🎁 Spesial buat pengunjung Idblogpacker, akan ada yang spesial dalam 5 detik...

Privacy Policy

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at idblogpacker@gmail.com. 

At http://www.idblogpacker.com/, the privacy of our visitors is of extreme importance to us. This privacy policy document outlines the types of personal information is received and collected by http://www.idblogpacker.com/ and how it is used. 

Log Files
Like many other Web sites, http://www.idblogpacker.com/ makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol ( IP ) addresses, type of browser, Internet Service Provider ( ISP ), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends, administer the site, track user’s movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable. 

Cookies and Web Beacons 
http://www.idblogpacker.com/ does use cookies to store information about visitors preferences, record user-specific information on which pages the user access or visit, customize Web page content based on visitors browser type or other information that the visitor sends via their browser. 

DoubleClick DART Cookie 
.:: Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on http://www.idblogpacker.com/.
.:: Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to users based on their visit to http://www.idblogpacker.com/ and other sites on the Internet. 
.:: Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html 

Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include ....
Google Adsense


These third-party ad servers or ad networks use technology to the advertisements and links that appear on http://www.idblogpacker.com/ send directly to your browsers. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies ( such as cookies, JavaScript, or Web Beacons ) may also be used by the third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertisements and / or to personalize the advertising content that you see. 

http://www.idblogpacker.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers. 

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. http://www.idblogpacker.com/'s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites. 

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites. 
Share:

Rumah Adat Saoraja Lapinceng

jjs.barru.org
Sulawesi Selatan selalu menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan karena potensi alamnya yang menarik dan kayanya wisata sejarah yang ada disana. Salah satu objek wisata yang harus Anda kunjungi adalah Rumah Adat Saoraja Lapinceng. Rumah yang dibangun pada tahun 1895, tepatnya masa pemerintahan Andi Muhammad Saleh Dg. Parani ini menyimpan kekayaan tradisi dan sejarah masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Kerajaan Balusu di Kabupaten Barru.

Jika dilihat dari sejarahnya, Rumah Adat Saoraja Lapinceng merupakan saksi bisu perjuangan Kerajaan Balusu menentang penjajahan Belanda. Pada masa pemerintahan Andi Muhammad Saleh Dg. Parani, Kerajaan Balusu dikenal memiliki keadaan yang aman dan damai. Beliau juga terkenal sebagai Raja yang gagah berani yang membuatnya diberi gelar ‘Petta Sulle Datue’.

Rumah Adat Saoraja Lapinceng berada di Lapasu, Kecamatan Balusu. Letaknya sendiri berjarak sekitar 17 km kearah utara dari Kabupaten Barru. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua untuk mengunjungi lokasi objek wisata ini.

Objek wisata Rumah Adat Saoraja Lapinceng terdiri dari 6 petak dengan luas bangunan 35x12 m. Jumlah tiang yang menopang rumah ini ada 35 buah dengan ukuran masing-masing 35x35 cm. Selain itu, masih terdapat beberapa bangunan di dalam Rumah Adat Saoraja Lapinceng, seperti rumah jaga, bangunan panggung pementasan, bangunan kamar mandi dan sumur.
Share:

Lokasi Pantai Labuangnge

www.sulselprov.go.id
Masih di barru lho gan, ada satu pantai lagi namanya, semoga bisa menjadi salah satu referensi destinasi wisata kalian di kota barru.

Lokasi Pantai Labuangnge berjarak sekitar 30 Km dari Kota Barru dan 130 Km dari Kota Makassar.

Pantai Labuangnge adalah objek wisata Pantai yang terletak di Desa Bojo baru, Kecamatan Mallusetas Kabupaten Barru.
Share:

Pantai Kupa

http://www.biluping.com/
Pantai Kupa terletak di Desa Kupa, Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru. Panorama alam pasir putih akan menjadi pemandangan yang menyambut pengunjung saat mendatangi objek wisata ini. Tak hanya itu, ekosistem wisata lainnya yang dijumpai di daerah ini adalah taman laut yang tersebar di tiga pulau yang berada di sekitar pantai Kupa, yaitu Pulau Dutungeng, Pulau Batu Kalasi dan Pulau Bakki.
Share:

Pantai wisata ujung batu

sulselprov.go.id
Keindahan pasir putih Pantai Ujung Batu sudah cukup dikenal masyarakat Barru dan sekitarnya. Ujung Batu terletak di kelurahan Sumpang binangae, berjarak 2 Km dari ibukota Kabupaten. Lokasi ini memiliki bibir pantai yang indah dan landai dengan hamparan pasir yang luas sebagai sarana untuk berjemur. Dari lokasi ini dapat pula disaksikan perahu-perahu nelayan dengan berbagai aksesorisnya. Obyek ini selain memiliki view yang eksotis, juga didukung oleh infrastruktur jalan yang baik dan dekat dengan sentra perekonomian.

UJUNGBATU adalah Salah satu tempat bersantai masyarakat Barru dan menjadi salah satu Pusat Nongkrong AnakMuda Kab.Barru.Eksotisme pantai ini begitu mempesona. Tak heran jika setiap Sabtu dan Minggu tempat ini selalu ramai dikunjungi para penikmat wisata laut. Waktu paling ramai adalah di malam minggu .Paling Enak Nongkrong Di tempat Inie...Apalagi Ditemani jajanan Yang Khas dengan Angin Pantai... SARRABBA + JALKOT >>>> MANTAP,....

Mereka tidak hanya datang dari Barru, tapi juga kabupaten luar. Seperti Pangkep, Maros, Parepare bahkan dari Makassar. Selain karena keindahannya, Pantai Ujung Batu juga menjadi salah satu etape terakhir perjalanan Sandeq Race dari Majene sebelum finish di Pantai Losari Makassar. Turis mancanegara lebih sering menyaksikan Sandeq Race semalam di Ujung Batu.

Meski pantai ini belum dilengkapi fasilitas penginapan dan peralatan seperti alat penyelaman, perahu , speed boat dan banana boat, namun pengunjung sangat merasakan keindahan pasir dan ketenangan ombaknya.
Daya tarik Pantai Ujung Batu memang menjadi milik warga luar kota Barru di hari libur. Meski begitu, kalangan anak muda dan pelajar banyak yang memanfaatkan waktu senja untuk menikmati sunset sembari mengabadikan keindahannya melalui kamera.

http://www.kampung-media.com/
Beberapa pengunjung wisata pantai di Ujung Batu mengaku ingin berlama-lama setiap mengunjungi tempat ini, termasuk saya. Gelombang lautnya yang tenang dan pantainya yang dangkal, membuat pengunjung bersama keluarga tidak terlalu khawatir bila membawa anak kecil sekalipun. Selain itu banyak juga pengunjung yang ingin menikmati ikan segar di sekitar pantai. Maklum, lokasi pelelangan ikan dekat dengan pantai sehingga mudah mendapatkan ikan segar. Biasanya wisata keluarga bertambah nikmat sembari menikmati ikan bakar.


 Pengelola kawasan wisata Pantai Ujung Batu, Muhammad Amir yang juga staf Dinas Pariwisata Barru, mengakui pengunjung ramai datang ke tempat ini pada hari Sabtu dan Minggu.
''Untuk mendukung pengembangan obyek wisata Pantai Ujung Batu, kami sudah menyiapkan fasilitas sederhana, seperti kafe, serta rumah-rumah wisata yang disewa untuk menikmati suasana pantai,'' jelasnya.
Diakui Amir, fasilitas pendukung di tempat ini masih jauh dari yang dimiliki obyek wisata lain. Karena itu diharapkan kepada pemerintah untuk lebih menata dan melengkapi fasilitas di Pantai Ujung Batu. - wahiditusatu.blogspot.com
Share:

Air Terjun Batulappa

http://awalone.com/

Terletak kira-kira 10 km dari pusat kota barru, tepatnya di desa batulappa. Batulappa yang berarti batu bersusun menggambarkan keadaan asli dari air terjun yang bertingkat-tingkat. Riuh suara dan indahnya panorama bebatuannya membuat yang pernah mengunjunginya seperti terpanggil kembali untuk mengaguminya.
Air terjun batulappa. Ya, begitu penduduk menamakannya. Selain karena letaknya yang tepat berada di dusun batulappa (desa tompo, kecamatan barru), juga karena arti dari batulappa itu sendiri yang memiliki makna “Batu Bersusun”, persis dengan penggambaran dari keindahan air terjun ini.
Jarak dari kota barru ke lokasi wisata ini mencapai kurang lebih 10km perjalanan darat. Setelah melewati jembatan besar di pusat kota, carilah “Jalan Pahlawan” di sebelah kanan (bila dari makassar) maka akan diantarkan menuju ke desa tompo. Perjalanan darat yang dilalui lumayan menghambat disebabkan karena banyaknya berlubang. Oh iya, tak lupa di sepanjang jalan juga banyak ditemukan penjual “Bongkahan batu” dadakan yang menjajakan hasil pahatan dan gurindanya.
30 menit perjalanan berlalu, singgah lah di sebuah dusun batulappa, tepatnya lagi di perkampungan pangie. Mobil pengantar dititip sementara di pekarangan rumah warga sekitar. Sampai lupa, disini kami melakukan perjalanan sebanyak 11 orang.


Perjalanan kaki pertama dilakukan dengan melewati hamparan sawah yang luas, mungkin sekitar 800 meter kami menapaki pematang sawah milik warga. Suasana hijau dan semilir angin yang membisik telinga menjadi hiburan tersendiri bagi saya pribadi yang selalu menyendiri. Untuk jalur ini, tak ada kendala.
Masuk ke tantangan kedua, jalur mulai menanjak dengan sudut elevasi sekitar 45 derajat. Butuh tenaga extra dan fisik yang prima untuk bisa melewati ini. Saking beratnya, salah 1 anggota terpaksa menghentikan perjalanan menuju “tujuan” dikarenakan fisik yang sudah lelah. Saya pun yang sering naik gunung memang sempat ngos-ngosan melewati jalur itu. Tapi semua terbayarkan ketika melihat “Permadani Hijau” atau hamparan sawah petani yang dilewati tadi. Hijau, dan sangat tertata rapi seperti lapangan sepak bola. Cuci mata di sela-sela pengambilan nafas. heheheheh


Perjalanan berikutnya terdapat lagi jalur yang menanjak namun tak se-ekstrim jalur sebelumnya. Tak lama kemudian, terdengar gemuruh air yang menandakan air terjunnya sudah dekat. Dengan semangat ditambah dengan rasa penasaran tingkat tinggi, saya mencoba berlari untuk melihatnya.
Alhamdulillah, riuhnya air itu terdengar sangat jelas. Bahkan jatuhnya sudah terlihat. Walaupun jarak jatuhnya air itu hanya sekitar 1 meter, tapi puaslah diri ini menikmati perjalanan. Sesekali saya “memanjakan” kaki dengan membiarkannya seperti dipijit oleh derasnya air, dan sesekali juga saya sempatkan untuk mengabadikan indahnya air terjun ini dalam bentuk gambar dan video.


http://awalone.com/
“Ayo kita ke atas lagi”, kata salah seorang teman. Saya pun agak heran, saya sempat mengira ini adalah tujuan kita. Ternyata masih ada lagi keindahan yang menanti disana. Rasa tak sabaran lagi yang mengendalikan diri ini sehingga tak sadar saya pun terjatuh dengan posisi “Tulang Ekor” bersentuhan pertama kali dengan ujung batu. Rasanya seperti dunia berhenti berputar. Sangat sakit. Di sekitar sungai pun ternyatan banyak sekali lumut yang menempel di bebatuan. Jadi harus hati-hati !!!
Ekspedisi pun berlanjut, agak sulit menemukan jalur di sekitar pinggir sungai. Disaat itu saya berfikir seertinya air terjun ini memang masih sangat sepi pengunjung. Dengan modal Insting sambil mencari jejak-jejak kecil akhirnya mengantarkan kami semua ke air terjun tingkat berikutnya. Tingginya lebih tinggi dari tingkatan sebelumnya, mungkin sekitar 4 meter. Sama seperti tadi, saya masih mengira ini adalah tujuan akhir perjalanan, tapi ternyata keindahan lainnya tetap setia menanti di atas.

Air Terjun Batulappa
Akhirnya, setelah melewati tingkatan yang ke dua tadi, sampailah saya melihat deretan batu yang lebar tertutupi derasnya air. Sangat indah! saya seperti berada di air terjun parangloe namun dihiasi dengan banyak pepohonan. Siapa pun yang melihatnya pasti akan segera mendekatinya. Saya dan tim pun bergegas menuju kesana.
“ALHAMDULILLAH”, saya sudah sangat yakin bahwa inilah “tujuan” rihlah kita. Jernih, bersih, sangat jauh dari keramaian kota. Rasa lelah benar-benar terbayar ketika memandangnya. “ALLAHU AKBAR”, tak henti hentinya hati ini bertakbir melihat kuasaNya.

Air Terjun Batulappa
Rombongan bersegera untuk memanjakan diri yang lagi berkeringat itu tepat di bawah jatuhnya air. Segar tentunya, apalagi ketika selesai melakukan aktivitas pendakian. Banyak ragam cara mereka dalam mengekspresikan kegembiraan. Yang jelas, semua kegembiraan mereka tak luput dari rekaman video.


Di salah satu spot air terjun, terdapat sebidang batu yang agak luas. Di tempat itu kami memanfaatkan untuk melaksanakan sholat dzuhur yang dijamak dengan sholat ashar (dengan alasan safar). Adzan dikumandangkan dengan indah oleh salah satu rombongan, sedangkan yang lain bergegas untuk mengambil wudhu. Jadi ingat, beberapa bulan yang lalu agak kesulitan mendapatkan air dalam berwudhu. Namun ketika berada di air terjun ini, terasa mendapatkan rezeki air yang “terlalu” banyak.
Share:

Air Terjun Waesay

http://awalone.com/
Waesai, sebuah dusun sepi di dataran tinggi kecamatan tanete riaja. Berjarak sekitar 30 KM dari pusat kota Barru, sulawesi selatan. Untuk menuju ke desa ini, pengendara cukup melewati jalur Barru-Soppeng hingga mencapai jarak 20km. Perjalanan menuju lokasi ini bisa dikategorikan lumayan berat. Disamping lebar jalanan yang tidak luas, tangan pun harus menahan goncangan-goncangan selama berkendara dikarenakan jalan masih terdiri dari batu gunung yang diratakan.
area pemandian waesai

Banyak hal yang menakjubkan yang bisa disaksikan selama perjalanan menuju tempat ini. Trasering, bukit yang tertutup awan, ladang kacang milik warga yang membuat daerah ini sangat hijau, hingga suara-suara bocah yang sedang tertib melafalkan Al-Qur’an. Walau begitu, dusun ini cukup terpencil menurut saya.

Bila anda bingung dengan lokasi persis air terjun, terus saja ikuti jalur kendaraan hingga akhir. Karena hal unik dari petunjuk lokasi air terjun ini adalah dekat dengan jalan “terakhir” dari waesai. Iya, soalnya jalur perjalanan berakhir di tempat penampungan air milik pemerintah. Setelah sampai di jalan buntu tersebut, cobalah keliling di sekitar untuk melihat air terjun, maka sangat tampak jelas air terjun tersebut. Setelah sampai, berusahalah untuk mengakrabkan diri dengan warga, siapa tahu bisa membantu sekedar menitipkan kendaraan. Satu lagi, penduduk disini sangat ramah. Bahkan anak anak kecil yang bermukim di tempat ini tidak segan-segan untuk menuntun pengunjung menuju ke lokasi.


Perjalanan kaki di mulai, mungkin cuma butuh waktu 15 menit saja. Sepanjang perjalanan, kita akan disuguhi hijaunya kebuh kacang milik warga. Tempat ini juga terdapat sebuah jembatan gantung yang menghubungkan lokasi yang terpisah aliran sungai dari air terjun. Di sekitar air terjun , juga terdapat sebuah kolam kecil yang biasa dipakai anak kecil atau pengunjung yang tak tau berenang untuk sekedar berendam.

www.online-instagram.com

Apa yang membedakannya dengan air terjun yang lain ? Pelanginya yang “abadi” ! sepanjang siang , pelanginya akan terus muncul seiring dengan kehadiran matahari juga. Bila di tengah hari (jam 12 – jam 2) , pelangi terbentuk tepat di bagian dasar air terjun. hingga lama kelamaan, pelanginya pun bergerak naik ikut menyesuaikan arah sinar matahari. Jadi bila anda ingin memotret bersama pelangi, mungkin air terjun ini menjadi salah satu destinasi wajib.

Selain itu, debit air terjun yang memiliki ketinggian 25 meter ini “katanya” tidak pernah kering meskipun musim kemarau hingga 4 bulanan sekalipun. Sehingga dimanfaatkan oleh pemerintah setempat sebagai penyediaan air bersih (PDAM).

Beberapa tips yang bisa saya berikan ketika mengunjungi tempat ini,

  •     Sebaiknya berkunjung setelah musim hujan , yaitu sekitar bulan maret hingga mei. Musim hujan membuat pelanginya menghilang.
  •     Gunakan kendaraan roda dua, karena lebar jalanan lumayan kecil.
  •     Kalau bisa, sebaiknya membawa bekal untuk menuju tempat ini. Karena tergolong sepi, dan mayoritas penduduk adalah petani, jadinya tak ada yang menjual makanan jadi maupun makanan ringan.
  •     Dan Ada 2 pilihan setelah kesana, Ambil Sampahmu ! atau TELAN SAMPAHMU !! (Jaga kebersihan)
  •     Senyum dan sapa penduduk disana . :)
  •     Hati-hati, siapa tau ketemu mantan



Share:

Pulau Dutungan

barru.org
Pulau Dutungan merupakan pulau yang terletak di Kabupaten Barru, dan sebenarnya Pulau Dutungan ini termasuk pulau yang ada di perbatasan antara Kabupaten Barru dan Kabupaten Pare-Pare. Pulau Dutungan merupakan pulau kecil berpasir putih yang sangat indah. Jika anda ingin merasakan nikmatnya pulau pasir putih yang santai di Kab.Barru mungkin datang ke Pulau Dutungan adalah Jawabannya. Letak tepatnya Pulau Dutungan ialah di Palanro, Kec.Mallusetasi, Kab.Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Ketika anda ke Pulau Dutungan anda mungkin akan mendengar dari masyarakat sekitar tentang Pulau ini, mereka mengatakan bahwa pulau dutungan merupakan pulau yang sangat angker dan keras, karena konon katanya Pulau ini dihuni banyak makhluk halus. Akan tetapi jika niat anda datang kesana murni untuk berwisata dan niat baik,Insya Allah akan aman-aman saja dan tidak ada gangguang.

Jarak dan Waktu Tempuh

Jarak dari kota Makassar 132 km dengan waktu tempuh 3,5 jam
Jarak dati kota Barru 31 km kearah selatan 20 km kearah utara kota Pare-pare
Jarak antra tanjung indah (Dartan utama) dengan ujung selatan pulau 500 m dengan jarak tempuh 10 menit menggunakan perahu.


wisatasulsel-info.blogspot.com


Transportasi

Makassar ke Barru banyak alternative angkutan yang dapt digunakan seperti bis AC, truk TNI, Bis Eonomi,dll
Penyeberangan kepulau Dutungan: terdapat 3 buah perahu dengan kapasitas masing-masing 20 orang ,8 orang x 5 orang dengan kekuatan sekitar 65 pk.seluruhnya adalah transpotasi milik menejemen resort . Disamping itu masih ada beberapa perahu milik penduduk sekitarnya yang dapt digunakan juga (saat cuaca buruk, prahu-perahu tersebut dapat keluar masuk pulau).

Kondisi Keadaan Medan dan kedaan Topografi

Kondisi topografi, Secara umum kondisi topografi pulau Dutungan adalah datar dan berbukit dimilai dari kemiringan 0 hingga 30.
Daerah datar merupakan kawasan kebun dan ilalang ,sedang daerah bukit merupakan kawasan hutan yg cukup besar.
Daerah kawasan pantai terbagi kepada dua yaitu kawasan pasir putih dan kawasan hutan bakau.
Daerah berbukit adalah darah kawasan hutan jati.


Share:

Pantai Lamalaka

http://serbaserbipordabantaeng.blogspot.co.id
Pantai Lamalaka dapat diakses dengan cepat dari berbagai sudut kota BONTHAIN. Posisinya amat strategis karena berada tidak jauh dari jalan poros Makassar-Bantaeng-Bulukumba. Sehingga, untuk berkunjung ke tempat ini dapat dilakukan kapan saja. Mengingat pula bahwa kota BONTHAIN amatlah kecil. Dengan kendaraan bermotor wisatawan hanya membutuhkan waktu 15-30 menit saja untuk dapat mengelilingi pusat kota ini pada khususnya. Sementara untuk mengunjungi wilayah pelosok pedesaan yang terpencil sekalipun, Bonthain telah didukung dengan sarana infrastruktur jalan yang cukup memadai.

Sekarang mari kita kupas sedikit tentang Pantai Lamalaka. Lokasi ini menjadi pusat kunjungan bagi masyarakat Bonthain khususnya di sore hari. Selain menikmati hembusan angin yang bertiup dari arah Laut Flores. Desiran ombak mampu menenangkan pikiran yang sebelumnya amat galau. Area sekitarnya ditata sedemikian rupa sehingga terbentuklah sebuah taman kecil yang dijadikan tempat melepas lelah sambil menikmati es cendol dan jajanan lainnya yang disajikan para pedagang di sekitarnya.

Andai tertarik bersantap sore atau pun DINNER di sekitar area ini, wisatawan dapat mengunjungi Restoran AROMA LAUT yang letaknya ± 20 meter dari pusat area pantai. Jenuh dengan suasana mewah yang disajikan restoran. Kopi hangat khas Bantaeng turut pula disajikan di sebuah warung kopi yang dinamai Warkop 23. Lagi-lagi jaraknya hanya ± 10 meter dari pusat area pantai.

Tidak hanya itu, pengunjung pun dapat menikmati fasilitas Wi-Fi yang disajikan Warkop 23 dan Restoran Aroma Laut. Mengingat jaraknya yang begitu dekat di kedua sisi Pantai Lamalaka, maka pengunjung dapat menikmatinya dengan koneksi yang lumayan stabil.
Share:

Air Terjun Sungai Bialo

serbaserbipordabantaeng.blogspot.com
Objek dan daya tarik wisata ini terletak di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, sekitar 25 Km dari ibukota Bantaeng dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bulukumba. Lokasinya dapat ditempuh sekitar 40 menit melewati tanjakan lurus dan berkelok-kelok.
Perjalanan menuju ke sana sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sebelum siang hari. Anda dapat merasakan sejuk dengan pemandangan alam berupa pepohonan yang hijau di sepanjang jalan, hamparan sawah, kebun, cokelat, kebun kopi, kebun rambutan, kebun durian dan kebun cengkeh.
Pengunjung harus melewati tangga agar dapat melihat dan menikmati dinginnya air terjun dan sungai bialo. Anda dapat memilih tempat yang aman dan tenang untuk berenang serta bermain di sekitar sungai dan air terjun. Di sekitar sungai dan air terjun, pengunjung bisa menikmati keindahan alam, semak belukar, batu-batuan, kicauan burung dan gemericik air yang mengalir.
Share:

Air Terjun Bantimurung

hagolapon.wordpress.com
Air Terjun Bantimurung, salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi di Sulawesi Selatan terutama waktu libur. Obyek wisata air terjun Bantimurung ini terletak di Kota Maros , kurang lebih berjarak 140 Km dari Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. dan dapat ditempuh dengan kendaraan umum.
Sebelum Anda Masuk di kawasan obyek wisata air terjun bantimurung, anda disambut dengan monumen kera sakti, dan sederatan penjual souvenir khas bantimurung (Kupu-kupu yang di awetkan) dan warung/ kedai kopi dan makanan khas daerah.

Gerbang Wisata Alam / Air terjun BantimurungJika Anda ingin menikmati keindahan dan kesejukan Alam pengunungan dan kicauan burung serta kupu-kupu beraneka warna yang beterbangan , datanglah diwaktu tidak liburan.
Keistimewaan kawasan ini yaitu mandi dibawah kucuran langsung air terjun, diatas batu raksasa sambil bersilancar menggunakan pelampung meluncur kebagian kolam permandian alam dibawahnya, Anda dapat juga mandi dibeberapa kolam buatan sumber mata air alam pegunungan yang sangat sejuk.

https://wisatasulawesi.wordpress.com/

Menuju ke sumber air terjun kira-kira 100 meter melalui pinggiran tebing gunung  dengan tangga-tangga batu , mandi dan berenang disumber air terjun ini bagaikan mandi dikolam alam raksasa dengan diding tebing gunung ,disekitarnya pepohonan yang rindang menghijau diselingi kicauan burung dan suara ayam hutan, sesekali terdengar sahutan monyet-monyet Bantimurung dari kejauhan.
Didalam kawasan wisata ini terdapat pusat pelestarian Kupu-kupu..yang terbesar di Indonesia.
Juga terdapat Gua yang sangat dalam “Gua Mimpi” yang tembus ke sumber mata air terjun diatas pegunungan.

Menurut cerita masyaraka bahwa disekitar kawasan masih sering sitemukan sekelompok kera yang bersahutan dan bergelantungan diatas pepohonan yang dipimpin oleh seekor kera putih. dan konon dahulu kala daerah ini dikuasai oleh se ekor kera putih yang sangat sakti. Mobil angkutan terutama mobil angkutan trek sering diserang/ dibajak oleh sekelompok kera , mereka menyerang pelintas kawasan itu untuk mencari makanan instan “Indo Mie” dan Menurut cerita teman saya, Pak Idrus namanya ,sementara mengendarai sepeda motor pulang kerumah , pernah sekali waktu di stop ditengan jalan oleh sekelompok kera yang sedang melangsungkan pesta perkawinan sepasang kera, mungkin disangkanya pengantin pria.. sumber: https://wisatasulawesi.wordpress.com/




Share:

Gua Jepang Kawangkoan Minahasa

jfathamt.wordpress.com
Salah satu mulut Gua Jepang Kawangkoan yang ditutup dengan pagar bambu sederhana, entah karena alasan apa, karena tidak ada seorang pun yang bisa dimintai keterangan selama kami sedang berada di sana. Dinding perbukitan dimana mulut gua berada letaknya di pinggir jalan propinsi di antara Desa Kiawa dan Kawangkoan, sekitar 45 km dari Manado.

Orang yang melewati jalan propinsi ini pasti akan melihat keberadaan Gua Jepang Kawangkoan Minahasa ini, jika tidak sedang tidur tentu saja. Hanya saja kebanyakan orang mungkin hanya melirik sekilas tanpa berhenti karena kondisi gua yang saat itu kurang baik, dan tidak ada tempat parkir kendaraan nyaman yang disediakan di seberang jalan.

Mulut Gua Jepang Kawangkoan lainnya yang letaknya hanya beberapa meter dari mulut gua yang pertama. Meskipun gua ini bisa dimasuki orang, namun tidak ada yang menawarkan jasa penyewaan senter atau lampu petromax agar pengunjung bisa melihat ke dalamnya, sebagaimana Gua Jepang Bandung di Taman Hutan Raya Ir.H.Juanda di Bandung Utara.
jfathamt.wordpress.com
Kondisi Gua Jepang Kawangkoan Minahasa ini memang terlihat sangat terbengkalai, namun ada tanda-tanda bahwa dahulu pernah ada usaha untuk memperbaikinya. Mungkin karena ketiadaan biaya perawatan, dan mungkin juga karena minimnya minat pengunjung, membuat gua ini pada akhirnya ditinggalkan begitu saja, sampai ada yang tergerak merawatnya.

Diperkirakan Gua Jepang Kawangkoan Minahasa ini dibangun sekitar tahun 1943, sebagai tempat perlindungan tentara Jepang terhadap serangan pasukan Sekutu, serta tempat penyimpanan logistik dan amunisi mereka. Ada tengara dipasang di depan gua yang terlihat berkarat dimakan waktu, dan entah sudah berapa lama tengara ini terabaikan.

Inilah potret kabur Gua Jepang Kawangkoan Minahasa yang dibuat dalam kegelapan ruangan, setelah masuk beberapa meter ke dalam lorong gua, dengan fokus manual yang tidak fokus dan shutter speed yang sangat rendah tanpa tripod. Foto ini memperlihatkan adanya percabangan gua yang menarik, dan onggokan kusen yang tidak seharusnya berada di sana.

Pinggiran kelokan jalanan mulus di dekat Gua Jepang Kawangkoan Minahasa saat itu berhias deretan spanduk dan baliho kampanye pilkada yang gegap gempita, kontras dengan keterbengkalaian gua. Semoga pasangan yang menang akan memperhatikan kondisi tempat-tempat wisata yang terbengkalai, serta memugarnya kembali sehingga lebih layak jual.

jfathamt.wordpress.com
Gua Jepang Kawangkoan Minahasa merupakan gua yang  tidak terbentuk dengan sendirinya, melainkan hasil dari kerja keras dan jeripayah orang Indonesia/pribumi yang dipekerjakan secara paksa oleh tentara jepang. Kita kaula muda atau orang yang masih memiliki kesempatan lebih lama di dunia tenunya harus bisa menjaga serta melestarikan apa yang telah ada saat ini. Jangan sampai kita menjadi generasi perusak. Dengan merawat, mengunjungi itu merupakan bukti penghormatan kita terhadap perjuangan dan mengingatkan kita pada para pendahulu kita. Bagaimana mereka menjalani kehidupan saat itu
Dengan akses yang sangat mudah, karena berada di tepi jalan raya, Bisa jadi objek wisata baru yang menantang nyasli, tapi lebih seru lagi kalau pemerintah setempat memberikan injin dan memberikan fasilitas yang layak sehingga kita bisa lebih nyaman saat berkunjung kesana. Perlu penerangan dan juga pemeliharaan yang layak. Anda tertarik? Tunggu apa lagi… mari berkunjung kesana..


Share:

Gua Batu Ejayya

serbaserbipordabantaeng.blogspot.com
Obyek wisata ini terletak di Kelurahan Bontojawa Kecamatan Bissappu, berjarak sekitar 16 km dari kita Bantaeng dengan jarak tempuh perjalanan sekitar 30 menit . Gua ini berada pada daerah perbukitan sehingga memerlukan tenaga ekstra untuk melihat keindahan obyek wisata ini, jarak dari jalan raya sekitar 300 meter…wah cukup jauh juga yah..tapi anda bisa naik kendaraan loh.
Obyek wisata ini tergolong unik dan langkah dari namanya saja Gua Batu Ejayya berarti Gua Batu Merah, Gua ini dikelilingi dengan bebatuan yang berwarna merah. Disini anda bisa melihat keindahan alam dari atas batu dan dapat melihat gua yang sangat gelap. Disekitar gua ini terdapat banyak pohon randu, dimana masyarakat setempat menggunakannya sebagai bahan baku untuk pembuatan kasur sebagai mata pencahariannya.
Gua ini terbentuk dari batu kapur yang terjadi pada zaman plestosin, dua semacam ini sering disebut abris sous rouce. Pada zaman Plestosin, es yang ada di kutub Utara dan Selatan mancair. Akibatnya, terjadi air pasang hingga beberapa meter daiatas permukaan laut, dan air laur menutui sebagaian besar daratan, karena adanya pukulan-pukulan ombak ke gunung batu kapur maka terbentuklah apa yang disebut gua.
Gua Batu Ejayya pernah ditelit pada tahun 1937 oleh Van Stein Callonfols, ilmuwan dari Belanda, ia melakukan penggalian arkeologi dan menemukan alat-alat batu jenis calsedon berupa serpihan yang digunakan sebagai pencerut dan ujung-ujung anak panah.



lifestyle.okezone.com
Konon, Gua Batu Ejayya ini memiliki latar belakang sejarah yang sangat unik pula, Batu Ejayya memiliki saudara bernama Batunu yang terletak di di desa Mattoanging anehnya satu di perbukitan satu di lautan. Dari turun temurun Batu Ejayya diyakini sebagai tempat keramat, sehingga masih banyak masyarakat dari dalam dan luar daerah yang datang ke tempat ini untuk berdoa dan membawa beberapa sesajen. Percaya tau ngga percaya tergantung keyakinan kita masing-masing.
Disini kita bisa melihat seluruh kota Bantaeng dari kejahuan dengan pemandangan yang sangat indah dan menarik. Kita bisa mengajak keluarga kita untuk berkunjung ke tempat ini dan melihat ketakjuban dari Gua Batu Ejayya.

sumber cerita: http://welcome-bantaeng.blogspot.co.id/
Share:

Agrowisata Strawberry dan Apel bantaeng

kompasiana.com
Di bantaeng yang hanya seluas 395,85 km dengan jumlah penduduk tahun ini sebanyak 185.675 jiwa seolah sepotong surga dianugerahkan ke bumi di daerah ini. Indah nian lekuk jalanan di kaki bukit, berkelok menanjak tanpa kendala. Jalan beraspal yang baru dinikmati sejak tiga tahun lalu ini mengantar kita ke area kavling perkebunan strowberry dan apel seluas 60 hektare. Berada di kemiringan dataran tinggi Loka, menjadikan mata ini bebas menikmati hamparan perkebunan kol, wortel, sawi, kentang, cabe, tomat dan bawang yang tertata rapi bak lukisan berkanvaskan alam hijau. Perkebunan Muntea gunung Loka, terletak di wilayah administratif desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, Sulsel. Lokasi ini berada pada ketinggiannya 1.216 meter di atas permukaan laut. Ketinggiannya, menjadikan udara di area ini demikian sejuk menyegarkan paru-paru, setelah sepekan beraktifitas di kota yang berpolusi asap kendaraan. Rasa gerah di kota karena hujan enggan tumpah, juga akan berganti hawa dingin 18 derajat celcius yang bakal terasa romantis jikalau kekasih tercinta berkunjung bersama Anda.

Tahukah Anda, bahwa sejak zaman Yunani kuno memang strawberry telah menjadi lambang cinta. Bukan hanya karena bentuknya yang mirip hati tetapi juga karena warna, manfaat dan rasa buahnya. Buah yang bermula dari Negeri Belanda ini, hadir di Bantaeng untuk mencipta kehangatan cinta bagi para pengunjung dan tentu akan menambah geliat ekonomi dan pariwisata Bantaeng yang kini semakin bersolek cantik. Tidak hanya strawberri, Apel pun masuk dalam kategori 10 lambang cinta sejati bagi banyak orang. Apel merah yang segar bisa menunjukkan perasaan Anda yang begitu membara. Konon, mereka para pencinta mengharapkan agar rasa cinta yang mereka miliki bisa semanis apel, yang dapat mengusir rasa lapar dan dahaga yang menaungi mereka.

Hanya berjarak kurang lebih 16 Km atau 136 km dari Makassar, pengunjung sudah bisa memetik buah strawberry yang bentuknya mungil, memerah rona serta menggemaskan para bocah untuk segera memetiknya. Sewaktu saya berkunjung bersama keluarga, apel belum berbuah hanya nampak bakal buah yang belum diperkenankan untuk disentuh. Apel di perkebunan wisata ini, didatangkan dari Pusat perkebunan Apel di Batu, Malang Jawa Timur. Bersama istri tercinta dan dua putri kecil tersayang, kami berkunjung ke tempat ini di hari sabtu kemarin (23/11). Sungguh terasa kehangatan cinta diantara kami, istri dan dua putri tersayang. Anak-anak nampak ceriah cekikikan berlarian di tepi bedengan pohon strawberry. Sambil berjingkrak, mereka memetik satu persatu buah merah ranum itu. Bersama istri, saya hanya menikmati kebahagiaan mereka sambil sesekali bergaya di depan kamera untuk mengabadikan suasana. Memang saat itu buah strawberry tak banyak seperti biasanya, anak-anak hanya bisa mengumpulkan buah sekilo. Harga sekilo strawberry, hanya 40.000, jikalau dihitung per-buah, pengelola menghargainya seribu perak. Adapun bea masuk, dibadrol Rp. 5000 per orangnya. Bayaran ini serasa sepadan, karena memang kebahagiaan sulit dihargai dengan mata uang senilai apa pun. Bersama Strawberry, Apel dihadirkan di Banteng sejak awal tahun 2009 yang dipelopori Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah yang baru terpilih saat itu. Menurut informasi, apel di Bantaeng terdiri dari beberapa varietas buah seperti, manalagi, wagli, rombuti, ana, serta beberapa varitas buah yang memiliki cita rasa tersendiri.

jitunews.com

Kebun Apel yang berjumlah kurang lebih 20.000 pohon ini telah di panen beberapa kali. Panen perdana dilakukan pada bulan Juni 2011. Fantastis! Warga Bantaeng yang bahkan tak pernah membayangkan akan ada apel di tanahnya, sudah menghasilkan 15 ton untuk hanya pada luasan 10 hektare yang panen kala itu. Kini, lokasi agrowisata Muntea telah memiliki lahan apel seluas 40 hektare. Kawasan Agrowisata ini hanya ditempuh sekitar 30 menit dari kota Bantaeng. Di puncak, Loka- jikalau kabut tidak menghalangi pandangan, pengunjung bisa menikmati jejeran kecil rumah-rumah di kabupaten Sinjai, Jeneponto dan Bulukumba yang bertetangga dengan Kabupaten Bantaeng. Bahkan, dikejauhan sana masih terlihat samar Pulau Selayar. Kontur alam Bantaeng yang terdiri dari pantai, daratan dan pegunungan ini nampak jelas terlihat di puncak. Berada di puncak tertinggi Bantaeng, tak menjadikan hati kita terisolasi jauh dari kota karena jejeran bangunan di bawah sana nampak jelas terlihat.

Fasilitas pendukung memang masih terasa kurang, seperti areal parkir, warung tempat ngopi di pegunungan dingin atau pun toko cenderamata. Menurut informasi, Pemerintah Bantaeng sementara mengusahakan lokasi perkebunan strawberry dan appel ini bisa menjadi primadona baru Sulawesi Selatan. Infrastruktur jalan sementara dibenahi, demikian halnya dengan berbagai fasilitas pendukung di area tersebut. Semoga kelak semuanya menjadi indah dan membahagiankan para pengunjung. Ayo Ke Bantaeng!

Sumber cerita : kompasiana.com
Share:

Taman Sakura Keputih Surabaya

Setelah sebelumnya pernah mengunjungi Hutan Bambu di keputih yang cocok untuk berfoto ria, sekarang ada salah satu tempat wisata baru di Surabaya yaitu Taman Sakura tepat di seberang hutan bambu. Lokasi ini dulu tempat sampah yang sekarang sudah dikelola dan ditanami berbagai tanaman. Dalam berita koran sering disebut juga Taman Harmoni, tapi pada saat kita ke sana terdapat papan nama Taman Sakura. Hanya nama saja, di dalam taman ini tidak terdapat bunga sakura. Dibandingkan dengan taman lain di kota Surabaya seperti taman Bungkul, taman Sakura ini tidak kalah asri. Terdapat bermacam-macam tanaman & bunga di taman ini, kabarnya masih ada lagi pengembangan taman, diharapkan nantinya bisa menjadi salah satu taman terluas di kota Surabaya.

Jalan ke taman keputih surabaya ini sama saja ketika kita pergi ke taman bambu keputih surabaya karena letak taman bambu keputih berada di sebelah utara taman berbunga ini. sebenarnaya taman bambu keputih yang sering dijadikan obyek fotografi ini terbelah menjadi 2 bagian oleh jalan raya. sebelah utara jalan dan sebelah selatan jalan, hutan bambu yang berada disebelah selatan jalan menjadi satu dengan taman sakura atau taman melati keputih begitu beberapa orang menyebutnya.

begitu juga ketika anda akan pergi ke terminal keputih, anda juga menuju ke Taman Harmoni Keputih Surabaya karena letak terminal berdampingan dengan taman bunga keputih ini. keduanya tidak ada dinding pemisahnya, jika anda berada di terminal maka jalan beberapa langkah anda sudah sampai taman keputih surabaya. ketika telah masuk waktu sholat namun anda masih berada di taman anda dapat sholat di musholla terminal keputih karena saat ini masih belum dibangun musholla di taman sakura ini. jika anda ingin ke taman bunga ini silahkan naik lyn JBM bratang dan turun di terminal keputih atau dapat juga anda naik lyn O dan turun di terminal keputih yang baru dibangun tesebut. utnuk mempermudah silahkan download rute angkot surabaya lengkap di akhir artikel ini.

Fasilitas Taman Harmoni Keputih Surabaya

Meskipun belum lengkap pembangun taman keputih ini, namun jika anda pergi kesini anda tidak akan kecewa. indahnya pemandangan bunga berwarna warni siap menyejukkan mata anda setelah lelah aktifitas selama seminggu. ada banyak bunga yang menantang untuk dipandang seperti bunga jakaranda, pagoda, tabebaya (yang merupakan sakuranya surabaya), bungur dll. mereka dikelompokkan menjadi beberapa blok dan pemisahan warna tiap bloknya, ada bunga warna putih, oranye, merah, ungu, kuning, merah muda dan magenta.

Jangan khawatir untuk biaya masuk taman harmoni keputih surabaya ini karena untuk saat ini gratis alias tidak dikenakan biaya kecuali untuk parkir kendaraan saja. hal ini sama dengan taman-taman kota di surabaya lainnya yang juga tidak dikenai harga tiket masuk alias gratis. konsep taman sakura keputih ini merupakan kombinasi dari taman kota dan hutan kota. dimana 5 ha dari 50 ha digunakan untuk sentra PKL atau kawasan perdagangan agar ekonomi masyarakat juga berkembang.







Bonus: Hutan bambu samping taman



Share:

Di Sendangsono, berdoa tanpa sekat

Sendangsono adalah tempat berdoa bagi siapapun yang ingin memanjatkan doa dengan ketenangan dan ketulusan hati tanpa paksaan, tanpa ajakan ataupun tanpa pengaruh dari siapapun karena disana adalah alam terbuka yang siapapun bisa berdoa dengan suasana alam yang tenang dengan cara apapun kita berdoa Tuhan pasti akan megabulkannya karena Tuhan tidak akan memandang dari mana kita dan siapa kita, kita semua adalah orang berdosa yang hanya bisa berdoa kepada Tuhan kita, kepada Allah kita. Banyak hal yang saya merasa bangga berasal dari daerah ini dimana banyak hal-hal positif, banyak keberagaman yang saling berdekatan, tanpa ada pagar pembatas tapi tetap berpegang teguh pada keyakinan masing2, kebersamaan yang erat, dan keterbukaan akan satu dengan yang lainnya tanpa terusik dengan hal2 yang dapat memecah belah rasa kebersamaan dalam masyarakat. Itulah keberagaman yang ada di sekitar pegunungan menoreh yang mungkin jarang di temukan di tempat lain. Semoga kedamaian ini tetap harmoni.. Matur Nuwun.
Sumber foto: https://www.facebook.com/theodorus.sudimin
Share:

Pantai Marina Korong Batu Bantaeng

stafbupatikabupatenbantaeng.blogspot.com
Pantai Marina adalah sebuah Kawasan Wisata Pantai yang baru dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng. Daya tarik dan keindahan Pantai Marina Bantaeng tidak kalah dengan objek wisata pantai di beberapa daerah, seperti Pantai Kuta Bali yang telah mendunia. Sebelum menjadi kawasan wisata primadona, lokasi ini dulunya adalah lahan marginal ditumbuhi padang ilalang yang gersang, namun kini semua orang yang melintas di kawasan itu akan disuguhi pemandangan yang menakjubkan penuh pesona.

Lokasi dan Akses

Pantai Marina terletak di Dusun Korong Batu, Desa Baruga, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng. Berjarak sekitar 7 kilometer dari Bulukumba, atau kurang lebih 12 kilometer dari kota Bantaeng. Anda dapat menuju Pantai Marina menggunakan kendaraan beroda dua maupun roda empat. Sebelum sampai ke Pantai Marina yang penuh pesona, pengunjung juga bisa menikmati harmoni Pantai Seruni dan Lamalaka yang berada di jantung Kota Bantaeng.

Wisata

Pantai Marina menghadap ke Laut Flores tepat ke arah matahari tenggelam, jadi Anda dapat menikmati terbenamnya sang surya sambil menikmati deburan ombak di Pantai Marina.

Kalau Anda membawa anak-anak, Anda dan anak-anak Anda dapat bermain pasir putih di Pantai Marina. Jika sudah puas bermain pasir, Anda juga dapat bermain di air yang biru.

Anda juga bisa merasakan sensasi bermain jetski atau banana boat di pantai ini. Pengelola pantai menyediakan fasilitas ini khusus untuk pengunjung Pantai Marina. Selain itu, ada juga yang berjualan makanan dan minuman di Tenda-Tenda Pujasera. Warna-warni dari tenda-tenda tersebut menghadirkan kesan ceria di Pantai Marina.

Fasilitas dan Akomodasi

Fasilitas yang disediakan oleh pengelola Pantai Marina antara lain masjid, pasar tradisional yang lengkap dengan berbagai cinderamata, restoran, hotel, kolam memancing, ruang pertemuan, tenda pujasera, SPBU, arena jogging, jetski, banana boat, dan parkir yang luas.

HTM

Tiket masuk : Rp. 3.000 per orang

Parkir : Rp. 1.000 per kendaraan roda dua dan Rp. 2.000 per kendaraan roda empat

Hotel : sekitar Rp. 350.000 per malam (harga dapat berubah sewaktu-waktu)

Tips

Berliburlah bersama keluarga di Pantai Marina saat malam hari, Pantai Marina akan terlihat lebih indah dengan kerlap-kerlip lampu berwarna-warni yang menghiasi pantai ini. Anda juga dapat menikmati suara deburan ombak sambil menyantap makanan di restoran di Pantai Marina.

Jika Anda seorang penikmat senja, Pantai Marina bisa menjadi salah satu tempat yang cocok bagi Anda untuk menikmati senja ditemani dengan sepoi angin pantai dan suara deburan ombak Pantai Marina.


Share:

Pantai Seruni Bantaeng

hore-punya-blog.blogspot.com
Pantai Seruni adalah ikon wisata di Kabupaten Bantaeng, dan bisa dikatakan sebagai saingan dari Pantai Losari, Makassar. Pantai Seruni menawarkan pemandangan laut dengan pantai yang cukup indah untuk diabadikan bagi pegiat sosial media yang ingin berselfie ria. Pantai ini sangat bersih dan terawat karena setiap hari petugas pembersih selalu mengontrol kebersihan pantai tersebut agar nyaman bagi pengunjung.

Lokasi dan Akses

Pantai Seruni terletak sekitar 150 km arah selatan Kota Makassar, sekitar 2,5 jam dari Makassar. Anda dapat menemukan Pantai Seruni dengan mudah jika sudah berada di Kabupaten Bantaeng karena pantai ini terletak di jantung Kota Bantaeng. Untuk lebih jelasnya klik di sini.

Wisata

Pantai Seruni kini menjadi pusat aktivitas warga Bantaeng. Meski Pantai Seruni tak menawarkan rekreasi pantai dan pemandian, namun pemandangan laut dan pantainya cukup indah untuk diabadikan bagi pegiat sosial media yang ingin berselfie ria. Setiap sore apalagi di akhir pekan, banyak warga menghabiskan waktu di Pantai Seruni. Pantai Seruni adalah destinasi yang cocok untuk berburu sunset di Kabupaten Bantaeng. Anda bisa beraktivitas sore seperti jogging, berkeliling naik motor, ngobrol santai dengan sahabat, bermain remote control sambil menunggu sunset tiba.

Senja Pantai Seruni Bantaeng

citizenimages.kompas.com


Fasilitas

Pengelola Pantai Seruni menyediakan berbagai fasilitas seperti bangku-bangku taman, berbagai sarana rekreasi anak-anak seperti mengendarai scuter, naik odong-odong keliling alung-alung, bendi/dokar hias, jungkit, sepeda hias, ayunan, perosotan, panggung utama taman sebagai tempat penyelenggaraan event, helipad, dan berbagai macam penjual makanan kaki lima.

Pada malam hari terdapat pusat kuliner di sini dan Anda bisa mencicipi aneka makanan khas. Pohon-pohon yang dihias dengan lampu yang makin mempercantik suasana malam hari di Pantai Seruni.

Tips

Pastikan baterai kamera atau ponsel Anda terisi dengan baik agar Anda dapat mengabadikan momen momen yang mungkin tidak akan terulang lagi di Pantai Seruni. - sumber http://www.jayanjayan.com/


Share:

Air Terjun Bissapu

wisatabantaenk.blogspot.com
Eksotisme keindahan Air terjun Bissapu di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Indonesia memang tak dapat diragukan lagi keindahannya.

Terletak di Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissapu sekitar 5 km dari Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Air Terjun Bissapu merupakan air terjun tertinggi di Kabupaten Bantaeng.

Aliran Air Terjun Bissapu yang mempesona ini terbentuk dari aliran sungai dari Kecamatan Sinoa dan airnya pun tidak pernah kering di setiap musim termasuk juga pada musim kemarau.

Dengan ketinggian hampir mencapai 50 m dengan dikelilingi pepohonan yang masih asri serta suasana yang sangat damai hanya suara gemuruh air yang terdengar hingga jarak 300 m.

Untuk menuju lokasi ini pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum dengan jarak tempuh sekitar 4 jam dari kota Makassar dan jika dari kota Bantaeng dapat di tempuh sekitar 15 menit melewati jalan aspal dengan tanjakan yang berkelok-kelok.

Biaya masuk ke dalam lokasi air terjun ini terbilang sangat murah, yaitu hanya dengan membayar Rp2.500 rupiah saja pengunjung sudah dapat menikmati keindahan Air Terjun Bissapu.

Fasilitas yang disediakan yaitu kawasan taman sekitar air terjun yang tertata secara alami dan disekitarnya terdapat batu besar sebagai panggung pertunjukkan seni dan tempat beristirahat.

Perjalanan menuju Air Terjun Bissapu sebaiknya dilakukan di pagi harinya karena, sepanjang jalan pengunjung dapat merasakan udara sejuk dan pemandangan alam dengan pepohonan yang tumbuh rimbun yang makin mempercantik suasana dan panorama alam di sekitar air terjun.

Keindahan panorama dan kesejukan alam Air Terjun Bissapu sangatlah tepat digunakan untuk tempat menghabiskan waktu libur bersama rekan dan keluarga. Dengan alamnya yang masih sangat alami sangatlah cocok untuk mereka yang hendak beristirahat sejenak dari kepenatan.

Silahkan Anda sempatkan berkunjung ke air terjun ini jika Anda sedang berwisata ke Makassar.


Share:

Permandian Alam Mata Air Ere Merasa

http://hellomakassar.com
Kabupaten bantaeng adalah salah satu daerah yang didominasi oleh dataran tinggi, masyarakatnya hidup dan bercocok tanam hingga ke daerah paling tinggi. Kabupaten terletak di sebelah timur kota Makassar dan dapat ditempuh dengan perjalanan 5 jam karena hanya berjarak 133 Km dari kota Makassar. Cukup banyak wisatawan yang berdatangan, baik dari Sulawesi dan luar Sulawesi, biasanya pengunjung mencari tiket ke Makassar pada musim liburan dan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Bantaeng.

Kab.Bantaeng memiliki salah satu icon berupa tempat wisata permandian di daerah pegunungan yang biasa disebut permandian eremerasa. Permandian alam eremerasa terletak di kecamatan eremerasa, desa kampala, lokasi permandian ini dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor karena semua jalanan sudah memiliki aspal baik dengan waktu tempuh 30 menit dari jalan poros Kabupaten bantaeng.

Walaupun jaraknya jauh tetapi perjalanan menuju permandian eremerasa tidak membuat jenuh karena keindahan panorama hutan yang begitu cantik. Pepohonan di sekitar jalanan ukurannya besar – besar dan mejulang tinggi sesuai usianya yang sudah tua. Keberadaan pohon tidak banyak dirusak demi untuk menjaga ketersediaan air bagi warga sekitar. Mata anda juga akan disuguhkan dengan kecantikan bunga – bunga di depan rumah masyarakat yang berjejer rapi. Kabupaten bantaeng juga dikenal sebagai penghasil bunga seperti kryssan dan bahkan saat ini sedang dibudidayakan pohon sakura yang dikenal akan keindahan bunganya tersebut.

Jika ingin menikmati permandian eremerasa terlebih dahulu membayar karcis yang cukup murah dan melewati puluhan anak tangga menurun. Permandian alam eremerasa memiliki 2 kolam utama yaitu kolam yang berukuran besar dengan kedalaman mulai dari 1 – 3 meter dan ada pula kolam khusus untuk anak – anak dengan kedalaman maksimal 1 meter. Keunikan dari permandian ini adalah sumber air untuk kolam dialirkan langsung dari mata air yang dikeluarkan akar – akar pepohonan berukuran 3 meter di sekeliling permandian, hal ini menyebabkan air akan sangat jernih san selalu bersih dari kotoran. Jumlah air di permandian eremerase tidak pernah habis dan tidak pernah pernah keruh di musim hujan, ketika musim kemarau tiba airnya justru semakin banyak.

Anda dapat menikmati kolam renang meskipun tidak pandai berenang karena tersedia banyak ban dalam bekas yang disewakan untuk 1 orang ataupun 2 orang diatasnya, Ban – ban ini sering digunakan untuk membantu berenang di kolam yang paling dalam sekalipun. Meskipun telah disediakan peralatan tersebut sebaiknya selalu menjaga diri bila tidak pandai berenang karena dalamnya kolam di bagian ujung mencapai 3 meter. Rasa penat mengunjungi tempat ini akan hilang dengan suasana alam pegunungan sangat terasa sekali mulai dari suara hewan – hewan yang biasanya ada di dalam hutan hingga suhu udara yang sangat dingin. Uniknya lagi suhu di sekitar permandian tidak ada bedanya antara pagi, siang dan sore semuanya selalu dingin.

Setelah lelah mandi dan merasakan kedinginan biasanya pengunjung menyempatkan diri untuk membeli pisang goreng dan teh panas yang dijual masyarakat di sekitar kolam renang. Cukup banyak masyarakat yang berjualan disini, mereka sangat tahu menu yang pas dinikmati jika tubuh sedang kedinginan. Permandian eremerasa sangat cocok untuk wisata keluarga, terdapat beberapa rumah – rumah kecil untuk tempat ngumpul bersama rombongan keluarga untuk sekedar beristirahat sambil menikmati makanan yang dapat dibawa dari luar permandian.

Share:

Gua Panjat Tebing Soropia Sawapudo

https://ranihasriani.wordpress.com
Dinding TEBING itu berdiri kokoh, tegak menjulang seolah siap menghujam langit. Rimbunan hutan bakau (mangrove) yang dibalut suasana pedesaan di tepi pantai, menjadi sahabat diatas ketinggian. Tebing Sawapudo adalah surga tersembunyi bagi para penggila dan penikmat panjat tebing di Sulawesi Tenggara.

Tebing batu cadas berketinggian 60 meter itu terletak diujung Desa Sawapudo, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Jaraknya sekitar 30 kilometer atau sekitar 1,5 jam perjalanan mini bus dari Kota Kendari.

Jika perjalanan dari Kota Kendari, akan melewati perkampungan suku Bajo di Kecamatan Toronipa dengan hamparan pemandangan laut berlatar belakang pulau Bokori, kemudian melintasi Desa Toronipa, sebelum akhirnya perjalanan sampai di desa itu.

Saat memasuki pintu gerbang Desa Sawapudo, keramahan penduduk sebagai ciri khas masyarakat pesisir akan dijumpai. Aktivitas warga disana pun berjalan alamiah. Para lelaki yang berprofesi sebagai nelayanan sibuk menggayuh perahu menyusuri perairan laut, sedang para wanita sibuk merajut atap dari daun sagu.

Dinding tebing itu tepat berada di ujung Desa Sawapudo. Letaknya menghadap matahari terbit, dihiasi tekstur alamiah membentuk relief abstrak hasil kikisan air. Sungguh spektakuler ! Di relief-relief itulah para pemanjat bergelantung dan merayap saat melakukan panjat tebing.

SEKILAS SEJARAH

Aktivitas panjat tebing atau dalam istilah asingnya Rock Cimbing, sudah dikenal masyarakat sejak lama bahkan oleh masyarakat tradisional. Mereka melakukan pemanjatan guna mencari sumber kehidupan ataupun perlindungan, khususnya di daerah pantai dan kawasan karst (bebatuan) untuk mencari sarang burung atau sumber mata air. Bedanya dengan saat ini, mereka tidak memakai sistem dan prosedur yang baku seperti dalam olahraga panjat tebing, sehingga faktor keamanan dan tingkat resiko yang dihadapi sangatlah tinggi.

Panjat tebing pertama kali dikenal di kawasan benua Eropa tepatnya di kawasan pegunungan Alpen sebelum perang Dunia I. Pada awal tahun 1910, dinegara Austria mulai diperkenalkan peralatan-peralatan yang digunakan untuk menunjang kegiatan panjat tebing seperti carabiner (cincin kait) dan piton (paku tebing) yang pada saat itu masih terbuat dari besi baja. Dan berawal dari situlah, para pendaki dari Austria dan Jerman mulai mengembangkan peralatan dan teknik olah raga ini. Seiring waktu yang terus berjalan, peralatan olah raga ini banyak mengalami inovasi terutama pada bahan pembuatannya, uji kekuatan gaya tariknya, kepraktisan penggunaan alat serta prosedur keamanan alat yang telah distandarkan.

Di Indonesia olahraga panjat tebing sendiri telah terbentuk sejak tahun 1988 yang memiliki organisasi yang pada saat itu bernama FPGTI (Federasi Panjat Gunung dan Panjat Tebing Indonesia) yang kemudian berganti nama dengan FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) sampai sekarang ini.

Panjat tebing dikenal sebagai salah satu dari sekian banyak olah raga alam bebas (outdoor activity) dan merupakan salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki, melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik tertentu untuk bisa melewatinya. Pada umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45 derajat dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu. Pada dasarnya olah raga panjat tebing adalah suatu olah raga yang mengutamakan kelenturan, kekuatan/daya tahan tubuh, kecerdikan, kerja sama team serta keterampilan dan pengalaman setiap individu untuk menyiasati tebing itu sendiri.

Pada awalnya panjat tebing merupakan olah raga yang bersifat petualangan murni dan sedikit sekali memiliki peraturan yang jelas. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini sudah ditetapkan bentuk dan standart baku dalam aktivitas panjat tebing yang diikuti oleh para penggiatnya.

TEBING SAWAPUDO

Di Kota Kendari, olahraga panjat tebing sendiri mulai berkembang sejak tahun 1996. Basis terkuat pengembangan olahraga beresiko tinggi ini dimulai dari kampus. Saat itu, panjat tebing digeluti oleh kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA), baik di Univesitas Halu Oleo (UHO) maupun Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra).  Seiring perjalanan waktu, olahraga ini pun terus berkembang bahkan penggiatnya kian menjamur dengan hadirnya Kelompok Pencinta Alam (KPA) yang bebasis di luar kampus.

Tebing Sawapudo sendiri pertama kali ditemukan sekitar tahun 1996 oleh para aktivis panjat tebing MAPALA Unsultra. Berawal dari explorasi kawasan Karts di Kecamatan Soropia, dinding tebing itu ditemukan masih dalam balutan semak belukar. Sejak saat itu, Tebing Sawapudo pun kerap menjadi ruang ekpresi bagi para climber hingga saat ini. Hampir setiap akhir pekan, daerah itu selalu ramai dikunjungi oleh para penggiat alam bebas, baik dari Kota Kedari maupun dari luar daerah, termasuk wisatawan asing.

Selain dinding tebingnya yang eksotis, disekitar tebing juga terdapat beberapa gua yang memiliki pintu masuk cukup menantang, kombinasi antara horizontal dan vertical. Melihat perpaduan antara panjat tebing dan penelusuran gua (Caving) ini, mendorong para penggiat alam bebas bersama masyarakat setempat untuk menobatkan kawasan ini sebagai lokasi Wisata Alam.

PROBLEM DAN TINGKAT KESULITAN

Melihat medannya cenderung slab dengan kemiringan 70 derajat-80 derajat ditambah cacat batuan yang berfungsi sebagai pijakan, boleh dibilang pemanjatan tebing ini tidak terlalu berat. Menurut Aphoel, seorang climber dari MAPALA Tropis-UHO yang pernah melakukan pemanjatan tebing ini, tingkat kesulitannya tergolong sedang. “Sebenarnya, medannya tidak terlalu sulit dan yang paling diutamakan di sana adalah kejelian dan skil memasang pengaman serta pemilihan jalur yang tepat,” ujarnya.

Terhitung hanya ada dua jalur pemanjatan yang tembus hingga ke puncak tebing.Satu jalur nyaris tidak tergolong pada rock climbing karena hanya mengandalkan gerakan berpindah dari point ke point. Pemanjatan dengan sistem ini, paling cocok diterapkan pada jalur big wall sekelas Sawapudo. Ditinjau dari segi konservasinya, sistem pemanjatan ini lebih ramah lingkungan karena berusaha tidak meninggalkan pengaman yang dapat mengotori tebing.

Kondisi jalurnya yang terputus tak tersambung utuh dari dasar hingga puncak tebing, menjadi teka-teki yang harus dipecahkan bagi setiap climber, dengan manajemen pemanjatan yang baik. Melihat adanya beberapa rintisan jalur pemanjatan yang terputus di bagian bawah tebing, sepertinya tak semua pemanjatan berhasil dilakukan. Kegagalan yang terjadi, kemungkinan besar akibat kesalahan memilih jalur di rekahan. Pemanjatan tak mungkin lagi diteruskan, karena tak ada tempat untuk memasang pengaman.

Kegagalan lainnya bisa disebabkan ketidak sesuaian peralatan yang dimiliki dengan model cacat batuan. Rekahan tempat pemasangan pengaman di tebing Sawapudo cenderung khas. Di beberapa jalur, hanya bisa dipasangi beberapa jenis pengaman tertentu, sedangkan piton atau paku tebing yang umum dipakai dibanyak tebing, nyaris tak digunakan sama sekali.

KISAH TERSENDIRI

Terlepas dari tinggi atau rendahnya tingkat kesulitan tebing Sawapudo, pemanjatan di sana sungguh menawarkan kisah tersendiri yang mungkin tidak akan dijumpai di tebing lain. Saat berada di ketinggian, saat digoda buaian angin, atau disaat otot tak kunjung diam gemetar melawan rasa gamang, gerombolan burung bangau yang bermain diantara rimbunan hutan bakau, terbang tak jauh dari tempat kita menggantung, seolah ikut memberi spirit. Tentu, kehadiran mereka menjadi teman yang sanggup mengusir rasa sepi di ketinggian dan memperkuat rasa kedekatan dengan alam. Sementara puluhan spesies kupu-kupu dengan corak warna menarik, beterbangan di sekitar tebing.

Selain nuansa itu, keramahan penduduk juga menjadi sahabat yang tak ternilai. Bagi yang menyukai santapan kuliner sea food, ditempat ini sangat mudah untuk menyantap ikan bakar, cumi bakar ataupun lobster. Hmm, apalagi jika ada sambal pedasnya. Di daerah itu, ada beberapa tempat yang menawarkan suasana khas, salah satunya menyantap kuliner di sore hari di tepi pantai sambil memandangi keindahan sunset.

POTENSI TERANCAM

Boleh dibilang, potensi kawasan tebing Sawapudo ini belum diberdayakan dengan baik, bahkan kini cenderung terancam. Padahal jika dikelola dengan konsep pengembangan wisata yang baik, bukan mustahil tebing ini bisa dijadikan kawasan ekoturisme dengan mengemas Rock Climbing dan Hill Walking.

Tebing Uluwatu di Bali, mungkin bisa dijadikan sebagai pembanding. Jika tebing di Uluwatu didukung keindahan laut, Tebing Sawapudo tidak hanya didukung keindahan laut tetapi keindahan hutan bakau (mangorove) dan keanekaragaman hayatinya. Kawasan ini juga amat memungkinkan dijadikan konservasi yang berguna bagi keseimbangan alam dan ilmu pengetahuan. Sayang, potensi yang belum terdata itu, kini nyaris habis.

Aktivitas penambangan batuan untuk memenuhi kebutuhan perumahan warga di perkotaan menjadi ancaman serius kawasan itu. Bagaimanapun tebing Sawapudo merupakan salah satu aset Kabupaten Konawe. Artinya, tebing dan kawasan sekitarnya seharusnya tetap dijaga, baik oleh masyarakat setempat maupun pemerintah daerah. Masih ada peluang untuk mengemas kawasan ini menjadi daerah bernilai tinggi dan tetap lestari. Dengan demikian, kita masih memberi peluang kepada generasi mendatang untuk turut merasakan keringat dan getaran nyata saat merayapi dinding Tebing Sawapudo…Salam Satu Jiwa. (beritakendari.com)

Share: