JALUR PURBA SEMERU & JEJAK MASA LALU Episode 12

Diatas puncak Mahameru, kami bertiga masih sempat menyaksikan beberapa kali ledakan spektakuler kawah Jonggring Saloko, yang menggelegar dahsyat memuntahkan material pasir dan kerikil serta awan panas keudara dengan bunyinya wuooooosstt.... sampai memekakkan telinga, mengeluarkan asap putih kehitaman membumbung tinggi ke udara dan tajuh kembali gemerusuk kebawah.



Disaat kami bertiga sedang menikmati ledakan2 kepundan kawah Jonggring Saloko dan pemandangan alam dibawah sana....' yang luar biasa indah dan baru pertamakali itu kami nikmati keindahan itu tiba....2
Datang hembusan angin cukup kencang dan alam seketika berubah sekejab menyapu puncak Mahameru.
Kami sadar akan bahaya angin itu dan bergegas turun karena kawatir adanya gas beracun yang turut terbawa angin kearah kami berada.

Ternyata tidak hanya dipuncak gunung saja angin itu berhembus kencang, tetapi disaat kami bertiga menuruni puncak Mahameru, angin berhembus makin kencang bersiut-siut menerbangkan pasir lembut dan awan hingga menutupi pandangan mata kami bertiga, jejak jalur punggungan dan cerukan yang kami lalui disaat turun gunung.
Bagaimana mungkin cuaca alam yang tadinya sangat cerah dan terlihat terang benderang tiba2 saja berubah sedemikian cepat....'

Angin kencang telah membentuk Badai pasir yang ganas menyapu gundukan dan cerukan punggungan dimana kami menuruninya. Sangat berbahaya bila kami terus turun menuruni gunung karena pandangan terbatas dan bisa terhempas tubuh kami masing-masing.
Dengan berteriak kencang kearah teman2 kuajak mereka untuk berlindung diantara dua punggungan berceruk sempit untuk berlindung dari Badai pasir itu.
Dicerukan sempit menurun kami bertiga berlindung dari hempasan Badai pasir itu dengan berjongkok dan bertahan disitu.

Beberapa lama kami bertahan dan menunggu sampai akhirnya Badai pasir mulai reda dan cuaca terang kembali.

Sungguh dahsyat Badai pasir itu, karena kami tak menyangka akan datangnya dan menghadapi Badai pasir Semeru yang sangat ganas waktu itu disaat pertamakali kami mendaki puncak Mahameru.
Kami bertiga segera beranjak dari cerukan punggungan sempit dan turun ke Arcapada.
Kembali menuruni Arcapada ke Kalimati selanjutnya hutan bajangan dan menerobos hutan Jambangan. Siang itu kami sampai di Ranu Kumbolo dan beristirahat untuk makan siang.
Setelah cukup istirahat dan makan siang, kami tinggalkan Ranu Kumbolo yang penuh kenangan dan mistery itu, perjalanan kami lanjutkan menuju Ranupani.

Jalur dari Ranu Kumbolo ke Ranupani menanjak dan melelahkan melewati gunung Ayag-ayag. Barulah setelah melewati gunung Ayag-ayag jalur mulai menurun dan landai.
Kurang lebih jam lima sore barulah kami sampai di Ranupani.
Sejak dari Surabaya mendaki ke Semeru sampai kembali lagi ke Ranupani, sudah lima hari kami menempuh perjalanan yang sangat melelahkan dan mengalami kejadian2 yang luar biasa menegangkan.

Pada hari kelima sore itu kami beristirahat dan bermalam kembali dipondok pendaki Ranupani.
Esok pagi kami masih harus melanjutkan perjalanan panjang lagi dan sangat melelahkan, berjalan kaki lagi turun ke desa Gubug Klakah dan kembali pulang ke Surabaya.

----- Tamat -----
Salam Rimba......


Terima kasih telah membaca cerita pengalaman ini, semoga menjadikan inspirasi untuk kita agar tetap mencintai alam semesta. 

HAK CIPTA TULISAN JEJAK MASA LALU SEMERU EPISODE 1-12


Om Dharma " Wong Alas - https://www.facebook.com/wong.alas.20012001122 " 

Comments