Senja di Bandara Juanda |
Dalam benak saya bayangan pulau kalimantan itu pasti identik dengan DAYAK dengan nuansa hutan yang masih alami dan ukiran dayak yang sangat bagus dengan lagu-lagu sape yang enak didengar. Seperti apa suasananya batulicin dan juga kalimantan selatan itu tidak ada gambaran sama sekali dalam benak saya. Segala persiapan sudah selesai tinggal siap untuk berangkat, eh ini pertama kalinya saya naik " montor mabur " alias pesawat lho, kata temen yang sudah pernah naik nanti hidung sama kuping di tutup biar tidak sakit, namanya penasaran bukannya dituruti tetapi malah saya rasa-rasakan, dan tidak terasa apa-apa sama kaya naik kereta api saja bedanya kereta apinya tidak terbang.. wkwkwkwk
Setelah ada persiapan tambahan, berangkatlah saya ke bandara, sekali-kali coy buat status otewe bandara, biasanya kalau mudik statusnya otewe terminal.. dan memang ternyata bandara tak seribet yang saya bayangkan, ah ndeso pikir orang maklum baru pertama kali kalau sudah tau khan bisa saja nanti keterusan jalan-jalan ke bandara ngojek tapi.. hehehe sambil menunggu waktu keberangkatan, paling enak kalau di sambil ngopi sama rokokan, perpaduan yang pas di saat hati sedang galau dan gelisah.. halah lebay :D itu tadi sekilas hanya cerita dongeng saja bagaimana seorang kesatria bisa patah hati.
Dan tibalah waktunya untuk berangkat, sambil menunggu tiba di bandara syamsudin noor, banjarmasin saya sempatkan melihat ke luar jendela sambil menikmati pemandangan di bawah yang terlihat serba putih, apanya yang mau dilihat cmn awan mending liat pramugarinya yang riwa-riwi jajakan makanan.. hahaha tak berapa lama saya pun tiba di banjarmasin, eh ini sudah di kalimantan yo, gimana ini klo di ajak ngomong pakai bahasa sini, dan ternyata baru mau keluar bandara banyak yang bilang " mas, tasnya tak gawakne yo? " " kate nang ndi mas, numpak travel ta? " loh boso jowo kabeh.. hahahaha
bersambung...
Comments
Post a Comment