🎁 Spesial buat pengunjung Idblogpacker, akan ada yang spesial dalam 5 detik...

Little Netherlands di Tengah Kota: Serunya Menjelajah Kota Lama Semarang!

Hai, Gen Z dan Millenials penggila jalan-jalan! Kalau lo lagi cari destinasi liburan yang instagramable, kaya sejarah, plus kuliner enak,
 Kota Lama Semarang wajib banget masuk bucket list! Bayangin, lo bisa merasakan vibes Eropa jadul di tengah Ibu Kota Jawa Tengah. Yuk, kita eksplor bareng kenapa tempat ini bikin nagih!

Dari Benteng VOC Jadi Kawasan Hits

Ceritanya dimulai tahun 1678, ketika Sultan Mataram kasih izin ke VOC (Perusahaan Dagang Belanda) buat bikin benteng di Semarang. Nah, benteng inilah cikal bakal kawasan yang sekarang kita kenal sebagai Kota Lama atau "Little Netherlands". Di abad 18-19, tempat ini jadi pusat perdagangan super sibuk, menghubungkan Jawa dan Eropa. Pelabuhannya ramai, gedung-gedung megah ala Eropa berdiri, lengkap dengan jalan rapi dan kanal. Duh, kayak lagi di film-film kolonial gitu!

Spot-Spot Wajib Hunt & Check-in!





Nggak usah bingung mau mulai dari mana. Ini beberapa spot ikonik yang nggak boleh lo lewatin:

  1. Gereja Blenduk (GPIB Immanuel): Ini gereja Kristen tertua di Jateng, dibangun 1753! Ciri khasnya? Kubah besar (blenduk dalam Bahasa Jawa) yang jadi ikon Kota Lama. Dalamnya megah banget, cocok buat foto estetik atau sejenak merenung. (Info: Buka untuk ibadah & wisata, cek jadwalnya ya!)

  2. Stasiun Tawang: Stasiun kereta api tertua di Indonesia (dibuka 1914) yang masih aktif! Arsitekturnya khas banget jaman Belanda. Cocok buat foto-foto vintage atau sekadar nongkrong liat kereta lewat. πŸš‚

  3. Taman Srigunting: Plaza-nya Kota Lama nih! Dikelilingi gedung-gedung bersejarah, taman ini jadi tempat nongkrong favorit. Sering banget ada event seru kayak festival musik, bazar kuliner, atau pameran seni. Perfect buat healing sambil ngerasain atmosfer tempo doeloe.

  4. Jelajah Gedung Tua: Jangan cuma lihat luar! Banyak gedung tua yang sekarang jadi kafe aesthetic, restoran, galeri seni, atau museum mini. Coba masuk, eksplor, dan rasakan sejarahnya! Beberapa gedung punya cerita unik atau spot foto tersembunyi di dalamnya.

Nggak Cuma Foto-Foto, Ada Banyak Aktivitas Seru!

Kota Lama Semarang bukan cuma buat pajangan. Lo bisa:

  • Wisata Sejarah & Budaya: Ikut tur berpemandu (banyak tersedia, bisa cari info online atau langsung ke pusat informasi) biar paham cerita di balik setiap bangunan. Kunjungi museum atau galeri seni yang ada.

  • Kulineran Gak Ada Bosen: Siapkan perut! Kawasan ini surganya kuliner khas Semarang. Wajib cobain:

    • Lumpia Semarang (goreng atau basah, isiannya juara!)

    • Tahu Gimbal (tahu goreng + udang goreng + lontong + kuah kacang pedas manis, uenaaak!)

    • Wingko Babat (kue tradisional dari tepung ketan dan kelapa, enak buat oleh-oleh).

    • Banyak juga kafe-kafe kekinian dengan desain unik di gedung tua, cocok buat nongkrong atau sekadar minum kopi.

  • Nongkrong & Nikmati Event: Sore hari, suasana Kota Lama makin hidup. Duduk-duduk di Taman Srigunting, dengerin live music (kadang ada), atau pantengin jadwal event besar kayak Semarang Old Town Festival atau Art Festival yang selalu ramai dan seru! 🎢🎨

Little Netherlands yang Masih "Hidup" & Tantangannya





Yang keren, Kota Lama Semarang ini living heritage! Artinya, bangunan-bangunannya bukan cuma museum mati, tapi masih dipakai sehari-hari sebagai kantor, kafe, galeri, atau ruang publik. Tata kotanya juga unik, gereja di tengah, dikelilingi pusat pemerintahan, bisnis, dan ruang publik – pola khas kota kolonial.

Tapi, tentu ada tantangannya. Ancaman banjir rob, tekanan pembangunan modern, dan butuh perawatan terus menerus. Untungnya, sekarang udah ada kesadaran buat jaga warisan berharga ini. Ada perda (Perda Jateng No. 10 Tahun 2013) yang ngatur pelestariannya. Proyek revitalisasi gede-gedean juga udah dilakukan biar Kota Lama makin kece dan nyaman buat dikunjungi.

Tips Buat Lo yang Mau Explore:

  • Waktu Terbaik: Datang sore hari (setelah jam 3-4 sore) biar nggak terlalu panas. Suasana lampu-lampu gedung tua juga lebih magis! Weekend biasanya lebih ramai dan sering ada event.

  • Transportasi: Bisa naik Gojek/Grab atau transit umum. Kawasan ini cukup ramah pejalan kaki, tapi siap-siap jalan ya! Ada juga sepeda sewaan atau tour bus kecil keliling.

  • Fasilitas: Sudah ada pusat informasi, toilet umum (cari yang di sekitar Taman Srigunting), dan banyak spot duduk. Beberapa gedung dikenakan tiket masuk (kayak Gereja Blenduk biasanya ada sumbangan sukarela).

  • Etika: Ingat, ini kawasan cagar budaya! Jaga kebersihan, jangan corat-coret, dan hormati bangunan serta aktivitas yang masih berlangsung di dalamnya.

Yuk, Jadi Bagian dari Pelestarian!

Ngomong-ngomong, lo juga bisa ikut jaga Kota Lama lho! Caranya gampang: kunjungi (ini udah bantu ekonomi lokal), beli produk/kuliner lokalsebarkan kesadaran (foto & cerita positif di medsos pakai hashtag #KotaLamaSemarang), dan yang paling penting, jaga kebersihan & sikap selama berkunjung. Warisan sejarah keren kayak gini butuh dukungan kita semua biar tetap lestari buat generasi mendatang!

Jadi, kapan nih rencana seru ke Little Netherlands-nya Indonesia? Siapin kamera, perut lapar, dan rasa penasaran lo, karena petualangan seru di Kota Lama Semarang nggak akan mengecewakan! πŸ˜‰✈️ #LiburanKekinian #WisataSejarah #SemarangHits #BlogPacker


Box Info Singkat Buat Plan Perjalanan Lo:

  • Lokasi: Pusat Kota Semarang, Jawa Tengah (dekat dengan Stasiun Tawang & Pelabuhan Tanjung Mas).

  • Akses: Mudah dijangkau dengan ojek online, taksi, atau mobil pribadi. Parkir agak terbatas di dalam kawasan, biasanya ada parkir umum di sekitarnya.

  • Best Time: Weekday sore untuk suasana lebih tenang, Weekend untuk keramaian dan potensi event.

  • Yang Dibawa: Kamera, uang tunai (beberapa tempat kecil mungkin belum terima digital), alas kaki nyaman, sunblock/cap, dan rasa ingin tahu tinggi!

  • Estimasi Budget: Murah meriah! Kebanyakan menikmati pemandangan & foto gratis. Makan & minum mulai dari Rp 20ribuan. Tiket masuk gedung tertentu biasanya relatif murah (Rp 5.000 - Rp 20.000).

Selamat menjelajah waktu di Semarang, Gen Pack! ✨

Share:

Watu Tumpeng: Dari Tempat Bertapa Menjadi Destinasi Wisata Rohani dan Budaya di Pegunungan Menoreh

Tahukah kamu, di balik keindahan alam Pegunungan Menoreh, tersimpan sebuah kisah menarik tentang tempat ziarah yang tidak hanya sarat akan nilai spiritual, tetapi juga budaya lokal yang kental? Tempat itu adalah Watu Tumpeng, sebuah situs ziarah Katolik yang berada di Dusun Kapuhan, Kelurahan Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasi ini kini berkembang menjadi kawasan wisata rohani dan budaya yang unik dan terbuka untuk semua kalangan.

🌿 Awal Mula: Gagasan dari Sebuah Sarasehan

Semua bermula dari sebuah sarasehan tentang pelestarian lingkungan hidup yang diadakan dalam rangka peringatan 100 tahun Sendangsono, tempat ziarah terkenal bagi umat Katolik di Indonesia. Dalam acara itu, Romo Vincentius Kirjito Pr. menyampaikan sebuah ide yang sangat menyentuh hati umat Katolik di wilayah Stasi Kerug, Paroki Promasan, Sendangsono:

“Mengapa tidak menciptakan Sendangsono kedua yang lebih dekat, agar umat lebih mudah berdoa kepada Bunda Maria?”

Gagasan itu segera disambut antusias oleh umat, terutama oleh dua tokoh lokal: Bapak Purwosutirto dan Bapak Mateus Sutarjo, yang kemudian melakukan pencarian lokasi yang cocok di kawasan Pegunungan Menoreh—daerah yang dikenal angker namun sarat nilai spiritual.

πŸ—Ώ Menyingkap Misteri Watu Tumpeng

Akhirnya, ditemukanlah Watu Tumpeng, sebuah batu besar yang selama ini dikenal keramat oleh warga sekitar. Tempat ini dipercaya sebagai “istana jin” dan bersemayamnya makhluk gaib bernama Nyi Rantam Sari, istri dari Ki Badut Brewok—penghuni gaib Sendangsono. Tempat ini juga dekat dengan gunung-gunung keramat seperti Gunung Gondo, Gunung Suralaya, Gunung Pungangan, dan Tegal Kepanasan. Dalam dunia pewayangan, tempat-tempat ini kerap disebut Kahyangan, tempat para dewa bertahta.

Menurut cerita turun-temurun, para dalang wayang yang ingin sukses konon harus bertapa di tempat-tempat ini. Bahkan sampai sekarang, banyak peziarah dari berbagai agama datang ke sini setiap 1 Suro untuk melakukan ritual penyucian benda-benda keramat.

✨ Transformasi Spiritual: Dari Mitos ke Devosi

Watu Tumpeng kemudian diubah menjadi tempat ziarah Katolik dengan tetap menghormati kearifan lokal. Tanah milik Bapak Dawud Suwidiyono, tokoh spiritual sekaligus pewaris budaya setempat, dihibahkan untuk tujuan ini. Menariknya, ketika Patung Bunda Maria hendak ditahtakan di batu tersebut, melalui komunikasi spiritual Bapak Dawud, diketahui bahwa Nyi Rantam Sari mengizinkan area itu digunakan untuk ziarah, tapi patung tidak boleh diletakkan di atas batu melainkan di sampingnya.

Akhirnya, pada 9 Januari 2005, tempat ini diresmikan sebagai tempat ziarah dalam Misa Konsebrasi oleh Romo Kirjito dan para imam lainnya, termasuk Romo Issri Purnomo, Romo Wiratno, dan Romo Agustinus Suyatno.

🏞️ Dari Tempat Ziarah Menuju Kampung Wisata Budaya

Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang melihat potensi besar dari kawasan ini dan mengusulkan agar Dusun Kapuhan dijadikan Kampung Wisata dan Budaya. Faktanya, rumah Bapak Dawud sudah sejak lama menjadi tempat pertunjukan seni tradisional Jawa, seperti:

  • Wayang Kulit

  • Jathilan

  • Slawatan

  • Klonengan

  • Ketoprak

Sekarang, Seni Slawatan bahkan menjadi acara rutin setiap malam Jumat Kliwon setelah Misa di pelataran Gua Maria. Ini menjadi bukti nyata kerukunan antara tradisi Jawa dan devosi Katolik, yang saling memperkuat, bukan meniadakan.

✝️ Pengembangan Kawasan Wisata Rohani Katolik

Wilayah ini bukan hanya tempat bersejarah dan budaya, tapi juga kawasan yang sangat unik karena 95% penduduk Dusun Kapuhan beragama Katolik—satu-satunya di kawasan Menoreh yang seperti ini. Umat Stasi Kerug bersepakat untuk membangun berbagai fasilitas rohani seperti:

  • Gua Maria

  • Kapel

  • Aula

  • Sakristi

  • Jalan Salib

  • Sarana dan prasarana doa lainnya

Harapannya, Watu Tumpeng akan menjadi tempat pertumbuhan iman umat Katolik, tetapi juga terbuka bagi umat agama lain yang ingin merasakan kedamaian dan kekayaan spiritual kawasan ini.


πŸŽ’ Tips dan Info Menarik untuk Pengunjung Muda

Kalau kamu tertarik mengunjungi Watu Tumpeng, berikut beberapa tips menarik:

  • Waktu terbaik berkunjung: Pagi hari atau sore hari, untuk merasakan kesejukan dan keheningan.

  • Jangan lewatkan ritual Slawatan malam Jumat Kliwon, jika ingin merasakan suasana magis yang khas.

  • Bawa kamera! Spot-spot alami seperti Watu Tumpeng sangat instagramable, cocok buat konten religi dan traveling.

  • Ikuti jalan salib sebagai bentuk refleksi pribadi, apalagi menjelang masa Prapaskah atau Pekan Suci.

  • Hormati suasana dan budaya setempat. Tempat ini adalah gabungan warisan budaya dan spiritualitas, jadi mari bersikap bijak.


Watu Tumpeng kini bukan hanya sekadar batu besar di pegunungan. Ia telah menjadi saksi perubahan zaman—dari tempat pertapaan, istana gaib, hingga altar doa modern. Di sini, langit yang biru, pohon-pohon rindang, dan aroma dupa menyatu dalam harmoni yang hanya bisa dirasakan oleh hati yang hening.

Kalau kamu ingin merasakan ziarah yang berbeda—lebih alami, lebih lokal, dan lebih bermakna—Watu Tumpeng bisa jadi jawabannya.

Share:

Pesona Malam di Kota Lama Semarang - Menikmati Bangunan Bersejarah Di Malam Hari

Kota Lama Semarang adalah destinasi wisata malam yang memikat, terutama bagi generasi muda yang mencari pengalaman unik dan estetik. Dikenal sebagai "Little Netherland", kawasan ini menawarkan perpaduan antara sejarah kolonial dan kehidupan modern yang semarak.


✨ Pesona Malam di Kota Lama Semarang

Berjalan-jalan di Kota Lama saat malam hari memberikan sensasi seolah-olah kembali ke masa lalu. Lampu-lampu jalan yang temaram menerangi bangunan-bangunan bergaya Eropa yang masih kokoh berdiri, menciptakan suasana romantis dan nostalgik. Ikon kawasan ini, Gereja Blenduk, dengan kubahnya yang khas, menjadi latar foto favorit para pengunjung.


🚴‍♀️ Jelajahi dengan Sepeda Listrik

Untuk pengalaman yang lebih seru, cobalah menjelajahi Kota Lama dengan sepeda listrik berwarna ungu dari Beam. Dengan tarif sekitar Rp750 per menit, kamu bisa berkeliling tanpa lelah sambil menikmati pemandangan sekitar. Namun, perlu dicatat bahwa layanan ini sempat mengalami penarikan pada awal tahun 2023, jadi pastikan untuk memeriksa ketersediaannya sebelum berkunjung.


🎭 Nikmati Kesenian di Gedung Monod Diephuis

Gedung Monod Diephuis merupakan pusat kegiatan seni dan budaya di Kota Lama. Di sini, kamu bisa menyaksikan pertunjukan karawitan, pameran lukisan, hingga workshop kerajinan tangan. Gedung ini juga menjadi tuan rumah bagi acara seperti Craftopia Heritage, yang menampilkan berbagai karya seni dari seniman lokal.


☕ Nongkrong Asyik di Kafe Klasik

Setelah puas berkeliling, sempatkan diri untuk bersantai di kafe-kafe klasik yang tersebar di Kota Lama. Tekodeko Koffiehuis, misalnya, menawarkan suasana hangat dengan interior bergaya kolonial dan menu kopi yang menggoda. Kafe ini menjadi tempat favorit untuk nongkrong sambil menikmati suasana malam yang tenang.




πŸ“Έ Spot Foto Instagramable

Kota Lama dipenuhi dengan spot-spot foto yang Instagramable. Mulai dari Gedung Marba dengan arsitektur khasnya, lorong-lorong sempit yang artistik, hingga ornamen-ornamen vintage seperti becak lawas dan booth telepon jadul. Setiap sudutnya menawarkan latar belakang yang sempurna untuk mempercantik feed media sosialmu.











🎨 Ikuti Workshop Kreatif

Bagi kamu yang ingin mencoba hal baru, Kota Lama juga menawarkan berbagai workshop kreatif. Mulai dari membatik, melukis, hingga membuat sabun handmade, kegiatan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan pengalaman berharga yang bisa kamu bawa pulang. 


πŸ’‘ Tips Berkunjung

  • Waktu Terbaik: Malam hari, sekitar pukul 18.00 hingga 22.00, saat lampu-lampu mulai menyala dan suasana menjadi lebih hidup.

  • Transportasi: Gunakan sepeda listrik atau berjalan kaki untuk menikmati setiap sudut kawasan.

  • Keamanan: Selalu waspada terhadap kendaraan bermotor karena beberapa jalan masih terbuka untuk lalu lintas.

  • Kebersihan: Jaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.


Kota Lama Semarang bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga tempat di mana sejarah dan modernitas berpadu harmonis. Bagi kamu yang mencari pengalaman unik, penuh estetika, dan kaya akan budaya, kawasan ini adalah pilihan yang tepat untuk menghabiskan malam. Jadi, siapkan kameramu dan nikmati pesona malam di Kota Lama Semarang!


Share:

Bobopod Kota Lama Semarang: Pengalaman Menginap Modern di Tengah Sejarah

Jika kamu sedang merencanakan perjalanan ke Semarang dan mencari penginapan yang unik, nyaman, dan terjangkau, Bobopod Kota Lama adalah pilihan yang tepat. Terletak strategis di jantung Kota Lama Semarang, penginapan ini menawarkan konsep kapsul modern yang cocok untuk para traveler muda yang ingin merasakan pengalaman berbeda.


πŸ“ Lokasi Strategis di Tengah Kota Lama

Bobopod Kota Lama beralamat di Jalan Letjen Suprapto No.7, Purwodinatan, Semarang Tengah, hanya sekitar 500 meter dari Stasiun Tawang. Lokasinya yang berada di kawasan bersejarah membuatmu mudah menjelajahi bangunan-bangunan kolonial, kafe-kafe vintage, dan spot-spot Instagramable di sekitar. Kamu bisa berjalan kaki ke berbagai destinasi menarik seperti Lawang Sewu dan Simpang Lima yang berjarak sekitar 2,5 km .


πŸ›️ Konsep Kamar Kapsul yang Futuristik

Bobopod menawarkan dua tipe kamar: Sky Pod dan Earth Pod. Sky Pod berada di bagian atas, sementara Earth Pod di bawah. Keduanya tersedia dalam ukuran Single dan Double, cocok untuk solo traveler maupun pasangan. Setiap pod dilengkapi dengan kasur nyaman, AC, lampu yang dapat diatur warnanya melalui aplikasi, serta speaker untuk memutar suara alam yang menenangkan.

Desain interiornya minimalis namun fungsional, dengan meja kecil yang bisa digunakan sebagai pijakan untuk naik ke kasur di Sky Pod. Tersedia juga gantungan baju, dua handuk, dan stop kontak tipe G. Untuk kenyamanan, kamu disarankan membawa adaptor jika perangkatmu menggunakan colokan tipe lain.


πŸ“² Teknologi Canggih untuk Kemudahan Akses

Salah satu keunikan Bobopod adalah sistem check-in dan akses kamar yang sepenuhnya menggunakan aplikasi Bobobox. Setelah memesan dan memverifikasi akun, kamu akan mendapatkan kode QR untuk membuka pintu kamar dan mengatur berbagai fitur di dalamnya, seperti pencahayaan dan suara. Proses ini membuat pengalaman menginap lebih praktis dan modern .


🚿 Fasilitas Bersama yang Bersih dan Nyaman

Bobopod menyediakan kamar mandi bersama yang terpisah antara pria dan wanita. Setiap kamar mandi dilengkapi dengan shower, wastafel, dan toilet yang bersih serta terawat. Terdapat juga area pantry dengan microwave, dispenser air panas dan dingin, serta rak untuk gelas dan piring. Area komunal ini cocok untuk bersantai atau bekerja, dengan meja dan kursi yang tersedia.


πŸ’° Harga Terjangkau dengan Promo Menarik

Harga menginap di Bobopod Kota Lama sangat bersahabat bagi para backpacker dan traveler muda. Tarif kamar Double berkisar antara Rp232.750 hingga Rp235.000 per malam. Bahkan, dengan memanfaatkan promo atau kupon, kamu bisa mendapatkan harga lebih murah, seperti Rp175.000 per malam .


🌟 Ulasan Positif dari Para Tamu

Bobopod Kota Lama mendapatkan ulasan positif dari para tamu yang pernah menginap. Mereka memuji kebersihan kamar, kenyamanan tempat tidur, serta pelayanan staf yang ramah. Lokasinya yang strategis juga menjadi nilai tambah, memudahkan akses ke berbagai destinasi wisata di Semarang .


🧳 Tips Menginap di Bobopod Kota Lama

  • Unduh Aplikasi Bobobox: Pastikan kamu mengunduh dan mendaftar di aplikasi Bobobox sebelum check-in untuk memudahkan akses ke kamar dan fitur lainnya.

  • Bawa Adaptor: Karena stop kontak yang tersedia adalah tipe G, disarankan membawa adaptor agar perangkatmu bisa digunakan.

  • Konfirmasi Parkir: Jika membawa kendaraan pribadi, sebaiknya konfirmasi terlebih dahulu mengenai ketersediaan area parkir, karena tempatnya terbatas.

  • Nikmati Sekitar: Luangkan waktu untuk menjelajahi Kota Lama Semarang yang penuh dengan sejarah dan spot menarik untuk berfoto.




Bobopod Kota Lama Semarang adalah pilihan ideal bagi kamu yang mencari pengalaman menginap yang berbeda, modern, dan terjangkau di tengah kota bersejarah. Dengan fasilitas lengkap dan lokasi strategis, penginapan ini siap menyambut para traveler muda yang ingin mengeksplorasi keindahan Semarang.


Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan, kunjungi situs resmi Bobobox atau platform pemesanan favoritmu.


Share:

Ketep Pass: Tempat Nongkrong Asik di Lereng Merapi dengan View 5 Gunung

✨ Ketep Pass: Tempat Nongkrong Asik di Lereng Merapi dengan View 5 Gunung! ✨


Kalau kamu lagi cari tempat wisata dengan
pemandangan yang keren, udara sejuk, dan spot Instagramable, Ketep Pass di Magelang wajib banget kamu masukin ke list liburan. Lokasinya ada di lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, dengan ketinggian 1.200 mdpl. Suasana adem, view kece, dan suasana damai? Dapet semua di sini!

πŸ“ Apa Itu Ketep Pass?

Ketep Pass adalah destinasi wisata alam dan edukasi yang terletak di Jl. Blabak Boyolali Km. 16, Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dengan luas area sekitar 8.000 m², dari sini kamu bisa lihat keindahan panorama 5 gunung sekaligus:

  • πŸŒ‹ Gunung Merapi
  • πŸ”️ Gunung Merbabu
  • ⛰️ Gunung Sumbing
  • πŸ—» Gunung Sindoro
  • 🌳 Bukit Menoreh

Pemandangan spektakuler ini bisa kamu nikmati dari spot utama bernama Pelataran Panca Arga. Wajib foto-foto di sini, ya!




πŸŽ’ Fasilitas Seru di Ketep Pass

  1. Museum Vulkanologi – Ketep Volcano Centre
    Belajar sambil jalan-jalan? Bisa! Di museum ini, kamu bisa lihat miniatur Gunung Merapi, batu sisa letusan, dokumentasi letusan dari tahun ke tahun, dan nonton film dokumenter di bioskop mini. Edukatif banget!
  2. Gardu Pandang Ketep
    Spot buat lihat langsung Gunung Merapi yang megah, apalagi kalau datang pagi-pagi. View-nya juara!
  3. Puncak Argapura
    Cuma 900 meter dari Gardu Pandang, kamu bisa nongkrong sambil kulineran dengan pemandangan 5 gunung di depan mata.
  4. Bioskop Volcano
    Tempat kamu bisa nonton film pendek tentang aktivitas Gunung Merapi. Pas buat nambah wawasan.

πŸ’Έ Harga Tiket & Jam Operasional

  • Tiket masuk: Rp 7.500
  • Parkir motor: Rp 2.000
  • Parkir mobil: Rp 5.000
  • Parkir minibus: Rp 7.000
  • Parkir bus besar: Rp 12.000
  • Jam buka: Setiap hari, pukul 08.00 – 17.00 WIB

πŸ—Ί️ Wisata Seru di Sekitar Ketep Pass

  1. Tol Kahyangan
    Jalanan dengan pemandangan luar biasa di Kecamatan Sawangan. Nggak kalah dari yang di Dieng!
  2. Pinus Kragilan
    Hutan pinus hits yang cuma 15 menit dari Ketep. Banyak spot foto Instagramable!
  3. Air Terjun Kedung Kayang
    Pemandangan air terjun plus background Gunung Merapi? Epic banget!

πŸ“ Tips Biar Liburan Makin Seru

  • Datang pagi hari untuk view terbaik.
  • Bawa kamera atau HP dengan baterai penuh.
  • Pakai jaket karena udara bisa dingin banget.
  • Ajak teman atau keluarga, biar vibes-nya makin seru!

πŸš— Lokasi & Akses

Ketep Pass gampang dijangkau, berikut jarak dari beberapa kota terdekat:

  • πŸ“ 17 km dari Blabak Magelang
  • πŸ“ 30 km dari Kota Magelang
  • πŸ“ 35 km dari Boyolali
  • πŸ“ 32 km dari Salatiga (via Kopeng)
  • πŸ“ 30 km dari Candi Borobudur






Jadi, tunggu apa lagi? Yuk ajak teman, pasangan, atau keluarga buat liburan ke Ketep Pass! Dijamin kamu bakal dapat pengalaman wisata alam yang epic banget. Kalau kamu pernah ke sini, share juga pengalamanmu di kolom komentar ya! πŸ‘‡πŸŒ„

Share:

Mbok Tentrem: Gua Maria Gantang, Taman Doa Damai di Lereng Merapi

Bagi umat Katolik di Indonesia, nama "Gua Maria" pasti sudah sangat familiar. Tempat ini bukan sekadar destinasi religi, tapi juga jadi spot healing dan refleksi diri yang sangat bermakna. Biasanya, Gua Maria dibangun di tempat yang jauh dari keramaian kota, tenang, asri, bahkan di dataran tinggi. Dan salah satu Gua Maria yang cukup unik dan menarik perhatian adalah Taman Doa Gua Maria Gantang di Magelang, Jawa Tengah.

Gua Maria Gantang: Damai di Tengah Alam

Taman Doa ini terletak di Dusun Gantang, Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Lokasinya berada di lereng Gunung Merapi, bikin suasana di sini adem dan damai banget. Cocok banget buat kamu yang pengen rehat dari bisingnya dunia kota, atau lagi butuh waktu tenang untuk refleksi dan kontemplasi.

Salah satu daya tarik utama dari tempat ini adalah patung Bunda Maria yang unik dan penuh makna. Patung ini bernama Maria Ratuning Katentreman lan Karaharjan, yang kalau diartikan berarti "Maria Ratu Ketenteraman dan Kebaikan". Namun oleh seniman pembuatnya, Bapak Ismanto, patung ini punya sebutan yang lebih membumi: Mbok Tentrem alias “Ibu Ketenteraman”.


Filosofi Mendalam dari Patung Mbok Tentrem

Meski hanya setinggi 10 meter (nggak sebesar patung di Ambarawa yang 42 meter), patung ini punya filosofi mendalam yang layak banget kamu tahu:

  1. Tinggi 3 meter di bagian dasar: Melambangkan persembahan bagi Tritunggal Maha Kudus – Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Ini adalah dasar iman umat Kristiani.

  2. Tinggi 7 meter bagian badan patung: Menggambarkan 7 Sakramen Gereja, yaitu Baptis, Ekaristi, Penguatan, Tobat, Perkawinan, Imamat, dan Perminyakan. Ini adalah bentuk kasih Tuhan dalam kehidupan umat manusia.

  3. Total tinggi 10 meter: Mengacu pada Sepuluh Perintah Allah (Kel 20:2-17). Sebuah pengingat penting tentang bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kasih dan kebaikan.

Lebih dari itu, patung Bunda Maria ini digambarkan sangat njawani alias berwajah khas perempuan Jawa – kulit sawo matang, paras lembut, dan tangan terbuka penuh kasih. Ini bikin sosok Maria terasa lebih dekat dan membumi. Kehadirannya menyimbolkan pengharapan dan ketenteraman bagi siapa pun yang datang berdoa.

Gua Maria Gantang, Cita-Cita Seorang Uskup

Taman Doa ini bukan hadir begitu saja. Ada kisah inspiratif di balik pembangunannya. Gua Maria Gantang merupakan wujud dari cita-cita Alm. Mgr. Johannes Pujasumarta, Uskup Agung Semarang waktu itu. Ia bermimpi menghadirkan taman doa yang damai dan tenang di tengah pedesaan. Panitia dan umat setempat dengan penuh semangat mewujudkan impian ini, dan akhirnya diresmikan pada Oktober 2017.

Lokasinya berada tepat di belakang Gereja Stasi Santo Fransiskus Xaverius, Gantang, yang merupakan bagian dari Paroki Santo Kristoforus, Banyutemumpang.

Akses & Fasilitas

Untuk menuju ke Gua Maria Gantang, kamu bisa berangkat dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Jaraknya sekitar 45 km dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 1,5 jam berkendara. Meski letaknya di pedesaan, akses jalan ke sana cukup baik.

Fasilitas di tempat ini juga memadai banget:

  • Gazebo untuk istirahat dan refleksi

  • Area doa yang nyaman

  • Lahan parkir luas

  • Toilet bersih

  • Ada warung tradisional dan toko merchandise khas Gua Maria Gantang juga, lho!




Serunya Mengunjungi Taman Doa di Lereng Merapi

Buat kamu yang bukan Katolik pun, tempat ini tetap terbuka untuk umum. Banyak umat Kristen Protestan juga datang ke sini untuk berdoa atau sekadar mencari ketenangan. Suasananya ramah, warganya hangat, dan pemandangan sekitarnya luar biasa.

Jangan lupa abadikan momen di depan patung Mbok Tentrem yang ikonik itu. Tapi tetap jaga kesakralan dan kesopanan, ya!


Fun Fact:

Tahukah kamu? Patung Maria tertinggi di dunia saat ini diyakini adalah Bunda Maria Assumpta di Bukit Doa Kerep, Ambarawa, yang juga ada di Jawa Tengah. Tingginya mencapai 42 meter! Tapi meski begitu, patung Mbok Tentrem di Gantang punya nilai artistik dan spiritual yang sangat kental dengan budaya lokal.



Kalau kamu lagi cari tempat retreat pribadi, momen tenang untuk berdoa, atau bahkan sekadar wisata religi yang beda dari biasanya, Taman Doa Gua Maria Gantang layak banget masuk bucket list kamu.

Suasana damai, patung Maria yang njawani, dan filosofi dalam yang membumi menjadikan tempat ini bukan hanya indah secara fisik, tapi juga kaya secara spiritual.

Jadi, kapan kamu mau sowan ke Mbok Tentrem? 🌿

Share:

Tanjakan Irung Petruk: Spot Hits di Boyolali yang Wajib Kamu Singgahi Saat Touring atau Gowes!

Kalau kamu sering touring atau gowes ke daerah Selo, Boyolali, pasti enggak asing sama yang namanya Irung Petruk. Tempat ini bukan cuma sekadar tikungan biasa, tapi juga salah satu spot ikonik di dataran tinggi Boyolali yang punya pemandangan luar biasa.

Di Mana Sih Irung Petruk Itu?

Irung Petruk terletak di Kecamatan Cepogo, Boyolali, tepatnya di Jalan Raya Solo–Selo–Borobudur (SSB). Lokasinya berada di antara dua gunung megah, yaitu Merapi dan Merbabu, jadi enggak heran udara di sini sejuk banget dan pemandangannya juara!

Kenapa Namanya Irung Petruk?

Nama "Irung Petruk" berasal dari bahasa Jawa yang artinya "Hidung Petruk". Petruk sendiri adalah salah satu tokoh Punakawan dalam pewayangan Jawa, terkenal dengan hidungnya yang panjang. Nah, tikungan di tempat ini katanya mirip banget sama bentuk hidung Petruk—makanya warga sekitar sejak lama menamai tempat ini sebagai Irung Petruk.

Lebih dari Sekadar Tikungan

Irung Petruk bukan cuma jadi tempat lewat doang, tapi juga sering jadi lokasi istirahat favorit para rider dan goweser. Banyak banget pengendara motor yang mampir ke sini buat rehat, foto-foto, atau sekadar ngopi sambil menikmati view alam yang adem.

Di sini juga ada patung Petruk raksasa setinggi lebih dari 5 meter yang jadi spot foto hits. Jadi jangan lupa bawa kamera atau hape dengan baterai penuh ya!

Tanjakan Irung Petruk, Tantangan Buat Para Goweser

Buat kamu yang hobi gowes, tanjakan Irung Petruk wajib masuk list rute yang harus ditaklukkan. Tanjakannya cukup curam dan menantang, cocok buat uji stamina. Tapi semua terbayar lunas sama view Boyolali dari ketinggian dan kalau cuaca lagi cerah, kamu bisa lihat langsung gagahnya puncak Gunung Merapi dari sini.

Nongkrong Sambil Ngopi? Bisa Banget!

Di sepanjang tanjakan ini ada beberapa warung kecil yang jual kopi, gorengan, dan camilan. Cocok banget buat kamu yang mau santai sore sambil nikmatin alam, mirip vibes-nya kayak Sitinjau Lauik di Sumatera Barat, tapi versi Boyolali.



πŸ” Jarak dari Kota Boyolali ke Irung Petruk

Dari pusat Kota Boyolali ke Irung Petruk (Desa Genting, Kecamatan Cepogo) jaraknya sekitar:

πŸ›£️ ±17–20 km
πŸ•’ Waktu tempuh: sekitar 30–40 menit dengan kendaraan bermotor

Rute tercepat biasanya lewat Jalan Cepogo-Selo, dengan jalur menanjak dan pemandangan alam yang asri.


πŸŽ’ Wisata Terdekat dari Irung Petruk

Kalau sudah sampai Irung Petruk, sekalian aja mampir ke beberapa tempat wisata kece ini:

1. New Selo

πŸ“ Jarak: ±5 km dari Irung Petruk
πŸ“· View: Spot terbaik untuk melihat Gunung Merapi dari dekat
πŸ”₯ Aktivitas: Trekking, foto-foto, wisata edukasi

2. Bukit Gancik Selo

πŸ“ Jarak: ±6 km dari Irung Petruk
πŸŒ„ View: Panorama Gunung Merapi dan Merbabu dari atas gardu pandang
πŸ“Œ Cocok buat: Camping, ngopi santai, selfie kekinian

3. Embung Manajar

πŸ“ Jarak: ±4 km dari Irung Petruk
πŸ’§ View: Waduk kecil di dataran tinggi, cocok buat foto-foto
🚲 Bisa dijangkau dengan sepeda atau motor

4. Wisata Alam Sutera

πŸ“ Jarak: ±12 km dari Irung Petruk
🏞️ Spot: Air terjun kecil, kebun sayur, dan jalan alam yang sejuk
πŸ‘£ Cocok buat: Hiking santai atau wisata keluarga


Jadi, Kapan ke Irung Petruk?

Entah kamu touring pakai motor, gowes sepeda, atau sekadar jalan-jalan santai, Irung Petruk layak jadi destinasi wajib kalau kamu melintasi kawasan Selo. Angin sejuk, view kece, dan suasana yang bikin betah bikin tempat ini pas banget buat healing tipis-tipis.

Share: