunggu giliran digiling (gambar 8).
  • Setelah dingin, ketela yang sudah ditumbuk baru dapat digiling. Hasil gilingan berbentuk panjang. Ketela hasil gilingan tersebut dipotong dengan panjang yang sama, sekira 25 cm. 

Gambar 8

Gambar 3
  • Setiap 20 potongan (hasil gilingan sepanjang 25 cm) ini disebut dengan soloran (gambar 8). Soloran ditempatkan dalam anyaman bambu berbentuk bulat, yang disebut tedo.
  • Soloran itu dibentuk menjadi bulatan kecil-kecil (dibuat seperti cincin). Bulatan kecil-kecil itulah yang disebut dengan slondok (Gambar 9 & 10).

Gambar 9

Gambar 4
  • Ada 15 ibu-ibu pembuat bulatan kecil-kecil (slondok), rata-rata buruh tani yang diberi kesempatan untuk menambah penghasilannya. Satu tedo berisi 100 soloran. Mengingat keterbatasan alat, ibu-ibu pembuat bulatan slondok maksimal hanya bisa membuat 3 tedo (300 soloran).

Gambar 10

Gambar 5
  • Setelah jadi bulatan kecil, slondok dijemur di bawah terik matahari (gambar 11). Tempat untuk menjemur slondok disebut rigen. Setelah kering, slondok yang sudah dijemur kemudian digoreng (gambar 12)
  • Slondok siap dalam kemasan 5 kg (gambar 13), juga tersedia kemasan 1 kg, ½ kg, ¼ kg (sesuai pesanan)

Gambar 11

Gambar 6
Gambar 13
Gambar 12

Dari sekian tahun pembuatan slondok di rumah saya, yang masih menjadi angan-angan saya adalah apakah ada suatu alat yang dapat mencetak slondok secara otomatis??

Comments

  1. Sekarang sudah kami temukan mesin slondok otomatis..ada bisa melihat di youtobe dgn ketik"mesin slondok otomatis"atau bisa datang lansung d bengkel kami..ipin bengkel almat curah2,sokorini,muntilan,magelang.hp.085868311742..terimakasih..

    ReplyDelete

Post a Comment