🎁 Spesial buat pengunjung Idblogpacker, akan ada yang spesial dalam 5 detik...

Meme kocak Hesti Sundari " Suka-suka gue dong "

Berawal dari kecerobohan seorang gadis "terpelajar" yang dengan bangganya memposting foto tentang rusaknya bunga Amaryllis dengan memberi caption
"Gue foto di sini, masalah? Bodo amat, suka-suka gue dong. Ngurus hidup sendiri aja belum tentu bisa, sok-sokan ngurusin bunga yang layu di kebun," memperlihatkan bahwa pribadinya sangat jauh dengan apa yang di lakukannya sebagai seorang pelajar.

Namanya Hesti Sundari, seorang gadis yang dibully netizen gara-gara dianggap sebagai salah satu perusak taman bunga Amarillys termasuk seorang yang berani menanggung banyak celaan. Bukannya risih karena namanya menjadi hastag populer di media sosial karena celaan, Hesti justru menjawab acuh semua tudingan di akun instagramnya @hestisundari_

Para Netizen di facebook pun merasa geram kepada sosok akun Hesti, pasalnya di akun Instagramnya ia sempat melontarkan komentar atas semua bullyan yang diucapkan netizen padanya. Apalagi, status dan keterangan foto Hesti seakan menantang dan dia tidak mau meminta maaf kepada publik atas perusakan Taman Bunga yang seperti di Eropa tersebut.

Apakah harus segitunya mendatangi tempat orang lain dan berbuat seenaknya saja? Dimana letak pendidikan moral kita? Siapa yang salah? Karena dari beberapa berita yang saya baca, tidak hanya kalangan muda saja yang berbondong-bondong untuk selfie melainkan kalangan ibu-ibu pun banyak juga yang lalu lalang di halaman bunga yang sudah tau itu rusak.

Karena geramnya atas tindakan tersebut akhirnya para netizen pun membuat meme yang di tujukan untuk Hesti Sulandari untuk mengungkapkan kekesalannya.

























Karena begitu banyaknya respon dari para netizen, Hesti pun berusaha meminta maaf atas kejadian yang sudah ia lakukan,  gadis 18 tahun ini pun menuliskan permintaan maaf di akun instagramnya. (biar kaya artis-artis) :D

"Minta maaf untuk semua dan seluruh pihak yang merasa dirugikan, tujuan saya ke sini cuma main, memang saya akui salah," tulis Hesti Sundari. Tak hanya meminta maaf, Hesti yang tinggal Boyolali, Jawa Tengah itu pun berusaha membela dengan mengatakan bahwa ketika ia datang, kondisi di taman bunga memang sudah luluh lantak.

Ya semoga dengan adanya hal semacam ini tidak ada lagi abg alay yang ikut-ikutan trend hanya untuk mencari pujian dari orang lain, dan semoga kita bisa menjadi lebih baik untuk kedepannya dalam menjaga alam indonesia agar tetap indah dan lestari.
Share:

Sensasi makan di penjara ala Mie Rampok

Surabaya tak henti-hentinya menawarkan hal-hal yang menarik, nah jika kamu lagi di surabaya jangan lupakan pengalaman yang satu ini. Ada sebuah tempat kuliner mie yang bernuansa penjara yang pasti lengkap dengan para penjaga, tahanan, dan aksesoris lainnya. Namanya Mie Rampok berada di jalan Soekarno / Merr No. 62.
Mie Rampok menyediakan  mie dengan berbagai tingkat kepedasan hampir sama dengan mie-mie lainnya. Semua mie disesuaikan dengan jumlah cabainya. Ada beberapa macam mie berdasarkan ukuran pedasnya, ada mie rampok salah tangkap dengan jumlah 5 cabai, ini yg banyak diminati. Tapi tidak sedikit juga yang mencoba mie rampok hukuman mati dengan jumlah 100 cabai, ada juga  mie rampok hukuman rajam yang dibumbui 75 cabai, lalu ada mie rampok hukuman cambuk (55 cabai), mie rampok tahanan rumah (35 cabai), dan mie rampok masa percobaan (15 lombok).




Harga yang ditawarkan masih standart, yang pasti tak usah cemas. Semua menu dipastikan terjangkau. Dibanderol mulai harga Rp 8 ribu sampai dengan Rp 11 ribu per porsinya.
Kedai Mie Rampok ini buka setiap hari mulai jam 16.30 WIB sampai dengan jam 22.30 WIB.
Untuk minuman yang di sediakan hanya es teh dan minuman botol di dalam kulkas, sebelumnya terdapat berbagai macam jenis minuman hanya saja banyak yang kurang menikmati sehingga minuman tersebut tidak disediakan kembali.








Selamat menikmati..
Share:

Mengajarkan toleransi pada anak sedini mungkin

Belajar untuk mengenali perbedaan yang dapat menyatukan adalah salah satu hal yang perlu diajarkan sejak anak masih kecil. Terlebih lagi banyak ras, suku dan bangsa yang ada di Indonesia.

Menurut psikolog anak, Ratih Ibrahim mengatakan, kunci terbentuknya toleransi adalah orang tua.

"Anak belajar toleransi itu yang pertama kali adalah dirumah oleh keluarganya terutama orangtua," ujarnya dalam seminar keayahbundaan di pusat kebudayaan amerika, Jakarta, Rabu (18/11/2015).

Toleransi, diartikan penerimaan, keterbukaan dan menghromati berbagai perbedaan.

"Toleransi tidak melulu soal ras, budaya, suku dan sebagainya. Namun yang kecil saja yang berasal dari lingkungan rumah seperti perbedaan warna kesukaan atau hobi," tutur pendidiri gerakan sosial joy parenting.

Nah bagaimana cara mengajarkan anak diusia yang masih tergolong sangat muda untuk menangkap apa arti toleransi, berikut tujuh cara menyenangkan mengajarkan anak mengenal toleransi:


1. Joyful Parents
Orangtua harus mengajarkan anak bagaimana hidup bahagia serta sehat. Berawal dari kebiasaan baik yang diajarkan melalui kegiatan sehari-hari yang dapat menjadikan anak terbiasa.

2. Joyful Relationship
Orangtua harus mengajarkan kemampuan sosial pada anak sejak sedini mungkin. Caranya dengan mengajak anak mengikuti kegiatan sosial yang melibatkan banyak orang.

3. Joyful Appreciation
Hargai usaha anak sekecil apapun itu. Dengan kita memberikan penghargaan bagi setiap karya yang dihasilkan anak, dia akan merasa dikasihi dan dihargai.

4. Joyful Wmotion
Perkaya anak dengan kecerdasan emosional. Untuk mencerdaskan emosional anak dapat dipupuk dari nilai-nilai agama dan norma baik.

5. Joyful Habits
Kebiasaan baik orangtua dapat disalurkan dengan mengajak anak berpartisipasi kedalamnya. Dengan mengajarkan kebiasaan baik orangtua, maka kebiasaan baik ini pasti akan menurun hingga ke anak cucu.

6. Joyful Optimism
Perkaya anak dengan rasa optimisme yang tinggi dan kenalkan anak cara mensyukuri apa yang telah mereka punya. Dengan begitu, kelak anak menjadi anak yang oenuh respek kepada orang lain.

7. Joyful Togetherness
Investasikan lebih banyak waktu dan kebersamaan dengan anak serta keluarga. Hal ini dapat memupuk rasa cinta pada keluarga dan mempererat tali silaturahmi.

Sumber: lifestyle.bisnis.com
Share:

Uskup Pujasumarta Dikenal sebagai Tokoh Toleransi Beragama

Uskup Agung Keuskupan Semarang, Johannes Maria Trilaksyanta Pujasumarta, wafat pada Selasa malam, 10 November 2015. Tokoh Katolik terkemuka di Semarang itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Elisabeth Semarang akibat penyakit kanker paru-paru.

Ketua Komisi Hubungan Antar-Agama Keuskupan Agung Semarang, Romo Aloysius Budi mengatakan, Uksup Pujasumarta meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama dua bulan di Rumah Sakit Elisabeth.

Jenazah Uskup Pujasumarta akan disemayamkan di Gereja Katedral Semarang pukul 11.00 WIB, setelah dilakukan misa kebaktian di Rumah Sakit Elisabeth Semarang. "Pukul 18.00 nanti akan dilakukan pula misa di Katedral juga," kata Romo Aloysius Budi di Semarang, Rabu, 11 November 2015.

Pada Kamis pagi, 12 November 2015, pukul 05.30 WIB akan dilakukan kembali misa pagi di Gereja Katedral. Jenazah akan dibawa ke Kompleks Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Yogyakarta, untuk disemayamkan. Prosesi pemakaman akan dilaksanakan pada Jumat, 13 November 2015, sekira pukul 10.00 WIB di Seminari Kentungan.

Profil singkat

Uskup Agung Pujasumarta lahir di Surakarta pada 27 Desember 1949. Romo Pujasumarta pernah menempuh pendidikan di Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang, pada 1963. Kemudian melanjutkan pendidikan di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan Yogyakarta dan menjadi imam sejak 25 Januari 1977.

Pujasumarta mendapatkan gelar doktor teologi spiritual setelah menempuh pendidikan di Universitas St. Thomas Aquinas, Roma, Italia, pada 1983-1987.

Selama menjabat sebagai Uskup Agung Semarang, Pujasumarta dikenal sebagai sosok yang selalu mengedepankan toleransi antarumat beragama.





Pujasumarta menjadi pelopor pembangunan Patung Bunda Maria setinggi 42 meter di Goa Maria Kerep Ambarawa, Kabupaten Semarang, yang diresmikan pada 15 Agustus 2015. Patung Bunda Maria itu bahkan disebut sebagai patung Bunda Maria tertinggi di Asia Tenggara.

Pujasumarta ditahbiskan menjadi imam atau pastur pada 25 Juni 1977 dan terpilih menjadi Uskup Agung di Keuskupan Agung Semarang pada 12 November 2010.

Pada 17 Mei 2008, dia ditunjuk sebagai Uskup Keuskupan Bandung oleh Paus Benediktus XVI. Pada 16 Juli 2008, ia ditahbiskan oleh Penahbis Utama, Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja. (vivanews.co.id)
Share:

Tarian Sufi Iringi Pemberangkatan Jenazah Mgr. Johannes Pujasumarta

Rangkaian ibadat dan doa di Gereja Katedral Semarang menandai upacara penghormatan terakhir untuk mendiang Bapak Uskup Agung Semarang, Mgr. Johannes Pujasumarta yang wafat pada hari Selasa (10/11). Menariknya, sesaat menjelang pemberangkatan jenazah Mgr. Johannes dari Gereja Katedral Semarang menuju Seminari Tinggi St. Paulus Yogyakarta, Kiai Budi Hardjana, pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Meteseh, Tembalang mempersembahkan tarian sufi dengan iringan lagu “Ndherek Dewi Maria” ” yang dinyanyikan oleh seluruh umat yang hadir.

Menurut Romo Aloysius Budi Purnomo Pr, tarian sufi itu dipersembahkannya sebagai tanda persahabatannya dengan mendiang Uskup Agung Semarang itu yang setiap Hari Raya Idul FItri bersilaturahmi ke pondoknya. “Dan Kiai Budi pun dengan piawai dan khidmat maju dan berdiri di samping peti jenazah, memberi hormat lalu mulai menari selama lagu dinyanyikan,” ujar Romo Aloysius Budi Purnomo Pr dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/11).

Seperti diketahui, Uskup Agung Semarang ini wafat setelah mendapat perawatan intensif selama kurang lebih dua bulan di Rumah Sakit Elisabeth Semarang.

Sejak pukul setengah lima pagi, umat sudah berdatangan ke Gereja Katedral Semarang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Mgr. Puja.

Pada pukul 05.30 WIB, Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh sembilan imam, yang dipimpin oleh Romo Kurnia Pr, salah satu dari empat romo yang berkarya di Katedral Semarang sebagai selebran utama. Ribuan umat hadir dalam Perayaan Ekaristi ini dan sesudah Perayaan Ekaristi, umat masih terus memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan Uskup yang mereka kasihi.

Pada pukul 08.00 WIB, diselenggarakan ibadat pemberangkatan jenazah yang akan dibawa menuju Seminari Tinggi St. Paulus, Kentungan, Yogyakarta dan akan dimakamkan di makam para Imam Praja (Diosesan) Keuskupan Agung Semarang yang berada di kompleks Seminari Tinggi tersebut pada hari Jumat (13/11).”Ibadat pemberangkatan dipimpin oleh Romo Riyanto Pr,” ujar Romo Budi.

Sesaat menjelang pemberangkatan jenazah Mgr. Johannes Pujasumarta, Romo Budi mempersilahkan Kiai Budi menghadirkan tarian sufi dengan iringan lagu “Ndherek Dewi Maria”.

Kiai Budi sendiri sengaja hadir dalam upacara itu setelah ditelpon oleh Romo Aloys Budi Purnomo Pr yang menjadi sahabatnya dan bertugas sebagai Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang bahwa Mgr. Puja wafat.

Saat ditelpon, Kiai Budi masih berada di Tuban. Kiai yang mahir menari sufi dan banyak santri penari sufinya itu langsung pulang demi persahabatannya dengan Mgr. Puja selama ini” Bapak Uskup Agung Semarang itu setiap Hari Raya Idul FItri bersilaturahmi ke pondoknya. Bahkan di saat sedang berjuang dengan sakit yang dideritanya, Mgr. Pujasumarta tetap bersilaturahmi ke Ponpen Al Islah pada Hari Raya Idul Fitri 2015 yang lalu,” kata Romo Budi.

Sesudah Kiai Budi selesai menari sufi, jenazah langsung diberangkatkan menuju Yogyakarta diiringi dentang lonceng Katedral dan isak tangis umat serta imam yang masih dirundung duka atas meninggalnya Uskup yang dikasihi umat itu. Perjalanan menuju Yogya ditempuh melalui jalan biasa, tidak melalui jalan tol atau pun jalan lingkar, mengingat umat di Ambarawa dan Bedono juga siap menyambut jenazah Mgr. Johannes yang melintasi daerah itu.

Mgr. Johannes Pujasumarta merupakan Uskup, Gembala dan Pemimpin yang mengumat dan merakyat. Itulah yang selama ini ditangkap banyak orang, termasuk Romo Budi yang sempat beberapa kali berkunjung dan berdialog dengan beliau selama dirawat di Ruang Anna 402 Rumah Sakit Elisabeth Semarang. “Beliau sangat kebapakan dan baik hati dalam kesederhanaan dan kecintaan kepada umatnya. Bahkan beliau menghayati sakitnya sebagai bagian dari kecintaan kepada umat dan masyarakat. Itulah sebabnya, beliau memilih dirawat dengan cara seperti umat dan meninggal juga seperti umat, dengan tidak mau dirawat di ICU apalagi berobat ke luar negeri,” pungkas Romo Budi. (Beritamoneter.com)
Share:

Sensasi Bakso Klenger Surabaya

Sekali2 boleh lah mbolang tidak harus di alam bebas, mbolang kali ini itung-itung nguliner tentang makanan unik di kota surabaya, berawal dari rasa penasaran tentang bakso klenger saya pun mencari-cari informasi tentang tempat jualannya dan ternyata tidak jauh dari tempat saya beraktifitas.

Bakso Klenger sepintas seperti bakso biasa yang banyak di jual di tempat lain tetapi kenapa dinamakan bakso klenger pasti ada suatu hal yang membedakannya yaitu ukurannya yang tidak wajar. Kalau pada umumnya. Bakso biasa ukurannya hanya sebesar bola ping pong, maka pemilik bakso klenger membuat inovasi ukuran yg lain daripada yang lain yang hampir sebesar bola sepak bahkan lebih besar dari kepala manusia.

Pemilik Bakso Klenger ini adalah P. Pasiran yang pada awal jualan pentol baksonyatidak sebesar yang sekarang tetapi sama seperti bakso pada umumnya mulai dari tahun 80an, suatu saat sekitar tahun 2015 P. Pasiran punya pemikiran untuk membuat pentol yang besar agar terlihat unik supaya bisa menarik pelanggan dan ternyata strategi pemasarannya berhasil, sebenarnya ide tersebut sudah lama ada hanya saja ide tersebut belum sempat terealisasi karena saat itu masih jualan keliling, hingga tahun 2015 bisa membunyai warung yang permanen dan mulailah p. pasiran merealisasikan ide tersebut. karena warung baksonya semakin ramai banyak orang yang penasaran sama bakso jumbonya, bahkan omzet perhari bisa sampai 2 juta rupiah.

Jika kamu penasaran dengan bakso klenger ini, alamatnya di Jl. Rembang Raya

Jalan ini berada di Jl. Demak Surabaya , kalo ke tempat ini tanda paling gampang sih memang Pemakaman Mbah Ratu. Nggak jauh dari situ ada gang namanya jalan rembang, cukup belok kiri nggak sampai 100 meter udah ketemu tempatnya dan spanduk gede BAKSO KLENGER.



Bakso klenger mengadakan sayembara barang siapa yang bisa menghabiskan bakso klenger level 4 (diameter 30 cm) sendirian / seorang diri maka tidak akan dipungut biaya pembayaran baksonya alias gratis.

Untuk diameter bakso sendiri mulai dari level 1 yang paling kecil hingga level 6 yang paling besar cukup untuk orang sekampung, jam buka mulai jam 14.00-22.00 untuk hari jumat tutup.

Klo ada yg unik lagi di kota surabaya ini boleh kok komen di bawah ini.



Share:

Pesona Air Terjun Kapas Biru Lumajang

Air terjun Kapas Biru adalah sebuah air terjun tunggal yang terletak di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Kecamatan Pronojiwo ini berada di Lumajang. Berbatasan dengan Kecamatan Ampelgading yang masuk Kabupaten Malang.

Jika ditempuh dari Lumajang, lokasinya berada sekitar 300 m setelah Lapangan Pronojiwo. Setelah persimpangan ke kiri, nanti akan ada banner di sebelah kiri jalan bertuliskan Air Terjun Kapas Biru.

Sedangkan jika ditempuh dari Kota Malang, akan memakan waktu kurang lebih 2-3 jam. Melalui rute Malang - Turen - Dampit - Ampelgading - Pronojiwo. Setelah melewati kantor polisi Pronojiwo, tidak jauh dari polsek ada jalan tikungan, lalu akan ada banner di sebelah kanan jalan bertuliskan Air Terjun Kapas Biru.

Untuk menuju air terjun ini bisa menggunakan mobil ataupun motor. Tenang saja, karena di sana sudah ada parkir untuk kendaraan yang disediakan oleh warga sekitar. Untuk parkir cukup membayar Rp 5.000 rupiah saja.

Dari tempat parkir ini kita harus jalan kaki kurang lebih 1 km dengan kondisi jalan yang lumayan ekstrim. Tapi warga sekitar sudah membuatkan jala dengan menggunakan beton walaupun hanya di beberapa titik tapi menurut saya cukup aman.




Saat hujan turun kita harus ekstra hati-hati karena jalannya menurun dan licin. Dan disarankan untuk memakai sepatu atau sandal gunung supaya tidak licin.

Untuk biaya masuk sekitar Rp 5.000 per kepala. Mungkin nantinya dana ini akan digunakan untuk membangun jalan menuju air terjunnya agar bisa lebih nyaman.

Setelah membayar kita akan disuguhi tebing dengan jalan setapaknya. Lalu akan ada sebuah tangga dari beton yang hanya dapat dilewati secara bergantian apa lagi saat ramai, harus bersabar. Tidak jarang jalanan berlumpur juga harus dilewati.




Maklum saja, memang jalan untuk menuju ke air terjun adalah jalan dari kebun warga sekitar. Lalu Anda akan menyeberang jembatan bambu sebelum akhirnya sampai di Air Terjun Kapas Biru.


Itulah sekilas perjalanan menuju Air Terjun Kapas Biru, tentunya sampai disana kita akan disuguhi pemandangan yang sangat luar biasa, dan menurut saya sangat indah dengan debiit airnya yang deras. Setelah selesai berfoto-foto ria dan mengorbankan satu kamera karena tenggelam, saya bersama teman-teman bedhes alas surabaya kembali ke atas untuk melanjutkan perjalanan berikutnya di Coban Sewu melalui jalur lumajang yang sebelumnya saya pernah kesana hanya saja melalui jalur malang dengan melewati tangga bambu di sepanjang perjalanan.




Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat bersantai ria di air terjun kapas biru.. :D











Perjalanan menuju air terjun kapas biru lumajang


Share: