Potret Kerukunan antar umat beragama pada KTT APEC di Bali

Umat muslim yang hendak berangkat Shalat Jumat menuju Masjid An Nur, Jalan Diponegoro, Denpasar bertegur sapa dengan pecalang yang bertugas saat Nyepi. Pemandangan ini merupakan bentuk toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Bali

Bali, Wartakotalive.com
Pecalang atau petugas keamanan desa adat di Bali ikut ambil bagian dalam mengamankan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Negara-negara Asia Pasifik (KTT APEC) di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, pada 1-8 Oktober 2013.

Mengenakan busana adat Bali, kombinasi warna hitam dan berkotak-kotak sambil memegang keris akan berbaur dengan polisi dan petugas keamanan lainnya menjaga ekstra ketat lokasi yang akan dihadiri 21 kepala negara anggota APEC, dan empat kepala negara peninjau.
Keterlibatan pecalang dalam mengamankan kegiatan bertaraf lokal, nasional dan internasional di Pulau Dewata selama ini sudah sering dilakukan, dengan harapan kegiatan dapat terlaksana dengan sukses dan lancar,

"Dalam pengamanan KTT APEC masyarakat menjadi bagian pengamanan termasuk pecalang," kata Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, usai menghadiri apel gelar pasukan gabungan TNI dan Polri menjelang KTT APEC di Denpasar, Kamis (26/9).

Pecalang yang dilibatkan dalam pengamanan kegiatan bertaraf internasional kali ini khusus dari desa adat di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya di wilayah Kabupaten Badung.
Dalam apel yang digelar di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar yang dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, selain menggelar kekuatan personel TNI dan Polri serta peralatan dan kendaraan taktis, juga dihadiri ratusan pecalang.

Namun Kapolri Jenderal Timur Pradopo tidak menyebutkan secara rinci jumlah pecalang yang turut terlibat membantu aparat berwajib dalam menyukseskan KTT APEC.
Jenderal Polisi bintang empat itu mengharapkan petugas keamanan desa adat bisa menjadi "filter" pengamanan bagi pihak kepolisian. Di Provinsi Bali sendiri terdapat belasan ribu pecalang yang tersebar pada 1sekitar 1.400 desa adat di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini.
Masyarakat Bali diminta untuk ikut serta mengamankan wilayah dan memberikan informasi keamanan kepada pihak berwajib agar dapat ditindaklanjuti.
"Semua informasi masyarakat harus ditindaklanjuti. Setiap saat, silakan berikan informasi," ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo. (Ant/pro)

Indah bukan? Bagaimana dengan kita?? Baca artikel yg menginspiratif lainnya DISINI

Comments