Gua Maria Tritis Gunung Kidul

Perjalanan pertama menyusuri kawasan gunung kidul adalah menuju ke Gua Maria Tritis untuk berdoa terlebih dahulu agar perjalanannya di beri kelancaran. Gua Maria Tritis berada di Dusun Bulu, bagian dari Desa Giring Kec. Paliyan, Kab. Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta. Untuk sampai ke gua ini, bisa menempuh jalur masuk Kabupaten Gunungkidul, melewati Jalan Wonosari, Piyungan, dan Bukit Patuk. Dengan berlokasi di tengah ladang perbukitan kapur, Gua Maria Tritis tumbuh menjadi oase yang menyejukkan para peziarah yang haus akan ketenangan dan kedamaian jiwa. Keren lho..

Pertama saya masuk dari jalan raya agak ragu-ragu karena jalannya memang sepi, tetapi dengan keyakinan semakin turun dan masuk ke dalam perbukitan kapur saya semakin yakin kalau ini adalah jalan menuju ke gua. Sesampainya di bawah saya melihat ada bangunan, dan ada seseorang disana, saya bertanya tentang letak Gua Marianya dan ternyata saya sudah sampai, letaknya ada di balik bangunan tersebut. Sampai di sana hanya kami berdua yang berziarah disana karena memang pas hari biasa dan ada juga pekerja yang sedang merenovasi bangunan di dalam gua.



Suara tetes air yang jatuh di bak penampungan memecah kesunyian saat kami berdoa. Aura damai dan meditatif yang tercipta mengajak kami untuk manekung bertemu dengan Sang Pencipta dalam relasi yang sangat personal. Deretan kursi tertata rapi di setiap tempat landai di antara bebatuan karang. Di beberapa lokasi, terdapat penampungan air yang menyatu dengan lantai gua. Air yang sejuk itu berasa dari tetesan stalagtit atau sulur-sulur yang menghiasi bagian atas gua.

Konon, dulu Gua Tritis merupakan tempat yang angker. Gua ini menjadi tempat favorit para pertapa untuk mencari ilmu kanuragan. Menurut cerita-cerita yang beredar di tengah masyarakat, ada beberapa pangeran Kerajaan Mataram pernah bertapa di tempat ini, bahkan seorang pangeran mendapatkan wahyu Keraton Mataram. Karena keangkeran inilah, gua ini nyaris tidak terjamah oleh kebanyakan orang. Citra angker ini mulai berubah sedikit demi sedikit setelah ditemukan.



Menurut sejarah berdirinya menjadi tempat ini menjadi sebuah Gua Maria yaitu Pada tahun 1975 Romo Hardjosudarmo, SJ bertugas di Paroki Wonosari. Beliau juga membina para murid SD Sanjaya di Dusun Pengos, Kelurahan Giring, Kecamatan Paliyan. Pada tanggal 25 Desember1975 itu beliau bersama para murid SD Sanjaya merayakan misa natal di gedung SD Sanjaya karena waktu itu di lingkungan SD Sanjaya belum mempunyai kapel. Setiap akan diadakan Misa Natal, Romo membuat “gua” dari kertas. Melihat hal itu ada seorang murid berkata kepada Romo,”Romo, tidak usah membuat gua dari kertas, karena di tempat saya ada gua asli.” Lalu Romo itu bertanya,”gua asli bagaimana ?” Murid itu hanya menjawab,”Gunung itu growong (berlobang besar).”


Maka pada suatu hari Romo diantar oleh muridnya itu ke gunung growong itu. Sampai di dalam gua Romo kagum dengan keindahan alam yang baru pertama kali dijumpainya, sehingga Romo berniat menjadikan gua tersebut sebagai tempat berdoa bagi umat katolik.

Tak lama setelah peristiwa itu Romo menemui Bpk. R. Radio Sutirto, Kepala Desa Giring. Tujuannya adalah untuk meminta izin agar Gua Tritis boleh dipergunakan untuk berdoa bagi umat Katolik. “Pak, bagaimana kalau Gua Tritis itu saya jadikan tempat sembayangan bagi umat katolik ?” Tanpa menunggu keesokan harinya Bapak kepala desa itu menyetujui permintaan Romo Hardjosudarmo, SJ itu. Berkat dukungan dan kerja sama masyarakat dusun bulu jalan menuju ke gua dalam waktu kurang lebih satu bulan sudah dapat dilewati walaupun waktu itu keadaanya belumlah sempurna seperti sekarang. Dan pada tahun 1979 Gua Maria Tritis diresmikan oleh Romo Lamers, SJ dengan memasang Patung Bunda Maria. Sejak saat itu tempat itu dinamai Gua Maria Tritis.









Setelah puas menikmati keindahannya dan berfoto2 ria, saya pun berpamitan dengan orang yang sedang merenovasi gua tersebut untuk kembali melanjutkan perjalanan.
Itulah sekilas tentang Gua Maria Tritis Gunung Kidul sebuah karya Tuhan yang maha agung.

Comments