🎁 Spesial buat pengunjung Idblogpacker, akan ada yang spesial dalam 5 detik...

Pura Uluwatu, Keindahan pura yang berada di tepian lautan dengan pemandangan yang luar biasa

Pura uluwatu terletak di Desa Pecatu – yang merupakan bagian dari Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Kamu akan menempuh sekitar 1 jam perjalanan ke Pura Uluwatu dari Bandara Ngurah Rai dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Untuk rutenya kamu bisa menuju ke Pura Uluwatu melaluji jalan Raya Uluwatu dengan jarak sekitar 29.3 km atau sekitar 1 jam 7 menit waktu perjalanan. Untuk menemukan rute tercepat, kamu dapat menggunakan peta pada handphone kamu dan menemukan berbagai arah terdekat.

Tiket masuk ke pura uluwatu untuk orang dewasa, akan dikenakan biaya sebesar Rp. 20.000 bagi wisatawan lokal dan Rp. 30.000 untuk wisatawan asing. Sedangkan untuk kategori anak-anak akan dikenakan sebesar Rp. 10.000 bagi kamu yang berasal dari dalam Indonesia, dan Rp. 20.000 bagi wisatawan asing dan untuk biaya parkir membayar parkir sebesar Rp. 5.000 untuk kamu yang menggunakan mobil dan Rp. 2.000 untuk yang membawa motor.

Pura ini terletak di atas batu karang dengan ketinggian sekitar 97 meter di atas permukaan laut, kurang lebih. Hal ini juga yang menjadikan pura ini diberi nama Uluwatu atau puncak batu karang dalam bahasa sansekerta.

Berikut ini, beberapa daya tarik Pura Uluwatu yang dapat kamu nikmati sebelum meninggalkan Pura Uluwatu.

  • Pura Di Bali yang Disucikan dan Sakral – karena awalnya pura ini dijadikan tempat pemujaan empu kuturan. Nah, Empu Kuturan ini lah orang yang menurukan ajaran desa adat dengan semua aturannya. Setelah itu, datanglah Dang Hyang Niratha, beliau adalah seorang pendeta. Pura ini kemudian dijadikan tempat pemujaan pendeta suci itu, teman-teman. Nah, inilah mengapa pura ini begitu disucikan dan disakralkan dengan segala ritualnya.
  • Pura yang sangat eksotis – bagaimana bisa pura yang suci dan sacral bisa begitu eksotis? Tentu saja bisa. Karena pura ini akan menunjukkan sisi romantic dan eksotis dari keindahan alam yang dimilikinya. Kamu akan melihat pemandangan samudera india yang luas. Menakjubkan, bukan? Kamu juga dapat emnikmati hamparan ombak yang menenangkan di bawah tebing.
  • Tempat Sunset yang menarik – karena posisi pura ini yang barada di atas tebing, bukankah menarik jika dapat melihat sunset dari atas tebing? Kamu bisa melihat panorama matahari terbenam tanpa halangan apapun. Ini juga akan cocok buat koleksi foto kamu, loh.
  • Tempat Surfing yang terkenal – selain dapat menikmati sunset, ternyata kamu juga dapat melihat sebagian orang surfing di bawahnya. Dengan ombak samudera hindia yang kuat dan berarus tinggi, ini akan cocok buat kamu melakukan olahraga surfing. Dan juga ini sudah menjadi tempat favorite selain Pantai di Bali bagi wisatawan dan dijadikan sebagai tempat kejuaraan selancar internasional.
  • Pertunjukan Tari Kecak – inilah yang menjadi khas di Pura Uluwatu. Tari kecak merupakan tari tradisional khas Bali. Jadi, kamu bisa melihat pertunjukan tari kecak sebelum pulang. Tari ini dilakukan oleh penari laki-laki. Untuk melihat tarian ini secara langsung, dapat kamu lihat setiap hari pukul 18.00 – 19.00 wita. Kecuali saat nyepi ya. Tak hanya itu, kamu juga akan membayar sebesar Rp. 90.000 per orang sebelum menonton. Cukup terjangkau kan? Tapi kamu harus hati-hati karena akan ada banyak monyet-monyet nakal yang akan mengganggu.




  • Disini kamu juga bisa menyusuri pinggiran tebing yang memukau, di bagian ujung tebing Kamu dapat mengabdikan berbagai momen dengan kamera favorit mu. Dengan melihat sapuan ombak, matahari terbenam dan pemandangan alam lainnya.

    Tak hanya itu, walaupun monyet disana sedikit nakal, tapi mereka baik kok. Monyet disana tidak akan melukaimu, kamu bisa bermain bersama mereka. Jadi tidak perlu takut. Akan ada pawang juga yang akan menjagamu tetap aman. Cukup berikan sekitar Rp. 10.000 atau Rp. 20.000 untuk rasa terima kasih pada si pawang.


    Cukup sekian ya sedikit berbagi pengalaman di pura uluwatu, untuk foto di sini dan di destinasi pulau bali berikutnya hanya pakai ponsel karena memori kamera rusak dan semua fotonya hilang.



    Share:

    Patung Bekantan Icon Kota Banjarmasin Di Tepian Sungai Martapura

    Salah satu ikon wisata di Kota Banjarmasin, Kalsel, adalah Patung Bekantan yang berukuran cukup besar.

    Patung senilai Rp 2,6 miliar ini dibangun Pemerintah Kota Banjarmasin di Jalan Kapten Pierre Tendean, tepi Sungai Martapura.

    Lokasinya sangat mudah dituju karena ada di pusat Kota Banjarmasin, kendati tak ada angkutan umum melintas di sini. Memasuki area patung ini, pengunjung dikenai biaya parkir Rp 2.000.

    Maskot Bekantan adalah salah satu ikon di Kota Banjarmasin yang terletak di siring jalan Tendean. Maskot Bekantan yang terbuat dari perunggu kosong ini dibangun setinggi 6,5m, berat 7 ton berdiri di atas pondasi setinggi 2m. 



    Posisi patung bekantan ini menghadap ke arah sungai Martapura dan pada mulut patung bekantan ini mengeluarkan air mancur. Kehadiran patung Maskot Bekantan disebutkan mirip dengan patung Singa Merlion di Singapura. Hal ini memunculkan anggapan : “belum ke Banjarmasin jika tidak befoto di depan patung Maskot Bekantan”.




    Share:

    Klenteng Soetji Nurani Sejarah Pacinan Di Era Kolonial Belanda

    Di kota banjarmasin banyak sekali dijumpai bangunan kuno yang hingga kini menghiasi kota. Mulai masjid, gereja, katerdral, pura, hingga klenteng. Terkait dengan klenteng, Kota Banjarmasin memiliki klenteng yang usianya lebih dari 1 abad. Namun tetap berdiri megah, indah, serta terjaga sampai saat ini di pinggir lalu lintas jalan veteran banjarmasin.

    Klenteng Sen Sen Kung atau Klenteng Soetji Nurani dibangun pada tahun 1989 klenteng ini dibuat oleh para Jenderal China yang bernama The Sin Yoe dan Ang Lin Thay untuk berdagang melalui jalur laut ke Indonesia.

    Klenteng Soetji Nurani memiliki barang-barang kuno yang masih terawat. Seperti patung, guci, tempat sembahyang dan cawan-cawan yang terbuat dari kuningan. Beberapa peralatan tersebut, dulu langsung dibawa oleh para pendiri klenteng dari daratan China. Serta ada juga longceng yang biasa ditemukan di gereja serta bedug yang biasa digunakan umat Islam untuk menandakan waktu sholat.



    Meskipun usianya sudah tua, namun hingga saat ini masih berdiri megah, indah serta terjaga keotentikannya sebagai tempat ibadah masyarakat tionghoa yang terletak di tepi sungai martapura.

    Pendirian klenteng dimaksudkan untuk menjaga lingkungan (manusia dan alam dalam kawasan tersebut) dari datangnya nasib buruk. Karenanya, bangunan klenteng di pacinan, berdiri di persimpangan jalan.

    Secara praktis, posisi klenteng di pertigaan berfungsi untuk menghadang sha yang dibawa dari sumbu jalan di depannya, yang terlihat dari posisi dua buah klenteng tersebut.

    Harmonisasi dan dinamika masyarakat Cina di Banjarmasin membuat dua klenteng tersebut berfungsi sebagai klenteng besar. 

    Share:

    Taman siring menara pandang Piere Tendean Banjarmasin

    Taman Siring Piere Tendean merupakan tempat bersantai yang di kembangkan di tepian sungai Martapura. Taman ini terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin, Kalimantan Selatan tepatnya di seberang Kompleks Masjid raya Sabilal Muhtadin.

    Taman ini memiliki keistimewaan dengan memiliki tempat yang nyaman untuk kegiatan bersantai, nongkrong, bermain, menikmati pemandangan serta melakukan kegiatan lainya di sekitar taman siring seperti menikmati kuliner khas Banjar. Di taman ini ditumbuhi banyak pohon sehingga suasananya rindang dan sejuk. Pohon-pohon di sini berjenis penopang tanah bantaran sungai seperti trembesi yang memang sengaja ditanam oleh Pemerintah Kota Banjarmasin agar sungainya lestari.


    Didalam taman siring terdapat menara pandang yang masih terletak di kawasan Siring Pierre Tendean. Menara yang dibangun tahun 2014 silam dan diresmikan oleh Pak Muhidin selaku dari Wali Kota Banjarmasin, menara ini memiliki 4 lantai, luas bangunannya 1 x 36 M, dengan tinggi 31 M itu menampilkan arsitektur khas Banjar, dengan kapasitas atas muat 200 orang di dalamnya terdapat cinderamata khas banjarmasin.

    Semilir angin terasa sejuk jika berada di atas menara sambil menikmati pemandangan kota banjarmasin dan menikmati lalu lintas sungai martapura.

    Dengan demikian, Taman Siring bukan hanya sekedar tempat destinasi wisata biasa. Tetapi juga sekaligus memperkenalkan kita pada kebudayaan Banjarmasin. Sebagai generasi muda, kita tentunya patut berbangga dengan salah satu destinasi wisata Taman Siring di Kota Banjarmasin ini. Sehingga kita dapat turut memperkenalkannya sekaligus melestarikan kebudayaan Banjar.






    Share:

    Pantai Asmara, Pantai Romantisnya Kalimantan Selatan

    Pantai asmara yang berlokasi di Kecamatan Jorong, berjarak kurang lebih sekitar  115 km dari Banjarmasin. Pengunjung bisa sampai di tempat wisata Pantai Asmara kurang lebih dalam waktu  sekitar 2,5 jam dari Banjarmasin.

    Bagi pengunjung yang ingin berlibur di pantai ini, bisa menuju pantai asmara dengan akses jalan yang tidak begitu sulit. Jalanan menuju pantai sudah beraspal sehingga bisa dilalui dengan baik menggunakan kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat.

    Saat memasuki kawasan objek wisata Pantai Asmara, pengunjung juga akan disajikan dengan pemandangan tempat makan yang menyajikan beragam masakan Kalimantan Selatan sehingga akan sangat cocok bagi pengunjung yang ingin mengisi perut terlebih dahulu sebelum menikmati waktu santai di Pantai Asmara.

    Selain itu juga, banyak fasilitas pendukung yang disediakan seperti tempat ibadah untuk pemeluk agama muslim, serta fasilitas berupa kamar mandi dan toilet yang banyak tersedia di kawasan objek wisata Pantai Asmara. Namun untuk menggunakan fasilitas kamar mandi dan toilet yang tersedia, pengunjung harus membayar untuk penggunaannya.


    Pantai Asmara memiliki garis pantai yang luas dan deburan ombak yang tidak terlalu tinggi sehingga akan sangat cocok untuk melakukan aktivitas air berupa speed boat. Pengunjung dapat menyewa speed boat dengan harga Rp. 20.000 per orang dewasa untuk mengelilingi laut dengan kecepatan yang cukup tinggi.

    Pantai Asmara juga dikenal oleh banyak pasangan sebagai tempat untuk menyimpan cinta mereka agar menjadi abadi. Pada Pantai Asmara, tersedia tempat menggantungkan gembok cinta yang dapat digunakan untuk menggantungkan dan menyimpan cinta pasangan yang ingin cintanya menjadi abadi. Dengan adanya tempat penggantungan gembok cinta tersebut, banyak stand atau tempat jualan yang menjual beragam gembok cinta kepada pengunjung.

    Selain itu juga, tersedia banyak akomodasi penginapan bagi pengunjung yang terletak disekitaran pantai. Pengunjung tidak perlu mengkhawatirkan biaya menginap pada akomodasi penginapan yang tersedia disekitara Pantai Asmara karena harga yang disajikan terbilang cukup terjangkau. Bahkan tidak sedikit akomodasi penginapan yang disediakan untuk satu keluarga.

    Share:

    Gunung Mawar, Menikmati Pemandangan Alam Kalimantan Selatan

    Bukit Mawar berlokasi di Jonggol, Kiram, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dari ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin, lokasi Bukit Mawar berada 60 km di sebelah tenggara, bisa ditempuh dengan perjalanan kurang lebih 1 jam 30 menit. Sementara dari Kota Banjarbaru, para wisatawan hanya butuh waktu tempuh selama 30 menit untuk sampai di Bukit Mawar.

    Perjalanan menuju ke Bukit Mawar akan terasa sangat mengesankan, karena akan melewati kebun durian dan hutan pinus, sehingga bisa sedikit mengurangi rasa lelah. Namun, pada beberapa bagian kamu juga akan menemukan jalan terjal dan curam, sehingga butuh kewaspadaan yang cukup tinggi. Akses jalan menuju ke Bukit Mawar sudah cukup memadai, sehingga bisa dilalui dengan kendaraan roda dua atau bahkan empat, namun sayangnya tidak ada angkutan umum yang bisa mengantarkan wisatawan menuju ke lokasi.

    Warna hijau membentang jauh sepanjang mata memandang, benar-benar menyegarkan bolamata. Dengan hamparan hutan yang masih terjaga dan perkebunan karet, membuat hawa sejuk menerpa para pengunjung. Keindahan Gunung Mawar ternyata menarik minat para wisatawan lokal maupun nasional. 





    Share:

    Kebaya di tengah modernisasi

    Kebaya merupakan pakaian etnik dan adati yang memiliki pakem atau ketentuan yang mesti diikuti. Artinya, ada ciri dan karakter tersendiri, sebuah busana bisa dikategorikan sebagai kebaya atau hanya menyerupai kebaya.Namun tak dimungkiri kalau seiring perkembangan waktu, fesyen -termasuk kebaya- juga bakal ikut berubah. Hanya saja, harus tetap ada pakem yang harus diikuti.

    Sebelum tahun 1600-an kebaya umumnya hanya dipakai oleh golongan keluarga kerajaan di Pulau Jawa. Banyak yang beranggapan bahwa kebaya sebenarnya berasal dari kaum Cina yang kemudian dibawa ke Indonesia ketika mereka berhijrah.

    Kebaya berkembang seiring berjalannya waktu sehingga terjadilah banyak sekali perubahan yang signifikan dalam model kebaya ataupun cara pemakaiannya. Pada abad ke 19, semua wanita-wanita di Indonesia mengenakan baju kebaya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kebudayaan berpakaian ini perlahan-lahan berubah sampai sekarang dimana kebaya tidak lagi dipakai sehari-hari, melainkan hanya dipakai untuk kesempatan-kesempatan tertentu contohnya ketika menghadiri acara yang formal. Saatini, banyak desainer-desainer yang memodifikasi pakaian kebaya sehingga berubah menjadi kebaya yang saat ini biasa kita kenal dengan kebaya modern.


    Kebaya adalah busana nasional Indonesia yang tentu saja mempunyai tempat tersendiri di tengah-tengah kehidupan wanita Indonesia. Walaupun saat ini wanita-wanita Indonesia tidak mengenakan kebaya setiap waktu, kebaya tetap mempunyai fungsi dan arti yang penting bagi masyarakat Indonesia khususnya di perempuan Jawa, terlebih lagi dengan adanya hubungan yang erat antara kebaya dengan adat-adat yang dilakukansuku-suku di Jawa. Contoh umum yang dapat kita lihat adalah ketikaupacara perkawinan adat Jawa, Sunda, Bali dan Madura. Suku-suku tersebut menggunakan kebaya sebagai busana wajib untuk dipakai oleh mempelai perempuan. Kebaya yang biasanya dipakai untuk upacara pernikahan ialah kebaya dengan panjang sampai ke lutut kaki. Pernikahan Jawa umumnya menggunakan kebaya yang terbuat dari bahan beludruhitam atau emas yang dihiasi dengan pita atau bordiran emas disekelilingnya. Dibalik kebaya, sang mempelai wanita akan memakai stagenyang dililitkan dengan kuat pada tubuh agar dapat memberikan bentuk badan


    Selain dipakai untuk acara-acara adat, busana kebaya saat ini marak digunakan untuk menghadiri acara-acara formal,termasuk untuk datang kesebuah acara perkawinan. Kebaya modern banyak digunakan oleh tamu-tamu wanita untuk menghadiri pesta resepsi pernikahan. Kebaya juga cocok digunakan untuk acara formal lainnya seperti acara wisuda.

    Kebaya juga dapat dikenakan untuk acara-acara semi formal contohnya saat berkumpul bersama keluarga atau saat sedang jalan-jalan atau nongkrong, hanya saja banyak yang kurang percaya diri dengan hal tersebut. (cnn.com & uny )





    Share: