Mengikuti tradisi pelayanan Kristus dalam Kamis Putih, Paus Fransiskus I memimpin ritual mencuci dan mencium kaki 12 imigran Muslim, Ortodoks, Hindu dan perwakilan dari umat Katolik.
Sebagaimana dilansir dari Associated Press, Jumat (25/3/2016), ritual baru itu merupakan yang pertama kalinya diadakan oleh pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut. Paus berharap prosesi pra-Paskah ini dapat menjadi teladan bagi dunia untuk mengasihi sesama, terlepas dari apapun suku dan agama mereka.
Selain juga sebagai simbol toleransi Vatikan menanggapi semaraknya islamophobia dan anti-pengungsi akibat serangan teroris ISIS di Paris dan yang terbaru di Brussels.
Di antara 12 orang perwakilan yang merepresentasikan 12 murid Yesus, 11 diantaranya dipilih dari kalangan pengungsi di Pusat Penampungan Castelnuovo, Porto, yang terletak di luar Roma. Mereka antara lain, empat pria Katolik asal Nigeria, tiga pria Muslim dari Mali, Suriah dan Pakistan, tiga perempuan Kristen Koptik Eritrea dan seorang pria Hindu asli India. Sementara seorang lagi adalah warga asli Italia.
Teladan yang ditampilkan Paus asal Argentina itu dengan ini selain memberi keteladanan baru juga merupakan pendongkrakan atas aturan serta budaya patriarki gereja. Sebab, pada kesempatan ini, Paus tidak hanya mengambil perwakilan laki-laki. Akan tetapi juga akan membasuh dan mengecup kaki perempuan, yang selama ini dinomorduakan dalam banyak doktrin keagamaan.
sumber: news.okezone.com
Sebagaimana dilansir dari Associated Press, Jumat (25/3/2016), ritual baru itu merupakan yang pertama kalinya diadakan oleh pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut. Paus berharap prosesi pra-Paskah ini dapat menjadi teladan bagi dunia untuk mengasihi sesama, terlepas dari apapun suku dan agama mereka.
Selain juga sebagai simbol toleransi Vatikan menanggapi semaraknya islamophobia dan anti-pengungsi akibat serangan teroris ISIS di Paris dan yang terbaru di Brussels.
Di antara 12 orang perwakilan yang merepresentasikan 12 murid Yesus, 11 diantaranya dipilih dari kalangan pengungsi di Pusat Penampungan Castelnuovo, Porto, yang terletak di luar Roma. Mereka antara lain, empat pria Katolik asal Nigeria, tiga pria Muslim dari Mali, Suriah dan Pakistan, tiga perempuan Kristen Koptik Eritrea dan seorang pria Hindu asli India. Sementara seorang lagi adalah warga asli Italia.
Teladan yang ditampilkan Paus asal Argentina itu dengan ini selain memberi keteladanan baru juga merupakan pendongkrakan atas aturan serta budaya patriarki gereja. Sebab, pada kesempatan ini, Paus tidak hanya mengambil perwakilan laki-laki. Akan tetapi juga akan membasuh dan mengecup kaki perempuan, yang selama ini dinomorduakan dalam banyak doktrin keagamaan.
sumber: news.okezone.com
Comments
Post a Comment