Kota malang banyak menyimpan sejuta tempat wisata, salah satunya adalah Gunung Banyak. Dengan ketinggian 1315 Mdpl disini terdapat sebuah tempat wisata Paralayang dan Omah Kayu. Mungkin ketika kita menyebut nama gunungnya tidak akan banyak orang yang tahu akan keindahannya, namun kalau dengan menyebut paralayang pasti semua orang langsung tahu, paralayang sendiri merupakan olahraga dirgantara dimana kebanyakan dari kita tidak bisa melihat apalagi merasakannya secara langsung, selain harganya mahal juga tidak sembarang tempat ada. Untuk biayanya tiket masuk Rp. 5000 dan untuk naik paralayangnya sekitar 300 ribu, sudah termasuk asuransi dan ojek untuk kembali ke atas.
Selain paralayang ada juga wisata yang tak kalah menarik dekat area paralayang ini yaitu Omah Kayu. Omah Kayu ini ruangannya berukuran sekitar 3 m X 2 m dan semua terdapat balkon. Sehingga lebih nyaman dihuni hanya 2 orang saja. Bahan papan kayu yang menjadi dinding disusun rapat sehingga penghuninya tetap hangat terutama saat malam hari dan menjelang pagi. Di dalam rumah kayu tidak disediakan kamar mandi karena ruangannya terbatas. Tetapi Anda tidak perlu khawatir karena pengelola telah menyediakan 2 kamar mandi yang dilengkapi dengan air hangat di sekitar Omah Kayu ini. Di dalam satu kamar telah disediakan sebuah kasur kecil, 2 bantal, sebuah selimut dan beberapa peralatan makan. Tetapi untuk saat ini sepertinya telah di tutup untuk penginapannya jadi pengunjung hanya bisa berfoto dengan background rumah kayu.
Untuk mencapai wisata ini sendiri ada banyak alternatif namun kesemuanya bermuara pada 2 arah yaitu dari Batu untuk yang berasal dari wilayah Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo dan sekitarnya atau dari Pujon dan Ngantang untuk yang berasal dari wilayah Kediri, Jombang, dan sekitarnya.
Jika dari Pujon dan Ngantang.
Ambil arah ke Batu sampai Pujon hendak arah ke Coban rondo, akan ada pertigaan atau jalan bercabang dimana semuanya menuju ke Kota Batu, ambil yang lurus yang arah ke Songgoriti (Batu) dan pelankan sekitar 100 m ada pertigaan belok kiri, dan ikuti jalan dan papan penujuk jalan yang ada, karena sudah banyak penunjuk jalan yang ke arah paralayang, ketika sampai di kaki bukit akan ada 2 jalan satu ke bawah dan satu keatas, ambil yang keatas disini kondisi jalan mulai terasa tidak enak kerena tersusun atas batu dan beton yang mulai hancur, dan kelihatan tanahnya serta menanjak, 100 m hendak sampai ke tempat parkir akan ada loket tamu, disini anda akan diminta membayar tiket masuk sesuai jumlah orang yang anda bawa yaitu Rp.10.000/orang, lalu lanjutkan perjalanan hingga ketemu area parkirnya.
Jika dari Batu.
Ambil arah ke Pujon hingga sampai di Desa Songgokerto lalu belok kanan arah ke Songgoriti, akan ada banyak villa dan orang yang menawarkan villa, lurus ikuti jalan hingga menemukkan jalan menanjak dimana itulah kaki dari gunung banyak, ikuti jalan menanjak yang sangat curam pastikan anda memakai gigi roda 1, sampai masuk ke Pujon lalu anda akan menemukan pertigaan dimana seperti rute diatas, yang berada disisi kanan jalan lalu ikuti jalan itu sesuai petunjuk diatas.
Selain lewat Songgoriti yang jalannya menanjak curam jika lewat batu anda juga bisa mengambil jalur bus puspa indah yaitu arah Pujon yang lurus mengikuti jalan, hingga menemukkan pertigaan kembali ke arah Songgoriti yang sama seperti rute dari Pujon dan Ngantang, disini jalannya menanjak juga tapi tak terasa hanya saja berliku tajam.
Foto Lainnya:
Selain paralayang ada juga wisata yang tak kalah menarik dekat area paralayang ini yaitu Omah Kayu. Omah Kayu ini ruangannya berukuran sekitar 3 m X 2 m dan semua terdapat balkon. Sehingga lebih nyaman dihuni hanya 2 orang saja. Bahan papan kayu yang menjadi dinding disusun rapat sehingga penghuninya tetap hangat terutama saat malam hari dan menjelang pagi. Di dalam rumah kayu tidak disediakan kamar mandi karena ruangannya terbatas. Tetapi Anda tidak perlu khawatir karena pengelola telah menyediakan 2 kamar mandi yang dilengkapi dengan air hangat di sekitar Omah Kayu ini. Di dalam satu kamar telah disediakan sebuah kasur kecil, 2 bantal, sebuah selimut dan beberapa peralatan makan. Tetapi untuk saat ini sepertinya telah di tutup untuk penginapannya jadi pengunjung hanya bisa berfoto dengan background rumah kayu.
Untuk mencapai wisata ini sendiri ada banyak alternatif namun kesemuanya bermuara pada 2 arah yaitu dari Batu untuk yang berasal dari wilayah Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo dan sekitarnya atau dari Pujon dan Ngantang untuk yang berasal dari wilayah Kediri, Jombang, dan sekitarnya.
Jika dari Pujon dan Ngantang.
Ambil arah ke Batu sampai Pujon hendak arah ke Coban rondo, akan ada pertigaan atau jalan bercabang dimana semuanya menuju ke Kota Batu, ambil yang lurus yang arah ke Songgoriti (Batu) dan pelankan sekitar 100 m ada pertigaan belok kiri, dan ikuti jalan dan papan penujuk jalan yang ada, karena sudah banyak penunjuk jalan yang ke arah paralayang, ketika sampai di kaki bukit akan ada 2 jalan satu ke bawah dan satu keatas, ambil yang keatas disini kondisi jalan mulai terasa tidak enak kerena tersusun atas batu dan beton yang mulai hancur, dan kelihatan tanahnya serta menanjak, 100 m hendak sampai ke tempat parkir akan ada loket tamu, disini anda akan diminta membayar tiket masuk sesuai jumlah orang yang anda bawa yaitu Rp.10.000/orang, lalu lanjutkan perjalanan hingga ketemu area parkirnya.
Jika dari Batu.
Ambil arah ke Pujon hingga sampai di Desa Songgokerto lalu belok kanan arah ke Songgoriti, akan ada banyak villa dan orang yang menawarkan villa, lurus ikuti jalan hingga menemukkan jalan menanjak dimana itulah kaki dari gunung banyak, ikuti jalan menanjak yang sangat curam pastikan anda memakai gigi roda 1, sampai masuk ke Pujon lalu anda akan menemukan pertigaan dimana seperti rute diatas, yang berada disisi kanan jalan lalu ikuti jalan itu sesuai petunjuk diatas.
Selain lewat Songgoriti yang jalannya menanjak curam jika lewat batu anda juga bisa mengambil jalur bus puspa indah yaitu arah Pujon yang lurus mengikuti jalan, hingga menemukkan pertigaan kembali ke arah Songgoriti yang sama seperti rute dari Pujon dan Ngantang, disini jalannya menanjak juga tapi tak terasa hanya saja berliku tajam.
Foto Lainnya:
Comments
Post a Comment