🎁 Spesial buat pengunjung Idblogpacker, akan ada yang spesial dalam 5 detik...

Bentuk Nyata Kerukunan Antarumat Beragama, Bupati Badung Berbuka Puasa Bersama FKUB

BERBUKA puasa bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Badung, merupakan agenda rutin yang dilaksanakan dalam masa pemerintahan Bupati Badung, AA. Gde Agung. Untuk kali ini, pelaksanaan buka puasa dilaksanakan di Warung Sederhana yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai Kuta, Selasa (15/7).
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua FKUB Badung yang juga sebagai Bupati Badung AA. Gde Agung, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R Swandika, Sekretaris FKUB yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Badung H. Ahmad Shoim, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Badung Ida Bagus A. Yoga Segara, Kadis Kebudayaan Ida Bagus Anom Bhasma, Kepala Badan Kesbangpol Linmas Nyoman Suendi, Kepala Bagian Humas dan Protokol AA,Gede Raka Yuda, SKPD terkait lainnya, Pimpinan Lembaga Agama se-Kabupaten Badung. Disamping itu, juga hadir Kapolresta Denpasar, Wakapolres Badung, Dandim 1611 Badung serta dari Kejari.
Sekretaris FKUB, H. Ahmad Shoim dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Badung atas pelaksanaan buka puasa bersama FKUB, serta tokoh agama lainnya yang dilaksanakan setiap tahun. “Ini merupakan bentuk pengayoman pemerintah terhadap umat Muslim di Kabupaten Badung. Buka puasa bersama ini merupakan bentuk nyata kerukunan antarumat beragama di Badung, sehingga Badung menjadi barometer kerukunan antarumat beragama di Bali,” ungkapnya.
H. Ahmad Shoim melanjutkan, pelaksanaan buka puasa kali ini sangat istimewa, karena merupakan hari ke-17 pelaksanaan ibadah puasa atau 17 Ramadhan, yangbertepatan dengan hari turunnya Al-Quran pertama kali atau yang sering disebut juga Hari Nuzulul Quran. “Buka puasa kali ini sekaligus untuk memperingati Hari Nuzulul Quran dan tinggal 12 hari lagi melaksanakan ibadah puasa. Semoga kita semua diberikan kekuatan lahir dan bathin untuk menyelesaikan ibadah puasa ini,” katanya.
Sementara Bupati Badung, AA. Gde Agung disela-sela buka puasa ini menyampaikan, inti dari berbuka puasa ini adalah silaturahmi dengan saudara umat Muslim di Kabupaten Badung, sehingga tumbuh rasa kebersamaan untuk menjaga Badung agar tetap kondusif, aman dan nyaman. Dalam kesempatan tersebut, Gde Agung juga memberikan apresiasi kepada seluruh umat Muslim di Kabupaten Badung yang penuh kesadaran ikut menjaga kondisi Badung, sehingga tetap kondusif.
‘’Ada tiga hal penting untuk menjaga Badung tetap kondusif, yang pertama bagaimana memupuk rasa menyama braya dengan antar dan sesama umat beragama. Yang kedua melaksanakan kata-kata bijak, yakni dimana langit dijunjung disana bumi dipijak. Serta yang terakhir saling menghormati sesama dan antar umat beragama. Ketiga hal penting ini salah satunya dapat diimplementasikan dengan berbuka bersama yang rutin dilaksanakan tiap tahun,” papar Gde Agung.
Gde Agung menegaskan, Badung mempunyai tantangan yang sangat luar biasa akibat heterogenitas yang tinggi. “Badung terdiri dari etnik, suku serta agama yang berbeda. Janganlah perbedaan itu dipakai alasan untuk bertentangan, tapi jadikanlah perbedaan itu untuk menumbuhkan kebersamaan menjaga Badung tetap kondusif,” tegasnya.nas/adv


sumber - http://posbali.com/bentuk-nyata-kerukunan-antarumat-beragama-bupati-badung-berbuka-puasa-bersama-fkub/
Share:

Proses pembuatan camilan slondok

Jika kita bicara makanan khas, pasti kita langsung teringat berbagai makanan unik yang khas dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya makanan khas dari Magelang, sebut saja slondok yang memang sudah ada sejak  aku kecil. Tidak tahu pastinya mulai kapan, tapi  di  Magelang khususnya di dusun kapuan pembuatan  krupuk slondok sudah  menjadi salah satu pekerjaan yang cukup untuk menghidupi keluarga. Cara pembuatannya sangat sederhana. krupuk slondok berbahan dasar ketela pohon yang dipilih dengan baik kemudian dikupas dan di rebus hingga matamg. Setelah proses perebusan selesai ketela di tumbuk sampai halus dengan diberi bumbu, bawang putih, garam dan penyesap rasa. usahakan sontrot yang ada pada ketela sudah di bersihkan terlebih dahulu. selanjutnya proses penggilingan, penggilingan dapat dilakukan dengan manual maupun mesin. Hasil gilingan dipotong sesuai selera. Proses selanjutnya adalah membentuk ketela yang sudah di giling atau biasa di sebu “getuk” di bentuk melingkar. Jemur pada sinar matahari sampai kering, karena jika tidak kering akan membuat minyak goring boros. Yang istimewa disamping rasanya yang khas juga tanpa bahan pengawet.walau tanpa bahan pengawet tetapi dengan penyimpanan yang benar bisa bertahan hingga 1 tahun.

Adapun proses pembuatan slondok adalah sebagai berikut:

Gambar 1
  • Ketela Pohon dikupas terlebih dahulu (gambar 1), dibersihkan dengan air, direndam sebentar lalu direbus didandang (gambar 2).
  • Setelah matang, ketela dipindahkan dari dandang ke baskom (gambar 3) guna ditumbuk dan diberi bumbu bawang, garam dan bumbu masak (gambar 4 & gambar 5).

Gambar 7

Gambar 2
  • Ketela yang sudah ditumbuk dipindahkan ke meja panjang guna didinginkan (gambar 6 & gambar 7) sambil menunggu giliran digiling (gambar 8).
  • Setelah dingin, ketela yang sudah ditumbuk baru dapat digiling. Hasil gilingan berbentuk panjang. Ketela hasil gilingan tersebut dipotong dengan panjang yang sama, sekira 25 cm. 

Gambar 8

Gambar 3
  • Setiap 20 potongan (hasil gilingan sepanjang 25 cm) ini disebut dengan soloran (gambar 8). Soloran ditempatkan dalam anyaman bambu berbentuk bulat, yang disebut tedo.
  • Soloran itu dibentuk menjadi bulatan kecil-kecil (dibuat seperti cincin). Bulatan kecil-kecil itulah yang disebut dengan slondok (Gambar 9 & 10).

Gambar 9

Gambar 4
  • Ada 15 ibu-ibu pembuat bulatan kecil-kecil (slondok), rata-rata buruh tani yang diberi kesempatan untuk menambah penghasilannya. Satu tedo berisi 100 soloran. Mengingat keterbatasan alat, ibu-ibu pembuat bulatan slondok maksimal hanya bisa membuat 3 tedo (300 soloran).

Gambar 10

Gambar 5
  • Setelah jadi bulatan kecil, slondok dijemur di bawah terik matahari (gambar 11). Tempat untuk menjemur slondok disebut rigen. Setelah kering, slondok yang sudah dijemur kemudian digoreng (gambar 12)
  • Slondok siap dalam kemasan 5 kg (gambar 13), juga tersedia kemasan 1 kg, ½ kg, ¼ kg (sesuai pesanan)

Gambar 11

Gambar 6
Gambar 13
Gambar 12

Dari sekian tahun pembuatan slondok di rumah saya, yang masih menjadi angan-angan saya adalah apakah ada suatu alat yang dapat mencetak slondok secara otomatis??
Share:

Menikmati keindahan tempat wisata pulau Bali

Sudah lama ya ga posting tentang jalan-jalan, kali ini admin mau berbagi pengalaman pertama menginjakkan kaki di pulau dewata alias pulau bali. Biasanya kalau study tour pada masa sekolah smp maupun smk ada sebagian yang study tournya di bali, pada saat smp maupun smk angkatan saya yang menurut saya paling sial, bagaimana tidak, pada saat smp maupun smk kakak kelas dulu study tour di bali, begitupun adik kelas, kenapa pas angkatan saya mesti ke jogja?? Tp gpp lah itu dulu tp saya optimis bisa refresing di pulau bali yang banyak teman bilang banyak sumurnya... hehehehe

Akhirnya cita-cita saya terkabulkan juga, kemarin saya dan teman-teman bisa merasakan liburan dan keliling pulau bali dan ya bergaya dikit nginap di hotel yg lumayan bagus... :) pengalaman pertama yang sungguh mengesankan, pertama kali berenang di tengah-tengah laut ya meskipun pake ban... ( padahal paling ga bisa renang ), menikmati suasana kuta sepanjang malam dan sebagainya sungguh pengalaman yang luar biasa, kadang malah sampai berpikir, kapan ya bisa hidup di sana... hahahahaha

Singkat cerita pulau bali menang yahuud ternyata kayanya cocok untuk direncanakan lagi... :D

Narsis dulu ah... wkwkwkwk :)

Pertunjukan tari mengiringi santap malam di jimbaran




 
Share: