🎁 Spesial buat pengunjung Idblogpacker, akan ada yang spesial dalam 5 detik...

Jangan Paksa Warung Tutup Selama Ramadhan

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menegaskan tidak perlu ada paksaan untuk menutup warung-warung penjual makanan selama bulan puasa Ramadan mendatang. “Warung-warung tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa..,” kata Menag melalui akun twitternya @lukmansaifuddin, seperti dilansir situs resmi Sekretaris Negara (Setkab), Selasa (9/6/2015).

Bila ada yang sukarela menutup warungnya, lanjut Menag, tentu kita hormati. Tapi ia mengingatkan, bahwa muslim yang baik tidak memaksa orang lain menutup sumber mata pencaharian demi tuntutan menhormati yang sedang puasa. “Saling menghormati adalah ideal. Tapi jangan paksa satu kepada yang lain,” tutur Menag.

Menag mengingatkan, selain menghormati yang sedang berpuasa, umat muslim juga dituntut menghormati hak mereka (dalam mendapatkan makanan/minuman) yang tidak wajib berpuasa karena bukan muslim. "Kita juga harus menghormat hak muslim/muslimah yang tidak sedang berpuasa karena keadaan (musafir, sakit, perempuan haid, hamil, menyusui)."

Sumber http://nasional.rimanews.com/peristiwa/read/20150609/217651/Menteri-Agama-Warung-Makan-Jangan-Tutup-Selama-Puasa
Share:

Muhammadiyah Dukung Pembatasan Speaker Masjid

Pengurus pusat Muhammadiyah, Prof. Syafiq Mughni mengaku dapat memahami pendapat Jusuf Kalla karena berniat baik untuk melindungi masyarakat. Syafiq melihat bahwa pernyataan tersebut adalah salah satu bentuk himbauan kepada masyarakat agar dalam melakukan ritual keagamaan. tidak sampai mengkorbankan kenyamanan orang lain di sekitarnya.

Dirinya melihat bahwa potensi terjadinya polusi suara cukup besar sehingga dapat mengganggu masyarakat, terutama mereka yang sakit membutuhkan istirahat dan masyarakat non-muslim. Untuk itu dibutuhkan kelapangan hati umat Islam agar ritual ibadah yang dilakukannya tidak merampas hak-hak masyarakat lain.

Namun demikian, dirinya menambahkan bahwa permasalahan ini tidak harus dilarang secara legal formal dan disahkan dalam bentuk undang-undang atau peraturan daerah. Dirinya mengusulkan agar pemerintah mengeluarkan sebatas himbauan moral kepada masyarakat untuk memperbaiki aktifitas penggunaan speaker masjid secara bijaksana.

Tetapi pihaknya tidak menutup kemungkinan jika himbauan tersebut tersebut tidak berlaku efektif misalnya dalam jangka waktu satu tahun di masyarakat, untuk ditingkatkan dalam bentuk peraturan daerah.

“Saya kira bukan hanya soal kaset sebelum shalat Subuh, bahkan kalau suara manusia pun tapi itu mengganggu orang lain, harus dilarang. Tidak hanya menjelang Subuh tapi ditengah malam,” terang ketua PP Muhammadiyah, Prof. Syafiq Mughni.

Sebelumnya dalam pembukaan forum pertemuan komisi fatwa MUI di pesantren At-Tauhidiyah Tegal, Jusuf Kalla melontarkan pernyataan yang meminta pengurus masjid agar menghentikan pemutaran kaset pengajian.

Sumber - http://surabayanews.co.id/2015/06/11/25017/muhammadiyah-dukung-pembatasan-speaker-masjid.html
Share:

Pesan Hari Raya Waisak, Serukan Tali Persaudaraan dan Toleransi

Sekitar 2.000 umat Budha berkumpul di Vihara Sadariparibhuta, Megamendung, Bogor untuk memperingati Waisak 2559, Selasa (2/6). Dalam pesan waisak, ditekankan perlunya kembali mempererat persaudaraan setanah air untuk membangun Indonesia.

Peringatan Waisak ini sendiri dimulai sekitar pukul 09:30 WIB, para umat yang datang dari wilayah Bogor dan sekitarnya begitu khusuk beribadah pagi itu. Dalam prosesi tersebut para biksu berjalan sambil membawa rupa-rupa bunga hingga pelataran altar.

Dalam khotbahnya Pandita Utama Aiko Senosoenoto menekankan bahwa Waisak tidak hanya diperingati sebagai ritual sembayang saja melainkan dapat membagikan sukacitanya ke dalam kegiatan-kegiatan sosial.

“Saya merasa bangga kita bisa mengembangkan ciri khas umat Niciren Syosyu, yaitu tidak hanya mementingkan ritual sembahyang saja, namun juga bisa kerjasama dengan lingkungan sekitar. Saya dengar di berbagai daerah diselenggarakan kegiatan peduli sekitar kita. Saya berharap kegiatan ini bukan hanya dilakukan pada saat Waisak, tapi juga menjadi cara hidup kita sebagai umat Niciren Syosyu,” Katanya.

Pesan lainnya, yaitu membangun bangsa dengan bergotong-royong terutama dimana saat nasionalisme sangat kurang pada masa ini.

“Dengan demikian, kita bisa membangun impian bersama dengan seluruh rakyat Indonesia. Di zaman sekarang, nasionalisme rasanya semakin tipis karena adanya arus globalisasi. Oleh karena itu, kita bisa meneladani Buddha Sakyamuni yang berani meninggalkan istana demi mewujudkan impian besar-Nya,” ungkap.

Dan ia juga menambahkan, hendaknya kekuatan besar ini kita gunakan untuk membangun impian yang besar juga, untuk kebahagiaan banyak orang. Impian ini lebih luas dari sekedar impian kebahagiaan untuk keluarga sendiri.

“Hanya dengan impian yang besar dan hati yang besar, kita bisa mengatasi segala masalah di zaman modern ini. Mulai dari masalah korupsi, kawin-cerai, tawuran, dan lain sebagainya. Bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia, mari kita membangun Indonesia yang nantinya akan menjadi kebanggaan dunia,” tambahnya.

Lebih jauh Pandita Aiko juga merasa bersyukur apabila Waisak juga dapat diperingati sebagai hari libur nasional.

“Di Indonesia,Waisak dijadikan hari libur nasional. Hari libur ini merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah, dan wujud toleransi dari umat beragama lainnya. Pada hari Waisak ini, sebagian besar rakyat Indonesia juga merelakan untuk meliburkan kegiatan ekonominya, sehingga kita semua bisa merayakan Waisak dengan tenang,” ungkapnya.

Sementara Wihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat yang berada di Kampung Jati Rt 002/06 Desa Tonjong Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, ramai dikunjungi baik umat buddha maupun wisatawan.

Sejak pagi hari, para pengunjung di Vihara Buddha Dharma sudah didatangi umat buddha dan para wisatawan. Kedatangan mereka selain beribadah ada juga yang sekedar ingin melihat patung rupang Budha yang memiliki panjang 18 meter dan tinggi 5 meter.

Salah satu pengunjung, Silvi (35) mengaku baru pertama kali datang ke Vihara bersama keluarga besarnya. "Awalnya saya lihat di media sosial dan saya kira itu patung yang ada di Thailand atau Malaysia, namun ternyata itu di Bogor. Akhirnya saya sama keluarga ke vihara ini selain mau doa juga sekalian lihat patungnya, tenyata menakjubkan," ungkapnya.

Pendiri Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat, Ade Utju Danu (54) mengaku saat hari raya besar waisak, banyak umat yang datang tidak hanya dari Bogor saja seperti dari daerah Jakarta, Bekasi dan Tangerang.

Sumber
Share:

Surabaya Urban Culture Festival 2015

Kemeriahan Surabaya Urban Cultre Festival 2015, SUCF 2015 adalah helatan yang dipersembahkan oleh Suara Surabaya Media bersama Pemkot Surabaya, dan Polrestabes Surabaya dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-722, sekaligus peringatan Ulang Tahun Suara Surabaya Media yang ke-32. Di perhelatan SUCF 2015 ini terlihat para pengunjung menikmati permainan jadul seperti dakonan, di sepanjang jalan Tunjungan. Puluhan papan dakon yang disiapkan panitia diserbu pengunjung yang rindu permainan pada masa kecil

Tiara, panitia yang berada di arena dakonan menerangkan cara bermainnya. Permainan ini dilakukan oleh dua orang yang berhadapan, menggunakan papan yang dinamakan papan dakon (16 lubang) dan biji. Umumnya papan dakon terbuat dari kayu atau plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian atau batu-batuan.

Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kanannya dianggap sebagai milik sang pemain. Awal permainan setiap lobang kecil telah terisi dengan tujuh buah biji. salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya.

Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bisa habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan.

Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan, maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa. Bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil. Permainan dianggap selesai, Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak di lobang besar.













Yuk liat kemeriahannya:


Share:

Ulang Tahun Save Street Child Surabaya - With Care To Share 4

With Care to Share IV Save Street Child Surabaya adalah program kegiatan tahunan yang diadakan setiap satu tahun sekali, bertepatan dengan hari jadi komunitas. Tidak hanya sebagai peringatan hari jadi komunitas, With Care to Share (WCTS) juga merupakan sebuah pagelaran seni pertunjukan kreasi bakat dan potensi dari anak-anak didikan Pengajar Keren Save Street Child Surabaya yang dibingkai dengan semangat kebersamaan.













Yuk liat videonya aksi mereka:


Share:

Gunung Kapur Jeddih, Bangkalan, Madura

Gunung Jaddih merupakan tempat wisata yang relatif baru di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Letaknya sekitar 10 km dari pusat Kota Kabupaten Bangkalan Jawa Timur, yang ditemukan oleh warga empat desa di Kecamatan Socah, yaitu Desa Jaddih Timur, Parseh, Sanggra Agung, dan Rabasan.

Gunung Jaddih berada sekitar 20 kilometer dari Pantai Rongkang di Kecamatan Kwanyar, 60 kilometer dari wisata religi Bukit Geger di Kecamatan Geger, dan 15 kilometer dari mencusuar peninggalan Belanda di Desa Sembilangan, Kecamatan Kota Bangkalan.

Kita juga bisa naik ke puncak Gunung Jaddih dengan naik sepeda motor. Dari puncak gunung ini, seluruh Kota Bangkalan dan Jembatan Suramadu dapat terlihat dengan jelas.

Gunung Jaddih bukan gunung berapi namun hanya berupa gundukan batu kapur besar seluas sekitar 500 hektare yang mencakup tiga desa, yaitu Jaddih, Rabasan, dan Parseh. Sebagian besar warga setempat mencari nafkah di gunung ini, mengolah batu kapur dengan cara dibakar menjadi serbuk kapur untuk bahan campuran semen, atau menjual batu kapur menjadi batu bata atau batu fondasi rumah.













Share:

Pendakian Gunung Semeru, Menapaki Puncak Mahameru 14 - 16 Mei 2015

" Langkah demi langkah, kebersamaan untuk satu tujuan akhirnya membawaku bisa menginjakkan kaki di atap pulau jawa... "

Setelah sekian lama penasaran akan gunung semeru dan berbagai keindahan, akhirnya impian tersebut terwujud pada tanggal 14-16 Mei kemarin. Bersama teman-teman Jatim Backpaker yang mengadakan trip ke gunung semeru saya pun tertarik untuk ikut bergabung.
Berangkat dari stasiun gubeng surabaya pada pukul 22.00 menuju ke tumpang mengguunakan kereta penataran. Sesampainya di tumpang kami menyempatkan diri untuk istirahat hingga subuh. Setelah subuh kami pun berangkat ke pos ranupani.


Mejeng sejenak di papan nama ranupani..


Sebuah pemandangan yang menakjubkan, ternyata antri panjang bukan hanya di perkotaan untuk antri BBM tapi antri  ke pos perijinan pun antri  panjang. Kamipun berangkat dari ranupani sekitar pukul 10.00


Suasana macet setelah pos ranupani, dikota kena macet di gunung pun tak luput juga, apa lagi harus melewati jalan yang longsor.



Disambut pemandangan di ranu kumbolo  sekitar pukul  14.00, meskipun suasana terik panas tetapi dengan suguhan keindahannya panas pun tak terasa. Setelah menunggu beberapa teman dan persiapan untuk naik ke pos selanjutnya. Menjelang sore pun kami melanjutkan perjalanan sekitar pukul 16.00 dan sekitar pukul 23.00 karena ada beberapa teman yang sudah kecapekan akhirnya kami pun istirahat di pos jambangan, dan pagi harinya baru melanjutkan ke kalimati.




  
Sampai di pos kalimati

Dan akhirnya setelah perjuangan berangkat dari pos kalimati dari pukul 22.00 saya pun bisa sampai di puncak mahameru tepat pada saat matahari terbit. Sungguh perjuangan yang penuh tenaga apa lagi harus menarik satu orang yang sudah hampir menyerah sebelum sampai puncak.
Sungguh keagungan dan anugerah Tuhann yang luar biasa.









Suasana pada saat menuruni puncak mahameru, jalan penuh pasir.




Salah satu burung yang menempatii pos kalimati.







Mungkin sekian dulu ceritanya, lain waktu di lanjut lagi..


Untuk videonya bisa di lihat di bawah ini.


Share: