🎁 Spesial buat pengunjung Idblogpacker, akan ada yang spesial dalam 5 detik...

Pelayanan Romo Carolus membuat FPI jatuh hati

Pastor Charles Patrick Edward Burrows OMI, akrab disapa Romo Carolus, menjalankan tugas perutusannya sebagai misionaris Oblate Maria Immaculata (OMI) di Paroki Santo Stefanus Cilacap, Jawa Tengah.

Sejak tinggal di paroki yang berada di wilayah Keuskupan Purwokerto, pada 1973, Romo Carolus merintis berbagai karya pastoral baik secara formal maupun informal. Salah satunya adalah penghijauan di Pulau Nusakambangan.

Rabu minggu ketiga setiap bulan, Romo Carolus mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan. Di sana, ia mempersembahkan Ekaristi di Lapas Super Ma­ximun Security (SMS) Pasir Putih. Sebagian besar penghuni Lapas adalah narapidana kasus narkoba yang divonis mati.

“Terakhir, saya mempersembahkan Misa, ada 40 orang. Di antara mereka ada yang Katolik, ada yang Kristen. Mungkin tujuh sampai delapan orang divonis hukuman mati,” ungkap Romo Carolus.

Romo Carolus tidak setuju pada vonis mati. Karena, menurutnya, eksekusi mati dengan ditembak adalah penyiksaan.

“Saya menyaksikan dua orang yang dieksekusi. Selama delapan menit mereka belum mati,” katanya. Ia menilai, tidak sedikit terpidana mati yang menderita. “Orang menunggu hukuman mati bertahun-tahun adalah siksaan,” ujarnya prihatin.

Selain melayani Misa, Romo Carolus juga menghijaukan pulau yang terletak di sebelah selatan Kota Cilacap itu. Meski akses masuk ke tempat penampungan pa­ra penjahat kelas kakap dibatasi, kenyataannya hutan Nusakambangan rusak karena dijarah.

Mulanya, Romo Carolus mendengar pemerintah daerah setempat mempersilakan masyarakat menanam pohon albisia. Tetapi, Romo Carolus melihat, hanya mereka yang memiliki uang yang bisa membeli dan menanam pohon albisia. Karena itu, Romo Carolus memberikan bantuan dana untuk pena­naman albisia kepada 50 keluarga miskin. Sempat juga muncul rencana dari Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM untuk menutup total Nusakambangan. Pendatang yang mereka sebut sebagai penghuni liar dilarang masuk.

Romo Carolus berangkat ke Semarang, bertemu Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM, dan minta agar program penghijauan di pulau seluas 22.000 hektar, panjang 14 km dan lebar 6 km itu, tetap memberdayakan masyarakat setempat.

“Fokus saya pada kemiskinan. Hutan akan aman kalau melibatkan masyarakat untuk memeliharanya. Mereka harus mendapatkan sesuatu,” kata Romo Carolus mengulang argumen yang disampaikannya kepada Kakanwil Hukum dan HAM Provinsi Jawa Tengah saat itu. Dari pertemuan itu, Romo Ca­rolus dipercaya menghijaukan kembali la­han Nusakambangan yang gundul.

Lewat yayasan yang dicetuskannya, Romo Carolus memberi bantuan ternak, seperti ayam, bebek, dan kambing kepada warga untuk belajar kemandirian. Di bidang pendidikan, ia memberi beasiswa kepada siswa berprestasi.

Ia juga menggerakkan rakyat miskin untuk melakukan reboisasi lahan gundul di Nusakambangan. Semangat toleransi begitu kental antara Romo Carolus dengan masyarakat setempat yang mayoritas Islam. Di antaranya melakukan musyawarah sebelum melakukan program kemandirian.

Dalam program Food for Work, masyarakat tidak diberi bantuan langsung tunai melainkan pengelolaan kemandirian ekonomi. Sehingga tercipta relasi harmonis antara pemberi bantuan dan penerima.

Dana tersebut ia peroleh dari lembaga swadaya masyarakat di luar negeri dan beberapa kedutaan besar. Seperti Irlandia, Jerman, Belanda, Australia, Amerika Serikat, dan Kanada. Untuk pembangunan jalan di desa-desa di Cilacap, YSBS memperoleh donor Rp 10 miliar. Menariknya, sekolah yang didirikan YSBS memberi materi pelajaran agama Islam kepada pelajar Muslim. Bahkan tidak sedikit siswi beragama Islam yang mengenakan jilbab di sekolah milik YSBS.

“Tidak ada keinginan saya untuk membaptis atau mengajak seorang pun masuk Katolik. Saya sendiri baru merasa 20 persen Katolik. Bagaimana bisa mengajak orang lain untuk masuk Katolik,” ujar pastor berusia 69 tahun itu.

Ketulusan Romo Carolus mengikis kecurigaan Front Pembela Islam (FPI) Cilacap. Bahkan ormas tersebut menerima dan mendukung kegiatannya. Mengenai toleransi ini, Romo Carolus mengatakan setiap orang bebas menentukan agama masing-masing, iman itu hadiah dari Tuhan. Ia dan beberapa ormas Islam membangun kerukunan antar-umat beragama supaya hidup berdampingan tanpa rasa saling curiga dan benci. Karena rasa curiga merupakan akar dari intoleransi.

Penghargaan Maarif Awards tidak membuat jiwa sosial Romo Carolus puas. Anak keempat dari lima bersaudara ini berujar masih banyak impian yang harus diwujudkan, yakni hukuman mati bagi narapidana di Pulau Nusakambangan, Cilacap.

Menurut Romo Carolus yang sebulan sekali mengunjungi narapidana di Lapas Pasir Putih, sejatinya penjara bertujuan merehabilitasi, bukan menghukum.

Menghukum tidak serta membuat orang lebih baik, tetapi merehabilitasi akan menghiasi orang menjadi lebih baik.

“Romo Carolus sangat menyentuh kami. Ia sosok luar biasa,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) FPI Cilacap, Muhammad Suryo Haryanto, seperti tercantum dalam profil Romo Carolus di website Maarif Institute.

Rasa kemanusiaan itu pula yang membuat Ahmad Syafii Maarif memberikan penghargaan Maarif Awards kepada Romo Carolus dan Ahmad Bahrudin, menyisihkan 51 nama lainnya. “Jarang ditemukan orang seperti Romo Carolus.

Dimensi kemanusiaannya jauh lebih dalam. Seorang FPI saja hormat kepada dia,” tandas Buya Syafii Maarif saat memberi sambutan Maarif Award. Penghargaan Muslim untuk seorang pastor Katolik bak kado bagi Hari Lahir Pancasila, yang mengedepankan keberagaman di Indonesia.

Sumber : ucanews.com
Share:

Film Chronicle of a Blood Merchant

Film Cronicle of a Blood Merchant bercerita tentang  seorang pekerja kontruksi bernama Heo Sam Gwan (Ha Jung Woo). Di desa tempat Heo Sam Gwan ada aturan bahwa penduduk disana tidak bisa menikah sebelum berhasil menjual darah mereka. Menjual darah sendiri digunakan sebagai bukti bahwa mereka berada dalam kondisi yang sehat dan mampu bekerja untuk mencari penghasilan.
Heo Sam Gwan (Ha Jung Woo) adalah seorang pedagang yang berpikiran sempit. Heo Ok Ran (Ha Ji Won) adalah gadis tercantik di desa yang berhasil dinikahi oleh Heo Sam Gwan. Setelah menikah, Heo Sam Gwan yang tidak memiliki apa-apa hanya memiliki istri yang cantik serta tiga orang anak. Suatu ketika keluarga ini akan menghadapi bahaya terburuk dalam hidupnya.
Berawal dari iseng2 download film, ternyata film ini lumayan bagus ceritanya, dalam film ini sarat akan perjuangan, pengorbanan, kesetiaan, kekecewaan, kebersamaan, dan masih banyak lagi.
Yang penasaran dengan filmnya bisa di cari di google, saya kasih video trailernya saja.. :D








Share:

Sea Waterfall - Air Terjun Toroan Sampang Madura

Air Terjun Toroan merupakan sebuah air terjun yang berada dalam kawasan Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Tepatnya berada di Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang. Walaupun objek wisata yang satu ini belum difasilitasi dengan baik untuk kenyamanan para wisatawan, tetapi akses menuju air terjun ini tidak begitu sulit, apalagi jika anda sudah berada di Kabupaten Sampang.
Tempat wisata ini menjadi tujuan saya berikutnya setelah bukit kapur arosbaya, jalannya mmudah dan beraspal hanya sedikit lebih jauh.

Untuk anda yang membawa kendaraan pribadi maupun sewaan, jika dari Surabaya anda akan menempuh perjalanan sekitar 105 kilometer. Sebelumnya, anda harus menyebrang menuju Pulau Madura baik melalui Tol Suramadu ataupun menyebrang dengan kapal ferry dari Pelabuhan Tanjung Perak.

Jika anda melewati Tol Suramadu, selanjutnya anda bisa memilih jalan menuju Sampang dengan belok ke kanan di pertigaan jalan setelah melewati Tol Suramadu, atau anda bisa jalan terus menyusuri jalur pantura Bangkalan. Tarif lewat tol untuk kendaraan roda dua adalah Rp 3.000*) sedangkan kendaraan roda empat Rp 30.000*).

Bisa juga menggunakkan kapal ferry dari Tanjung Perak menuju Kamal di Bangkalan dan melewati jalur pantura.

Dari Kamal, anda juga bisa langsung menempuh rute melalui jalan pantura Bangkalan ataupun melalui arah Sampang. Anda tinggal menuju Kecamatan Ketapang dan jarak Air Terjun Toroan dengan ibukota kecamatan hanya sekitar 4 kilometer saja.

Anda akan melewati dua kali jembatan besar dan setelah melewati jembatan kedua anda bisa bertanya pada masyarakat sekitar mengenai lokasi dari Air Terjun Toroan. Untuk anda yang membawa kendaraan roda dua, bisa membawa kendaraan anda ke arah dekat air terjun, sedangkan untuk anda yang membawa kendaraan roda empat bisa menitipkannya di rumah-rumah warga.Anda tinggal berjalan kaki sekitar 50 meter menuruni jalan setapak yang cukup curam untuk tiba di Air Terjun Toroan.

Namun, bagi anda yang tidak membawa kendaraan pribadi dari Surabaya tepatnya dari terminal Bungurasih anda bisa menggunakkan bis jurusan Sampang. Untuk bis AC tarifnya sekitar Rp 25.000*) dan melewati jalur Tol Suramadu. Lain halnya dengan anda yang menggunakkan bis ekonomi. Jalur yang digunakkan adalah melalui penyebrangan dengan kapal ferry, namun anda tidak perlu membayar kapal lagi karena sudah termasuk tiket bis anda.

Hanya pada malam hari bis ekonomi diperbolehkan melewati Tol Suramadu. Setibanya di Sampang, tepatnya dari perempatan barisan yakni didepan SMA Negeri 1 Sampang, anda bisa menaiki angkot jurusan Ketapang dengan ongkos sekitar Rp 10.000*) per orang.

Ada keunikkan yang jarang dimiliki oleh air terjun pada umumnya. Air Terjun Toroan tidak berada di area pegunungan ataupun perbukitan, tetapi berada tepat di kawasan pesisir pantai sehingga, air yang jatuh langsung bercampur dengan kawasan muara Laut Jawa.




Air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter ini memiliki suasana yang rindang karena masih banyak ditumbuhi oleh pepohonan di sekitarnya. Air yang jatuh dari aliran sungai yang menghasilkan Air Terjun Toroan juga terasa sangat segar dan sangat sayang untuk melewatkan kesempatan menikmati kesegaran airnya.

Bebatuan dan view pantai lengkap dengan pasirnya menjadi pemandangan unik tersendiri ketika anda bertandang ke kawasan Air Terjun Toroan. Pada sore hari, anda bisa menikmati momen matahari terbenam atau yang dikenal dengan sunset.



Sayangnya, dibalik keunikkan dan keindahan alam yang dimilikinya, daerah sekitar air terjun ini belum dikembangkan secara maksimal oleh pemerintah daerah setempat. Tak adanya fasilitas toilet umum, kamar ganti, tempat ibadah, penginapan, rumah makan bahkan penjual-penjual makananpun belum bisa anda temukan di sekitar Air Terjun Toroan. Untuk itu, diperlukan persiapan lebih ketika anda ingin melihat langsung keunikkan air terjun ini.











Share:

Jelajah Bukit Kapur Arosbaya Bangkalan

Di pulau madura, selain ada gili labak yang kapan hari itu saya datangi, ternyata ada juga salah satu obyek wisata di kabupaten Bangkalan yang mulai booming!. Warga yang bekerja di sana menyebutnya sebagai “Bukit Pelalangan” atau "Bèdel". Bukit Pelalangan ini yang terletak di desa Bherbâllu’ kecamatan Arosbaya kabupaten Bangkalan – Madura (Lebih rinci lagi, bukit Pelalangan ini letaknya pas di sebelah timur Aer mata Èbu.) tempat ini merupakan tambang batu bata – batu yang digunakan untuk dinding dan pondasi rumah sejak jaman dahulu. Dikarenakan tidak ada penjelasan yang lebih akurat lagi dari penambang batu yang ada di sana banyak yang bilang sudah dari jaman nenek moyang dulu.
Bukit Pelalangan menjadi sangat istimewa, karena tempat ini penuh dengan spot foto. Tebingnya yang tinggi, lebar, dan memiliki tekstur akibat proses penambangan membuat dinding-dinding bukit memiliki motif yang sangat bagus.

Telah banyak wistawan lokal yang berkunjung ke tempat ini, terutama para fotografer dan modelnya yang menjadikan tempat ini sebagai tempat favorit untuk melakukan pemotretan. Bahkan ada yang menggunakannya untuk tempat foto prewed, dikarenakan pemandangan yang mengagumkan.
Saya pun tak ketinggalan, sambil mmengisi liburan hari buruh kemaren, saya bersama teman2 menyempatkan untuk mencari tempat tersebut, tempatnya indah dan cocok untuk berfoto dengan background tebing-tebing tinggi.














Share:

Tradisi Imlek Menginspirasi Toleransi Beragama

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada seluruh warga yang merayakannya. Lukman mengatakan, Imlek merupakan salah satu tradisi turun-temurun yang ikut menciptakan budaya keberagaman di Indonesia.

"Semoga perayaan Imlek kali ini membawa keberkahan, kedamaian, dan kesejahteraan. Imlek merupakan tradisi yang sudah begitu lama dan menginspirasi toleransi beragama," ujar Lukman saat ditemui dalam penutupan Mukernas I PPP di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2015).

Lukman mengatakan, saat ini kebiasaan untuk saling bertoleransi antarumat beragama semakin tinggi. Menurut Lukman, kesadaran bertoleransi tidak hanya ditunjukkan oleh warga yang merayakan Imlek, tetapi juga warga yang tidak membiasakan diri merayakannya.

"Walaupun banyak yang tidak membiasakan diri untuk merayakan, namun tetap menghormati saudara-saudara kita yang merayakan Imlek," kata Lukman.

Hari ini warga Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2566. Di sejumlah daerah, perayaan Tahun Baru Tiongkok dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan budaya.

sumber
Share:

Bawa Misi Toleransi Agama, Bule Australia Jalan Kaki Bali-Jakarta

Seorang bule Australia bernama Craig Leslie Hodges melakukan aksi jalan kaki dari Kuta, Bali menuju Jakarta dengan mengusung misi perdamaian dan toleransi antar umat beragama. Sambil membawa spanduk bertuliskan #PeaceWalkWithMuslims, ia mulai bertolak dari Bali sejak 26 Januari 2015 lalu dan sudah tiba di Kediri, Jawa Timur pada 26 Februari 2015. Selanjutnya ia akan menyusuri daerah lainnya termasuk Yogyakarta, Bandung kemudian tiba di Jakarta.

Melalui informasi yang dikirimkan Craig kepada Tribun Jogja, aksi ini merupakan bagian dari gerakan untuk mengkampanyekan pemahaman bersama mengenai pentingnya persatuan dan toleransi antar umat beragama.

"Aksi ini berupaya untuk memberikan pesan seluas-luasnya melalui berbagai media. Sebuah pesan harapan dan perdamaian terkait hubungan antara muslim dan nonmuslim," demikian keterangan sebagaimana yang dimuat dalam website resmi Craig Hodges Consultancy.

Adapun cara demikian diyakini sebagai metode yang tepat untuk memberikan persepektif baru dan representasi yang lebih baik dalam menggabarkan umat muslim di Indonesia. Tentu saja hal ini menjadi penting mengingat isu ini kian menghangat terutama dengan yang terjadi di dunia barat. Pendeknya, ia ingin menyampaikan bahwa Islam memang merupakan agama cinta damai, dan bisa hidup damai dengan agama lainnya di dunia ini.

"Aksi ini berusaha untuk memberikan pemahaman lebih mendalam dan pendidikan untuk membantah stereotype negatif tentang muslim sebagaimana yang digemborkan media barat. Kedua, aksi ini berupaya untuk mengkampanyekan solideritas dan perdamaian,".

Sementara itu, selama perjalanan tersebut, Craig mendapatkan begitu banyak pengalaman. Semisal ketika dia hadir ditengah-tengah para pelajar yang berada di 'Kampung Inggris' Pare, Kediri untuk menjelaskan aksi yang ia lakukan. Serta berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai pelosok daerah. Ia juga berfoto bersama dengan Satpol PP di Surabaya, makan dan berbincang di 'Warung Mbak Sum', berdialog dengan orang-orang yang ia temui di jalan, mengunjungi Trowulan, berfoto bersama para pelajar di Jombang bahkan hingga bermalam di pinggir sungai dengan hanya beratapkan langit seperti yang ia posting dalam akun facebooknya.

"#Peacewalkwithmuslims slept out under the stars last night by a river in the fields between Wates and Blitar in Indonesia. A very peaceful night with only a light rain before sunrise," demikian keterangan yang ia lampirkan dalam postingan foto tersebut.

sumber
Share:

Rayakan Paskah, Pegawai Wali Kota Jakarta Utara diminta meningkatkan pelayanan dengan Baik

Pegawai Kantor Wali Kota Jakarta Utara yang mengikuti perayaan Paskah 2015 diminta untuk bekerja dengan optimal dan melayani masyarakat dengan baik. Hal tersebut disampaikan Romo Marianto CM, selaku Kepala Paroki Gereja Santo Fransikus Xaverius Tanjung Priok, dalam khotbahnya di misa Paskah, Kamis (30/4).

Romo mengatakan, makna Paskah bagi pegawai dapat dimaknai dengan mengubah mental menjadi disiplin.

‎"Paskah itu kebangkitan, kita bangkit dari batu penutup seperti kemalasan yang menutup pintu semangat, korupsi yang menutup pintu keadilan, dan kekerasan yang menutup pintu perdamaian‎," ujar Romo, Kamis (30/4), di Kantor Wali Kota Jakarta Utara.

Sebanyak 209 peserta mengikuti perayaan Paskah yang terdiri dari PNS Kantor Wali Kota Jakarta Utara beserta keluarga, dan taruna serta taruni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

‎Menurut Romo, sebagai umat Kristiani, para pegawai harus berani membongkar batu-batu penutup tersebut sehingga dapat melayani dan bekerja dengan maksimal.

"‎Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu kan gajinya besar, kerjanya tidak terlalu berat, dan ada jaminan kesejahteraan seumur hidup‎, jangan karena kondisi tersebut malah menurunkan pelayanan dan kinerja," katanya.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Perayaan Paskah 2015 yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Edison Sianturi‎ mengatakan, Paskah bagi umat Kristiani adalah kebangkitan.

"Kebangkitan yang dimaksud adalah pelayanan untuk maju‎ dan semangat paskah tersebut dapat diaktualisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari," kata Edison.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengapresiasi sikap toleransi antar umat beragama bagi seluruh pegawai Kantor Walikota Jakarta Utara.

"Sebenarnya baik agama Islam, Kristen, maupun agama lainnya itu sama, semua agama mengajarkan kebaikan dan rajin beribadah serta melayani, yang muslim ya shalat lima waktu setiap harinya, yang Kristiani ya beribadah di gereja setiap hari Minggu," kata Rustam. - beritasatu

Sumber
Share:

Menyusuri Kawah Gunung Bromo

Dulu mungkin hanya lewat karena males liat bejubelnya orang2 yang mau naik ke atas, tp liburan hari buruh kemarin keturutan juga untuk bisa sampai puncaknya. Sungguh luar biasa pemandangannya, cerita awalnya mau ke B29 eh malah nyasar ke bromo karena salah prediksi waktu dan medan tp lumayan bisa 2x test drive supra jadul nyampe ke puncak bromo dan menikmati kawah bromo yang sebelumnya tertunda.


Narsis dikit..




Itu yang belakang ngapain ya.. :D

Karena lewat tangga sudah terlalu mainstream.




Bumi pun butuh jalan untuk bernafas..
Share: