Pegawai Kantor Wali Kota Jakarta Utara yang mengikuti perayaan Paskah 2015 diminta untuk bekerja dengan optimal dan melayani masyarakat dengan baik. Hal tersebut disampaikan Romo Marianto CM, selaku Kepala Paroki Gereja Santo Fransikus Xaverius Tanjung Priok, dalam khotbahnya di misa Paskah, Kamis (30/4).
Romo mengatakan, makna Paskah bagi pegawai dapat dimaknai dengan mengubah mental menjadi disiplin.
"Paskah itu kebangkitan, kita bangkit dari batu penutup seperti kemalasan yang menutup pintu semangat, korupsi yang menutup pintu keadilan, dan kekerasan yang menutup pintu perdamaian," ujar Romo, Kamis (30/4), di Kantor Wali Kota Jakarta Utara.
Sebanyak 209 peserta mengikuti perayaan Paskah yang terdiri dari PNS Kantor Wali Kota Jakarta Utara beserta keluarga, dan taruna serta taruni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).
Menurut Romo, sebagai umat Kristiani, para pegawai harus berani membongkar batu-batu penutup tersebut sehingga dapat melayani dan bekerja dengan maksimal.
"Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu kan gajinya besar, kerjanya tidak terlalu berat, dan ada jaminan kesejahteraan seumur hidup, jangan karena kondisi tersebut malah menurunkan pelayanan dan kinerja," katanya.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Perayaan Paskah 2015 yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Edison Sianturi mengatakan, Paskah bagi umat Kristiani adalah kebangkitan.
"Kebangkitan yang dimaksud adalah pelayanan untuk maju dan semangat paskah tersebut dapat diaktualisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari," kata Edison.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengapresiasi sikap toleransi antar umat beragama bagi seluruh pegawai Kantor Walikota Jakarta Utara.
"Sebenarnya baik agama Islam, Kristen, maupun agama lainnya itu sama, semua agama mengajarkan kebaikan dan rajin beribadah serta melayani, yang muslim ya shalat lima waktu setiap harinya, yang Kristiani ya beribadah di gereja setiap hari Minggu," kata Rustam. - beritasatu
Sumber
Romo mengatakan, makna Paskah bagi pegawai dapat dimaknai dengan mengubah mental menjadi disiplin.
"Paskah itu kebangkitan, kita bangkit dari batu penutup seperti kemalasan yang menutup pintu semangat, korupsi yang menutup pintu keadilan, dan kekerasan yang menutup pintu perdamaian," ujar Romo, Kamis (30/4), di Kantor Wali Kota Jakarta Utara.
Sebanyak 209 peserta mengikuti perayaan Paskah yang terdiri dari PNS Kantor Wali Kota Jakarta Utara beserta keluarga, dan taruna serta taruni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).
Menurut Romo, sebagai umat Kristiani, para pegawai harus berani membongkar batu-batu penutup tersebut sehingga dapat melayani dan bekerja dengan maksimal.
"Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu kan gajinya besar, kerjanya tidak terlalu berat, dan ada jaminan kesejahteraan seumur hidup, jangan karena kondisi tersebut malah menurunkan pelayanan dan kinerja," katanya.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Perayaan Paskah 2015 yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Edison Sianturi mengatakan, Paskah bagi umat Kristiani adalah kebangkitan.
"Kebangkitan yang dimaksud adalah pelayanan untuk maju dan semangat paskah tersebut dapat diaktualisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari," kata Edison.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengapresiasi sikap toleransi antar umat beragama bagi seluruh pegawai Kantor Walikota Jakarta Utara.
"Sebenarnya baik agama Islam, Kristen, maupun agama lainnya itu sama, semua agama mengajarkan kebaikan dan rajin beribadah serta melayani, yang muslim ya shalat lima waktu setiap harinya, yang Kristiani ya beribadah di gereja setiap hari Minggu," kata Rustam. - beritasatu
Sumber
Comments
Post a Comment