Semangat Kai Api Inspirasi Warga Banua


Bagi  masyarakat Banjarmasin, siapa yang tidak mengenal sosok Kai Api. Jika kamu sedang jalan-jalan ke Banjarmasin dan mampir di Menara Pandang Siring pada saat malam minggu dan minggu pagi pasti kamu akan bertemu dengan Kai Api.

Aksi Kai Api di Menara Pandang Siring adalah atraksi menggunakan api, kepawaiannya dalam memainkan api membuat para pengunnjung saling berdesakan untuk menonton pertunjukannya, sesekali para pengunjung berteriak ketakutan dan bertepuk tangan.





Kai Api nama aslinya sebenarnya adalah M Arsyad sebutan Kai Api dalam Bahasa banjar adalah Kakek Api, Beliau lahir di  Alabio, 13 Maret 1939 saat ini mempunyai mempunyai 10 orang anak, dan 23 orang cucu.


Atraksi apinya di di Menara pandang siring tendean ini menjadi semacam panggung hiburan bagi pengunjung Siring dan pasar terapung yang ada di sana. Kai Api mempertontonkan gagang besi yang diujungnya terdapat api berkobar dan sengaja memasukkannya ke dalam celana. Penonton dibuatnya menjerit, sementara ia tampak terkekeh senang menampilkan deretan giginya yang tersisa satu dua. Ada juga atraksi seolah-olah ia kentut, tetapi yang keluar adalah api berkobar besar. Kocak sekali. Ia juga menampilkan atraksi lainnya seperti menusukkan sebilah Mandau ke hidungnya. Ngeri-ngeri sedap. Tak terlihat ada rasa kesakitan sedikitpun di wajah sumringahnya. Ia memang terlihat kebal api dan benda tajam.




Beberapa pengunjung memohon ke Kai Api untuk berswa foto dengannya, dan Kai tampak sangat antusias menyambut ajakan tersebut. Ia sungguh ramah dan gemar berfoto.
Dari perawakan tubuhnya tidak terlalu besar. Malah terlihat mungil dan tampak kurusan. Namun, pada lengan dan dadanya masih terlihat otot-otot, yang apabila diperagakannya akan menonjol. Kulit tubuhnya legam, tetapi tampak bersih. Dibalik semua itu, kai api adalah seoang mantan atlet professional, salah satunya adalah juara 2 lari 10 km se-Asia di Jakarta, tahun 1989 dan masih banyak juara-juara lainnya.





Sekarang ini, beliau bermain atraksi dengan menggunakan api untuk menyambung hidup dan menghibur masyarakat Banjarmasin. Uang dari hasil atraksi api yang diberikan penonton ke beliau diberikan ke istri,anak,dan cucu serta ditabung untuk biaya pergi ke tanah suci.
Berbagai kegiatan dalam dan luar kota kai api di bawa oleh dinas paiwisata kota untuk memberikan pertunjukan dan kai api sudah menjadi salah satu ikon kota Banjarmasin.
Pada tanggal 17 Agustus 2018 sebagai salah satu veteran yang mengharumkan nama Indonesia, kai api di undang ke acara Hitam Putih di Trans 7 yang di bawai oleh Deddy Combuzer, di acara tersebut kai api menangis terharu mengingat perjuangannya selama ini. Dan sebagai hadiah dari acara hitam putih ini, Kai Api mendapatkan 2 paket umroh. Harapan Kai Api selama ini terkabul dan ingin mengajak sang nenek untuk berangkat umroh.
Semoga kita dapat mencontoh ketangguhan dan semangat dari Kai Api sebagai generasi muda.






Comments