Minggu lalu saya pernah posting mengenai Mengenal dan Menyibak Aura Mistis Benteng Kedung Cowek, untuk lanjutannya saya akan posting kembali suasana Benteng Kedung Cowek yang paling utama dan bangunan yang paling besar, kebetulan karena terbatasnya waktu minggu lalu hanya sampai separo perjalanan jadi kali mumpung ada waktu lagi, tanpa saya sia-siakan langsung saya ambil moment2 ini. Kali ini saya merasakan pengalaman yang sangat luar biasa lagi, apa lagi bisa melihat secara langsung bangunan-bangunan tua dan merasakan hawa pengap di dalam sebuah benteng bekas perang di temani sang bulan purnama putih bersih. Sekilas flash back lagi ke masa lalu bahwa dalam peristiwa pertempuran 10 Nopember 1945, benteng yang belum sempat dipakai oleh pembangunannya, juga belum digunakan oleh Jepang sebagai yang melengkapi perlengkapan persenjataan benteng ini. Digunakan untuk memborbadir armada kapal sekutu yang ada di sekitaran selat madura terutama didekat ujung oleh pasukan yang bernama Laskar Sriwijaya. Laskar jembolan PETA yang beranggota dari berbagai daerah Sumatera ini terdidik sebagai pasuka yang mampu menggunakan persenjataan berat yang ada di benteng ini karena sebelumnya mereka bertugas di Morotai sebagai pasukan PETA. Setelah Jepang kalah perang, sebagai besar tentara PETA kembali kedaerah asal mereka dengan berbagai cara. Dan ada yang mencapai kota Surabaya pada saat menjelang peristiwa 10 Nopember 1945, mereka disebut sebagi laskas Sriwijaya dan ikut dalamperistiwa perebutan senjata di Morokrembangan. Ternyata setelah sampai di bagian paling ujung saya mendapatkan hamparan tanah yang masih sangat luas, sempat terpikir dalam benak saya, kalau tempat ini jadi wisata sejarah kota surabaya, puluhan bus pun mungkin bisa parkir di pelatarannya, sebelum bangunannya semakin hilang oleh puluhan semak belukar. Tidak perlu berlama-lama ngetiknya, di bawah ini adalah suasana malam hari di benteng kedung cowek surabaya.
|
Kalau dilihat kok bentuknya kaya hewan y.. |
|
Bagian atas |
|
bagian dalam bungker |
|
Bagian dalam yang sudah mulai keropos |
Untuk kali ini saya sertakan sekilas perjalanannya melalui sebuah video pendek, meskipun tidak terlalu jelas karena gelapnya malam.
Comments
Post a Comment