Perjalanan berikutnya... kali ini kita ada di Gili Labak.. jreeng..jreng.. ( biar kaya di tipi2.. ) kembali setelah trip pertama Gili Labak tahun 2014 ( bisa dilihat DISINI ), Sudah pada tau khan tentang Gili Labak?? Yup Gili Labak adalah sebuah pulau kecil nan mungil di ujung kabupaten sumenep, madura. Mungkin banyak yang beranggapan kalau gugusan pulau dengan nama "Gili" hanya ada di sekitaran pulau Nusa Tenggara Barat ( bener khan? ) Seperti Gili Trawangan, Gili Air, dll. Sekarang kita tidak perlu cerita jauh-jauh sampai ke ujung Nusa Tenggara Barat. Cukup perjalanan kurang lebih 5 jam menggunakan transportasi umum dan 2 jam menggunakan kapal, kita sudah bisa menikmati sebuah pulau yang indah yang bernama Gili Labak.
Gili Labak adalah sebuah pulau kecil yang dihuni sekitar 33 Kepala Keluarga yang terletak di Desa Kombang, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep. Banyak yang beranggapan bahwa pulau madura di dominasi oleh hawa panas yang hanya terdapat bukit-bukit kapur yang menjulang tinggi, namun tidak jika kamu sudah merasakan pantai-pantai di sekitar kabupaten sumenep terutama keindahan Gili Labak, semua anggapan-anggapan tersebut akan terpatahkan dengan panorama alam yang indah, dengan jernih dan hijaunya air laut, serta hamparan pasir putih yang mengelilinginya.
Perjalanan
Trip kali ini saya bersama teman-teman dari Jatim Backpaker dan gabungan dari komunitas lainnya dalam rangka ulang tahun Jatim Backpaker yang pertama. Perjalanan ke Gili Labak kali ini menggunakan transportasi bus berbeda dengan satu tahun yang lalu saat saya pertama kali menginjakan kaki di gili labak yang hanya menggunakan 1 mobil elf. Berangkat dari Surabaya pukul 24.00 dan tiba di sumenep sekitar pukul 04.30 di lanjutkan dengan teman-teman yang ingin melaksanakan sholat terlebih dahulu dan persiapan ganti pakaian. Sebelum berangkat, saya memutuskan untuk membeli bekal makanan untuk dimakan di sana, karena pengalaman sebelumnya disana tidak terdapat warung makan ataupun toilet. Untuk bisa mencapai ke Gili Labak kami harus melanjutkan perjalanan lagi sekitar 2 jam menggunakan kapal nelayan. Dan tepat pukul 06.00 kami pun bersiap untuk kembali berjalan menyebrangi lautan dengan ombak yang lumayan menegangkan, sehingga saya pun berinisiatif duduk di ujung paling depan dan harus di hantam dengan guyuran-guyuran ombak yang membuat saya harus menerima kekalahan karena pada akhirnya mabuk laut.. hehehehe
Welcome to Hidden Paradise
Setelah 2.5 jam terombang ambing di tengah laut sampailah kami di Gili Labak di tandainya dengan air laut yang begitu jernih sehingga terlihat karang-karang di bagian bawah yang seolah-olah menarik kami untuk segera masuk dan menikmati keindahan bawah lautnya. Setelah turun dari kapal hal pertama yang membuat saya tercengang adalah " Lho kok ramene?? " ( Lho, kok sudah ramai?? ) bukannya melihat lautan yang jernih tapi malah memperhatikan sekitar yang sudah banyak kemajuan. Saya jd teringat waktu pertama kesana yang masih terasa sepi sehingga mungkin seperti berada di pulau pribadi, tetapi tidak kali ini, sudah ada warung ang berdiri, bahkan toilet pun sudah ada. Dulu kalau kebelet saja harus cari semak-semak dan berdiri di bawah pohon kelapa, itung-itung ga kejatuhan kelapanya.. hehehehe Benar-benar sudah kemajuan, mungkin karena sudah diresmikan juga sebagai tempat wisata makanya sekarang banyak yang mengadakan paket wisata ke Gili Labak dengan harga yang bervariasi. Dan satu lagi sudah terdapat persewaan alat snorkling langsung, jadi tidak perlu membawa dari rumah.
Walaupun rame tetapi tidak menghilangkan sisi keindahan Gili Labak, di setiap langkah kaki, saya pun mulai berjalan mengelilingi pulau sembari mengabadikan moment-moment terbaik, di sepanjang perjalanan masih terlihat hamparan pasir putih yang begitu menggoda. Waktu normal untuk mengelilingi pulau tidak lebih dari satu jam, tetapi itu sangat tidak mungkin karena pasti kita akan banyak berhenti untuk mengabadikan setiap sisi Gili Labak.
Setelah puas berfoto-foto, saya pun beristirahat sejenak untuk mendinginkan badan dari teriknya panas matahari, setelah cukup untuk beristirahat, saya pun mempersiapkan peralatan snorkling dan bergegas berjalan ke dalam air. karena ini pengalaman pertama saya snorkling saya pun sudah mempersiapkan peralatan untuk mengabadikan moment tersebut dengan menggunakan waterprof case untuk hp. Lumayan untuk kenang-kenangan.. :) Walaupun hanya melihat-lihat di tempat yang dangkal tetapi sudah cukup puas bisa melihat karang-karang dan ikan secara langsung dari dalam laut.
Dari pengalaman kemarin bisa saya simpulkan bahwa perkembangan gili labak begitu pesat, adanya toilet umum dan warung di sekitar pantai bisa memudahkan pengunjung untuk beristirahat tanpa harus takut kehabisan bekal makanan dan pastinya membawa rejeki trsendiri dari warga setempat. Tetapi selain itu mungkin kurangnya kepedulian dari para pengunjung, sehingga mulai banyak sampah yang berserakan, terumbu-terumbu karang yang mulai rusak sehingga membuat Gili Labak menjadi semakin kotor.
Karena keindahan inilah yang membuat banyak wisatawan untuk datang, tetapi sebenarnya kita di tuntut untuk turut serta menjaga keindahannya, dengan hal-hall yang sederhana seperti mengumpulkan sampah-sampah, atau paliing mudah membawa kembali sampah yang kita bawa seperti bungkus makanan dan sebagainya. Semoga keindahan surga tersembunyi di Pulau Madura ini akan tetap indah dan menjadi daya tarik tersendiri di kemudian hari.
Gambaran umum perjalanan menuju Gili Labak dengan trasportasi umum.
1. Bus Surabaya-Sumenep PP : Rp. 90.000
2. Angkutan kota dari terminal menuju pelabuhan : Rp. 8000 PP
3. Sewa kapal isi 15 orang @800ribu : 70.000 per orang
Dengan kata lain, dengan biaya 200.000 kamu sudah bisa menikmati keindahan pulau gili labak ditambah dengan biaya makan. Dan sekarang sudah banyak yang mengadakan paket murah menuju ke Gili Labak, silahkan di cari sendiri jika berniat untuk mengunjungi Gili Labak di kemudian hari. Terima Kasih
Special moment with someone..
Gili Labak adalah sebuah pulau kecil yang dihuni sekitar 33 Kepala Keluarga yang terletak di Desa Kombang, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep. Banyak yang beranggapan bahwa pulau madura di dominasi oleh hawa panas yang hanya terdapat bukit-bukit kapur yang menjulang tinggi, namun tidak jika kamu sudah merasakan pantai-pantai di sekitar kabupaten sumenep terutama keindahan Gili Labak, semua anggapan-anggapan tersebut akan terpatahkan dengan panorama alam yang indah, dengan jernih dan hijaunya air laut, serta hamparan pasir putih yang mengelilinginya.
Sambutan Selamat Datang |
Perjalanan
Trip kali ini saya bersama teman-teman dari Jatim Backpaker dan gabungan dari komunitas lainnya dalam rangka ulang tahun Jatim Backpaker yang pertama. Perjalanan ke Gili Labak kali ini menggunakan transportasi bus berbeda dengan satu tahun yang lalu saat saya pertama kali menginjakan kaki di gili labak yang hanya menggunakan 1 mobil elf. Berangkat dari Surabaya pukul 24.00 dan tiba di sumenep sekitar pukul 04.30 di lanjutkan dengan teman-teman yang ingin melaksanakan sholat terlebih dahulu dan persiapan ganti pakaian. Sebelum berangkat, saya memutuskan untuk membeli bekal makanan untuk dimakan di sana, karena pengalaman sebelumnya disana tidak terdapat warung makan ataupun toilet. Untuk bisa mencapai ke Gili Labak kami harus melanjutkan perjalanan lagi sekitar 2 jam menggunakan kapal nelayan. Dan tepat pukul 06.00 kami pun bersiap untuk kembali berjalan menyebrangi lautan dengan ombak yang lumayan menegangkan, sehingga saya pun berinisiatif duduk di ujung paling depan dan harus di hantam dengan guyuran-guyuran ombak yang membuat saya harus menerima kekalahan karena pada akhirnya mabuk laut.. hehehehe
Welcome to Hidden Paradise
Setelah 2.5 jam terombang ambing di tengah laut sampailah kami di Gili Labak di tandainya dengan air laut yang begitu jernih sehingga terlihat karang-karang di bagian bawah yang seolah-olah menarik kami untuk segera masuk dan menikmati keindahan bawah lautnya. Setelah turun dari kapal hal pertama yang membuat saya tercengang adalah " Lho kok ramene?? " ( Lho, kok sudah ramai?? ) bukannya melihat lautan yang jernih tapi malah memperhatikan sekitar yang sudah banyak kemajuan. Saya jd teringat waktu pertama kesana yang masih terasa sepi sehingga mungkin seperti berada di pulau pribadi, tetapi tidak kali ini, sudah ada warung ang berdiri, bahkan toilet pun sudah ada. Dulu kalau kebelet saja harus cari semak-semak dan berdiri di bawah pohon kelapa, itung-itung ga kejatuhan kelapanya.. hehehehe Benar-benar sudah kemajuan, mungkin karena sudah diresmikan juga sebagai tempat wisata makanya sekarang banyak yang mengadakan paket wisata ke Gili Labak dengan harga yang bervariasi. Dan satu lagi sudah terdapat persewaan alat snorkling langsung, jadi tidak perlu membawa dari rumah.
Disambut air yang jernih |
Hamparan pasir putih |
Walaupun rame tetapi tidak menghilangkan sisi keindahan Gili Labak, di setiap langkah kaki, saya pun mulai berjalan mengelilingi pulau sembari mengabadikan moment-moment terbaik, di sepanjang perjalanan masih terlihat hamparan pasir putih yang begitu menggoda. Waktu normal untuk mengelilingi pulau tidak lebih dari satu jam, tetapi itu sangat tidak mungkin karena pasti kita akan banyak berhenti untuk mengabadikan setiap sisi Gili Labak.
Salah satu sudut pulau |
Setelah puas berfoto-foto, saya pun beristirahat sejenak untuk mendinginkan badan dari teriknya panas matahari, setelah cukup untuk beristirahat, saya pun mempersiapkan peralatan snorkling dan bergegas berjalan ke dalam air. karena ini pengalaman pertama saya snorkling saya pun sudah mempersiapkan peralatan untuk mengabadikan moment tersebut dengan menggunakan waterprof case untuk hp. Lumayan untuk kenang-kenangan.. :) Walaupun hanya melihat-lihat di tempat yang dangkal tetapi sudah cukup puas bisa melihat karang-karang dan ikan secara langsung dari dalam laut.
Dari pengalaman kemarin bisa saya simpulkan bahwa perkembangan gili labak begitu pesat, adanya toilet umum dan warung di sekitar pantai bisa memudahkan pengunjung untuk beristirahat tanpa harus takut kehabisan bekal makanan dan pastinya membawa rejeki trsendiri dari warga setempat. Tetapi selain itu mungkin kurangnya kepedulian dari para pengunjung, sehingga mulai banyak sampah yang berserakan, terumbu-terumbu karang yang mulai rusak sehingga membuat Gili Labak menjadi semakin kotor.
Suasana sekitar pantai yang sudah banyak warung dan tempat istirahat |
Karena keindahan inilah yang membuat banyak wisatawan untuk datang, tetapi sebenarnya kita di tuntut untuk turut serta menjaga keindahannya, dengan hal-hall yang sederhana seperti mengumpulkan sampah-sampah, atau paliing mudah membawa kembali sampah yang kita bawa seperti bungkus makanan dan sebagainya. Semoga keindahan surga tersembunyi di Pulau Madura ini akan tetap indah dan menjadi daya tarik tersendiri di kemudian hari.
Gambaran umum perjalanan menuju Gili Labak dengan trasportasi umum.
1. Bus Surabaya-Sumenep PP : Rp. 90.000
2. Angkutan kota dari terminal menuju pelabuhan : Rp. 8000 PP
3. Sewa kapal isi 15 orang @800ribu : 70.000 per orang
Dengan kata lain, dengan biaya 200.000 kamu sudah bisa menikmati keindahan pulau gili labak ditambah dengan biaya makan. Dan sekarang sudah banyak yang mengadakan paket murah menuju ke Gili Labak, silahkan di cari sendiri jika berniat untuk mengunjungi Gili Labak di kemudian hari. Terima Kasih
Special moment with someone..
Potret asli dari ponsel dengan tambahan lensa super wide tanpa rekayasa menunjukkan bahwa " Ada cinta di Gili Labak " |
Comments
Post a Comment