🎁 Spesial buat pengunjung Idblogpacker, akan ada yang spesial dalam 5 detik...

Menikmati Sunset di Padang Savana Bekol Afrika van java

Setelah menikmati Keindahan Kawah Ijen, perjalanan kami lanjutkan ke Taman Nasional Baluran, sebelum masuk ke taman nasional baluran, kami memilih untuk beristirahat terlebih dahulu di homestay yang terdapat di sekitar taman nasional tersebut.
Rencana kami adalah menikmati sunset di padang savana bekol, setelah cukup beristirahat pukul 3 sore kami melanjutkan untuk masuk ke baluran untuk menuju ke padang savana bekol.
Dari pos masuk, kita harus menempuh lagi perjalan 13 Km sekitar 45 menit sampai 1 jam menggunakan mobil, Sampai di savana Bekol kami langsung disuguhi oleh padang Savana berlatar belakang Gunung Baluran. Banyak orang yang menyebut savana terluas di pulau Jawa ini sebagai Africa van Java. Savana yang luas berlatarkan gunung Baluran ini merupakan miniatur Afrika di Indonesia. Di kawasan ini terdapat pula beberapa bangunan yang sudah dibangun fasilitas khusus untuk pengujung. Terdapat pula gardu pandang yang dapat dimanfaatkan untuk melihat panorama sekitar. Di tepi savana pengunjung juga dapat melihat tulang kepala banteng yang sengaja di tempatkan di sana.

Share:

Fenomena Blue Fire dan Keindahan pesona kawah ijen

Penampakan blue fire kawah ijen
Kali ini saya akan share perjalanan ke kawah ijen dari surabaya, perlu di ketahui bahwa Kawah Ijen merupakan salah satu kawah paling asam terbesar di dunia dengan dinding kaldera setinggi 300-500 meter dan luas kawahnya mencapai 5.466 hektar. Kawah di tengah kaldera tersebut merupakan yang terluas di Pulau Jawa dengan ukuran 20 km. Ukuran kawahnya sendiri sekitar 960 meter x 600 meter. Kawah tersebut terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera. Kawasan Gunung Ijen ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan gunung ini telah meletus sebanyak empat kali yaitu pada tahun tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.
Perjalanan di mulai dari surabaya dengan menyewa mobil elf, berangkat pukul 15.00 karena tujuannya ingin mengejar blue fire, sore hari kami mampir di warung untuk makan tepat di dekat kawasan wisata pantai bentar. setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, akhirnya kami sampai di pos paltuding pada pukul 01.45 dan melanjutkan berjalan kaki sekitar 2 jam karena terhalang oleh asap kebakaran hutan, sampai di puncak kami langsung turun ke dasar kawah melewati susunan batu dan harus ekstra hati-hati karena kondisi gelap dan licin, sampai di dasar kawah sekitar pukul 04.30 untung kami masih dapat menikmati keindahan bluefirenya.
Pemandangan Kawah Ijen begitu menakjubkan ketika disinari Matahari pagi dengan memancarkan kemilau hijau toska. Sinaran yang juga menerpa dari balik Gunung Merapi, saudara kembar Gunung Ijen jangan sampai Anda lewatkan untuk diabadikan oleh kamera. Air kawahnya tenang berwarna hijau kebiruan namun Anda tidak diperkenankan menuruninya karena air kawah bervolume sekira 200 juta meter kubik itu panasnya mencapai 200 derajat celcius. Derajat keasaman kawah tersebut sangat tinggi mendekati nol sehingga bisa melarutkan pakaian bahkan tubuh manusia dengan cepat.

Share:

Pantai Kartini atau "Dampo Awang Beach" Destinasi wisata Kota Rembang

Hari minggu jalan-jalan ke Kota Rembang Jawa Tengah, melihat apa saja destinasi wisata di kotan ini,  mungkin  banyak yang tau Kota Rembang dikenal dengan Museum Kartini yang menjadi destinasi wisata sejarah dan perjuangan bangsa. Namun selain  Museum Kartini, kota lama dan kecil ini juga mempunyai destinasi wisata andalan lainnya yaitu Pantai Kartini atau "Dampo Awang Beach" .
Pantai Kartini atau juga disebut Pantai Dampo Awang ini berada di pusat kota. Berada tak jauh di sebelah barat Kantor Bupati Rembang.Pantai Kartini tampak cukup sederhana dengan  hanya dilengkapi beberapa fasilitas dan sarana permainan anak-anak. Di pantai ini terdapat tiga anjungan dengan bentuknya yang khas dan terbuat dari kayu menurut saya kalau masih pagi atau sore pasti suasananya sangat bagus tp klo pas siang hari udaranya cukup menyengat kulit, kebanyakan spot disana juga digunakan untuk para muda mudi dalam memadu kasih sambil menikmati semilir angin laut jadi klo bisa bawa pasangan lebih bagus tu sambil curhat2 di pinggir pantai. :D
Share:

Video kekerasan siswa SD Trisula Perwari Bukit Tinggi dan kelakuan anak kecil jaman sekarang


Miris rasanya saya kalau melihat aksi kekerasan seperti yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar di atas tadi, Bagaimana tidak seharusnya sekolah dasar yang mendapatkan pelajaran budi pekerti malah mencontohkan aksi kekerasan terhadap teman sendiri, mereka tidak tau apa yang sedang ia lakukan, mereka hanya ikut-ikutan dari orang2 yang lebih dewasa, masalahnya sekarang, siapa yang salah???
Tidak mungkin kita menyalahkan mereka, seharusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi jika salah satu orang terdekatnya yaitu bapak/ibu guru memantau setiap jamnya saat berada di dalam kelas, dan juga peran orang tua sangatlah penting untuk perkembangan mereka.
Ini menjadi pukulan telak bagi para orang tua, pastinya akan lebih merasa kawatir dengan anak2nya selama berada di sekolah jika dari pihak sekolah tidak mendidik yang terbaik bagi putra putrinya.
Lihat saja gerak gerik mereka, beberapa siswa tersebut terutama yang berjenis kelamin laki-laki terlihat sibuk memukuli siswi perempuan yang berada di sudut ruangan kelas. Siswi perempuan itu juga tidak melawan saat teman-teman sekelasnya memukul bahkan menendangnya dengan bertubi-tubi.

Share:

Menyusuri sejarah Benteng Kedung Cowek part 2

Minggu lalu saya pernah posting mengenai Mengenal dan Menyibak Aura Mistis Benteng Kedung Cowek, untuk lanjutannya saya akan posting kembali suasana Benteng Kedung Cowek yang paling utama dan bangunan yang paling besar, kebetulan karena terbatasnya waktu minggu lalu hanya sampai separo perjalanan jadi kali mumpung ada waktu lagi, tanpa saya sia-siakan langsung saya ambil moment2 ini. Kali ini saya merasakan pengalaman yang sangat luar biasa lagi, apa lagi bisa melihat secara langsung bangunan-bangunan tua dan merasakan hawa pengap di dalam sebuah benteng bekas perang di temani sang bulan purnama putih bersih. Sekilas flash back lagi ke masa lalu bahwa dalam peristiwa pertempuran 10 Nopember 1945, benteng yang belum sempat dipakai oleh pembangunannya, juga belum digunakan oleh Jepang sebagai yang melengkapi perlengkapan persenjataan benteng ini. Digunakan untuk memborbadir armada kapal sekutu yang ada di sekitaran selat madura terutama didekat ujung oleh pasukan yang bernama Laskar Sriwijaya. Laskar jembolan PETA yang beranggota dari berbagai daerah Sumatera ini terdidik sebagai pasuka yang mampu menggunakan persenjataan berat yang ada di benteng ini karena sebelumnya mereka bertugas di Morotai sebagai pasukan PETA. Setelah Jepang kalah perang, sebagai besar tentara PETA kembali kedaerah asal mereka dengan berbagai cara. Dan ada yang mencapai kota Surabaya pada saat menjelang peristiwa 10 Nopember 1945, mereka disebut sebagi laskas Sriwijaya dan ikut dalamperistiwa perebutan senjata di Morokrembangan. Ternyata setelah sampai di bagian paling ujung saya mendapatkan hamparan tanah yang masih sangat luas, sempat terpikir dalam benak saya, kalau tempat ini jadi wisata sejarah kota surabaya, puluhan bus pun mungkin bisa parkir di pelatarannya, sebelum bangunannya semakin hilang oleh puluhan semak belukar. Tidak perlu berlama-lama ngetiknya, di bawah ini adalah suasana malam hari di benteng kedung cowek surabaya.

Share:

Mengenal dan Menyibak Aura Mistis Benteng Kedung Cowek part 1

Sebuah pengalaman baru pastinya di kota surabaya ini, selama 10 tahun saya tinggal di kota surabaya baru kemarin saya tau ada sebuah benteng bekas belanda di daerah kedung cowek, siapa sangka dengan ikut bergabung di komunitas d'ghostbuster pertama kali saya di antar menuju tempat ini, sebelumnya saya tidak tau dan saya pikir bangunan ini masih satu komplek dengan Makam Waliyullah Syekh Umar Sumbawa, KH Hasbullah yang tepat berada di sebelah komplek itu juga. Saat memasuki area ini memang terlihat mencekam dengan banyak semak dan pepohonan di kanan kiri di tambah lagi deburan ombak yang menghantam bibir pantai. Saya pun ikut berperan dalam komunitas ini mencoba mengambil beberapa foto kali aja dapat sesuatu objek yang baru, maklum selama hidup sampai saat ini belum pernah sekalipun tau hal2 yang berbau mistis secara langsung meskipun saya percaya kalau itu memang ada, dan suatu kesempatan yang tepat juga saya menemukan komunitas ini kebetulan saya juga tertarik dengan hal-hal semacam itu.
Kalau menurut cerita yang saya dapatkan Benteng pertahanan kedung cowek ini dibangun oleh pemerintah Belanda untuk menghadapi serangan dari Jepang , dibangun sekitar tahun 1930 an yang merupakan bagian dari sistem pertahanan yang dibangun di sepanjang pesisir pantai diselat madura . Dibangun didaerah kedung cowek dengan kontruksi beton , yang terdiri dari berbagai bentuk bastion. ada bentuk menara kotak tetapi ada yang berbentuk menara lingkaran juga ada yang berbentuk setengah lingkaran yang tersama oleh rimbunan pepohonan.
Share: