🎁 Spesial buat pengunjung Idblogpacker, akan ada yang spesial dalam 5 detik...

Menikmati air terjun di Pantai Jogan

Pantai Jogan, merupakan satu-satunya pantai gunung kidul  yang menurut saya paling unik Keunikannya terletak pada air terjun yang langsung jatuh ke laut. Pantai ini terdiri dari tebin-tebing tinggi, dinding-dinding tebing yang tajam dan bebataun-bebatuan koral  serta mempunyai sedikit sekali pasir pantainya. Pasir pantainya dapat kita lihat ketika laut dalam keadaan surut.
Pantai jogan ini memang salah satu wisata terunik di Indonesia. Hal ini dikarenakan jarang ditemui  air terjun yang langsung mengarah ke laut. Sebenarnya di pacitan juga ada, namanya pantai banyu tibo, dulu pernah ada rencana kesana tetapi karena waktunya meleset sangat jauh akhirnya hanya bisa menikmati pantai krakal. Oya air terjun yang berada di pantai jogan ini bernama grojogan manten, atau dalam bahasa indonesia bernama air terjun pengantin.  Air terjun ini memiliki ketingginan kurang lebih 10 meter. Memang tidak terlalu tinggi, tapi itu sudah bisa memanjakan dengan guyuran airnya dari atas, keren pokoknya gan. Untuk menikmati kesegaran dari grogojan manten ini, kita harus turun karena letaknya yang dibawah tebing. Disamping tebing kita bisa melalui jalalanan yang cukup ektrim dan licin, jadi harus hati-hati dan tetap pegangan kalau jatuh khan bahaya langsung di terima karang yang ada di bawah. Saat musim hujan debit airnya lumayan banyak jadi bersyukur sekali kemarin saya kesana masih saat musim hujan.


Jalan turun menuju dasar pantai

Pemandangan pantai jogan

Share:

Sensasi ekstreme Pantai Timang

Ada sebuah pengalaman Ekstrim yang akan ditawarkan oleh Pantai Timang saat kita berkunjung kesana selain jalan masuknya yang lumayan ekstreme dengan batu terjal sepanjang 2 km, kita akan diuji dengan menaiki Gondola Pantai Timang menyebrangi laut yang lumayan ganas menggunakan kereta gantung tradisional, dimana anda akan menaiki kereta gantung ini, ditarik tenaga manusia dari Pantai Timang ke sebuah pulau kecil di tengah laut yang bernama Pulau Watu Panjang dan merasakan sensasi terbang, melayang dan terkena deburan ombak.
Tetapi untuk dapat menaiki kereta gantung ini, anda diharuskan membayar. Awalnya, kereta gantung ini bisa dinaiki dengan gratis. Namun, setelah banyak wisatawan yang datang ke pantai ini mencoba kereta gantung ini, para nelayan berinisiatif untuk menetapkan tarif untuk menambah penghasilan mereka. Tarifnya cukup lumayan mahal (Rp. 200.000 menurut beberapa warga), maklum saja, bukan perkara mudah menarik sesorang di sebuah kereta gantung dengan tenaga manual, diperlukan sebuah tenaga yang besar dan keahlian khusus. Akan tetapi, pengalaman yang anda rasakan sebanding dengan harga yang anda bayar.

Kereta gantung ini tidak semodern seperti kereta-kereta gantung yang ada di Ibu Kota, kereta gantung ini dibuat dengan bahan-bahan yang sangat sederhana yaitu dengan kayu dan tali atau tambang sebagai penghubungnya, maklum saja, apabila digunakan sling besi, maka sling besi tersebut akan cepat rusak terkena air laut. Sebenarnya, kereta gantung ini bukanlah fasilitas yang disediakan untuk wisatawan karena digunakan untuk nelayan yang ingin menyeberang ke batu karang untuk memancing lobster dan dijual kembali atau dikonsumsi sendiri.

Saya pun tidak berani mencobanya, maklum karena biaya ga mencukupi, waktunya juga sangat terbatas, jadi lebih baik hanya meninggalkan jejak-jejak foto saja.. hehehehe

Share:

Pantai Drini dan Pantai Watu Kodok

Pantai Drini berada di daerah Gunung Kidul Yogyakarta. Pantai ini satu kompleks dengan jajaran pantai pantai yang terkenal dengan Baron Kukup Krakal. Pantai – pantai lain selain itu ada pantai Siung, Pantai Indrayani, pantai Sundak dll.

Sebenarnya pantai ini merupakan pelabuhan kapal-kapal para nelayan sekaligus terdapat juga pasar ikan namun pasar ikan yang terdapat disini masih kecil. Hanya beberapa kapal ikan nelayan kecil yang digunakan.

Pantai Drini merupakan nama sebuah pantai yang terletak di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 1 km ke arah timur dari Pantai Sepanjang, Gunung Kidul. Untuk menuju ke pantai ini dari pusat kota Yogyakarta, kurang lebih akan memakan waktu 3 jam dengan jarak sekitar 40 km, apabila menggunakan sepeda motor. Perjalanan cukup lama karena untuk mencapai pantai ini, pengunjung harus melewati medan yang berkelok-kelok. Namun, di sepanjang perjalanan kita akan disuguhi berbagai macam pemandangan perbukitan karang yang indah.

Keistimewaan Pantai Drini yaitu di pantai ini terdapat pulau karang yang ditumbuhi pohon drini dan konon kayunya dapat dipergunakan sebagai penangkal ular berbisa. Di atas pulau karang ini terdapat sebuah mercusuar yang bisa didaki dengan menyusuri jalan setapak yang disediakan. Melalui mercusuar tersebut, kita bisa memandang dari menaranya berupa pemandangan menakjubkan di sekeliling Pantai Drini, termasuk pantai-pantai di sekitarnya yang belum terjamah.

Pemandangan Pantai Drini dapat dikatakan memiliki tekstur yang indah, asri, dan sangat perawan. Pantai ini tidak memiliki ombak yang besar karena terhalang oleh karang. Airnya yang jernih dan dangkal di bagian timurnya membuat pengunjung dapat melihat dengan jelas rumput-rumput laut yang tumbuh di antara karang-karang laut, dan berbagai biota laut lainnya.


Pintu masuk utama ke pantai drini, di sana banyak juga disewakan ban bagi yang ingin berenang dengan santai.

Share:

Keindahan Pantai Krakal

Pantai Krakal termasuk dalam salah satu deretan pantai-pantai  indah di laut selatan Kab. Gunungkidul yang memiliki beberapa spot surfing tersembunyi yang menantang. Pantai Krakal ini sudah lama terkenal sebagai salah satu kawasan pantai yang berada di ujung selatan Jogja dan mempunyai keindahan begitu luar biasa.

Garis Pantai Krakal yang landai dan bertabur dengan pasir putih serta memiliki hempasan ombak yang jernih. Batu karang juga turut serta menghiasi sebagian besar dari bibir pantai, menjadi rumah bagi banyaknya ikan-ikan karang yang berwarna-warni.
Saya menikmati pantai ini sewaktu pagi hari, jadi suasana masih segar apalagi habis turun hujan. Untuk akses jalan untuk menuju ke Pantai Krakal terbilang sudah cukup bagus dan rata. Terdapat juga deretan warung makan serta beberapa hotel di sekitar pantai dapat Anda temukan dengan cukup mudah, harganya pun cukup murah.

Di pinggir pantai terdapat pula gasebo yang bisa kita gunakan untuk beristirahat jika terlalu panas oleh terik matahari.

Share:

Menikmati sunset di pantai sundak

Lokasi Pantai Sundak terletak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Pantai Sundak merupakan pantai yang indah, selain berpasir putih juga banyak ditumbuhi pandan laut di tepi pantai sehingga menambah kesejukan suasana pantai. Tak jauh dari pantai terdapat goa kecil yang di dalamnya terdapat sumber air tawar dan biasa dipakai penduduk setempat untuk mencukupi kebutuhan air minum. Selain tempatnya yang sejuk, pantai ini juga cocok untuk tempat berkemah.

Kali ini saya menikmati suasana sore hari di pantai sundak, sembari menunggu matahari terbenam, saya pun menyempatkan diri untuk berfoto-foto. Pemandangannya pun sangat luar biasa, sunset kali ini membawa kenangan tersendiri bagi saya pada liburan kali ini.

Menurut sejarah, Nama Sundak berasal dari cerita pertarungan anjing (asu) dan landak. Pertarungan yang dimenangkan oleh anjing tersebut akhirnya membuat pantai tersebut di namakan dengan Pantai Sundak. Rute yang harus dilewati untuk menuju pantai ini relatif mudah karena anda hanya perlu mengikuti jalan setelah anda bertemu dengan Pantai Kukup. Arahnya menuju ke timur sekitar 3 Kilometer dan anda dapat menikmati keindahan dari Pantai Sundak.

Kalau ke gunung kidul cobalah mampir kesini di jamin ga bakalan rugi. hehehehe
Sekian dan Matur Nuwun.. :)

Share:

Pantai Kukup mirip tanah lotnya di pulau jawa

Pantai Kukup Gunung kidul menurut saya seperti tanah lotnya pulau jawa, Jaraknya cukup dekat dari pantai Baron hanya sekitar 10 menitan. Pantai Kukup ini merupakan salah satu pantai yang populer diantara deretan pantai diwilayah ini. Pantai ini memiliki pasir yang putih terhampar luas yang menambah keindahan pantai ini. Pantai Kukup ini mempunyaii daerah laut dangkal yangu cukup tenang berjarak sekitar 100 m dari bibir pantai.

Daerah dangkal ini di batasi dengan gundukan terumbu karang pada ujung pantai seakan melindungi pantai dari hempasan ombak besar. Daerah dangkal di tepi pantai Kukup tersebut berisi terumbu karang, bintang laut dan berbagai macam ikan hias laut unik dan berbagai macam biota laut lainnya dapat dengan jelas anda lihat dari atas.

Jika terjadi pasang surut, pantai ini masih digenangi oleh jernih terutama didaerah-daerah rendah yang terisolasi. Disini kita dapat mencari ikan hias yang mungkin terjebak di kubangan tersebut. Anda bisa berjalan kaki sampai ke ujung pantai bila laut sedang surut.

Hati dengan keberadaan bulu babi atau landak laut ditempat ini terutama di daerah dangkal yang jernih bersama biota laut lainnya. Jangan sampai dipegang atau terinjak dengan telanjang kaki karena bulu babi memiliki duri yang sangat beracun yang dapat menyebabkan infeksi, rasa nyeri, kejang dan ada beberapa kasus dapat menyebabkan henti napas.




Di sebelah timur dari pantai Kukup ini terdapat sebuah pulau karang yang diberi nama Pulau Jumino. Antara Pantai Kukup dan pulau tersebut dihubungkan oleh sebuah jembatan yang dapat dilewati oleh wisatawan yang akan melihat pulau tersebut dari dekat.


Di pulau Jumino tersebut terdapat sebuah gardu pandang yang sengaja dibangun untuk para wisatawan yang ingin menikmati pemandangan laut lepas dari pulau tersebut.



Di tebing sebelah barat pantai kukup ini terdapat banyak gua –gua karang yang sering dipakai bermain oleh wisatawan dan tempat berteduh dari teriknya sinar matahari. Beberapa dari gua-gua tersebut digenangi dengan air laut yang didalamnya juga terdapat biota laut lainya.

Ga rugi pokoknya klo liburan kesini.. :D





Share:

Pantai Baron, Pantai yang indah di apit oleh 2 bukit

Lanjut yuk ceritanya..

Kemarin habis mengulas pantai ngobaran, sekarang giliran pantai baron yang akan admin ulas disini. Perlu kita ketahui dulu bahwa Lokasi Pantai Baron  ini terletak di Desa Kamadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, merupakan pintu gerbang masuk kawasan obyek wisata pantai Gunungkidul yang lain seperti: Pantai Kukup, Pantai Sepanjang, Pantai Drini, Pantai Krakal, Pantai Slili dan Ngandong, Pantai Sundak (Tujuh Pantai Dalam Satu Kawasan) dan biaya masuknya murah lho...  Pantai Baron adalah pantai yang dikelilingi bukit-bukit kapur yang di atasnya terdapat jalan setapak dimana wisatawan dapat menikmati keindahan laut yang luas dan khas bisa juga sebagai tempat untuk berkemah, dan di sebelah barat, terdapat muara air sungai bawah tanah (air tawar) sehingga ada suatu tempat pertemuan antara air laut dan air tawar. Koordinatnya terletak pada S8°7'51" E110°32'52"

Pemandangan disini memang sangat menarik, banyak pengunjung yang berenang di pantainya walaupun harus dalam batas yang di tentukan juga..

Sebenarnya pantai ini tidak masuk dalam rencana kali ini tapi setelah melewati dan waktunya masih memungkinkan, sayang khan kalau dilewati begitu saja.
Kalau mau kesini, saya sertakan rutenya saja ya silahkan di cari sendiri.. :D

Rute Pantai Baron dari Jogja :
Jogja - Piyungan - Patuk - Sambipitu - Pertigaan timur Lanud TNI Gading ke kanan - Playen - Paliyan - Saptosari - Tanjungsari - Pantai Baron

Rute 2 :
Jogja - Imogiri - Panggang - Saptosari - Tanjungsari - Pantai Baron

Rute 3:
Jogja - Piyungan - Patuk - Sambipitu - Lanud TNI Gading - Siyono - Pertigaan timur Bundaran Tugu BPD ke kanan - Jl Kyai Legi - Ikuti terus jalan Lingkar Selatan sampai menemui perempatan belok ke kanan arah Jalan Baron - Jalan Baron - Tanjungsari - Pos Retribusi Kawasan Pantai Gunungkidul - Pantai Baron

Rute 4:
Jogja - Piyungan - Patuk - Sambipitu - Lanud TNI Gading - Siyono - Bundaran Tugu BPD lurus ke timur  - Wonosari - Jalan Baron - Tanjungsari - Pos Retribusi Kawasan Pantai Gunungkidul - Pantai Baron

Mudah kok rutenya, di penunjuk jalan sangat mudah untuk di ikuti dan kemungkinan kecil untuk tersesat.






Share:

Pesona Multikulturalisme Pantai Ngobaran

Ngobaran merupakan pantai yang cukup eksotik kalau menurut saya, maka dari itu ini menjadi tujuan pertama saya mengunjungi pantai ngobaran. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1 jam dari Gua Maria Tritis, pantainya sangat eksotis dimana kita bisa melihat hamparan rumput laut pada saat air sedang surut dan puluhan jenis binatang laut juga bisa terlihat di sela-sela karang, mulai dari landak laut, bintang laut, hingga golongan kerang-kerangan.

Satu hal yang menarik di pantai ini adalah adanya tempat ibadah untuk empat agama atau kepercayaan berdiri berdekatan. Apakah itu bentuk multikulturalisme? Siapa tahu.

Bangunan yang paling jelas terlihat adalah tempat ibadah semacam pura dengan patung-patung dewa berwarna putih. Tempat peribadatan itu didirikan tahun 2003 untuk memperingati kehadiran Brawijaya V, salah satu keturunan raja Majapahit, di Ngobaran. Orang yang beribadah di tempat ini adalah penganut kepercayaan Kejawan (bukan Kejawen). Nama "Kejawan" menurut cerita berasal dari nama salah satu putra Brawijaya V, yaitu Bondhan Kejawan. Pembangun tempat peribadatan ini mengaku sebagai keturunan Brawijaya V dan menunjuk salah satu warga untuk menjaga tempat ini.

Share:

Gua Maria Tritis Gunung Kidul

Perjalanan pertama menyusuri kawasan gunung kidul adalah menuju ke Gua Maria Tritis untuk berdoa terlebih dahulu agar perjalanannya di beri kelancaran. Gua Maria Tritis berada di Dusun Bulu, bagian dari Desa Giring Kec. Paliyan, Kab. Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta. Untuk sampai ke gua ini, bisa menempuh jalur masuk Kabupaten Gunungkidul, melewati Jalan Wonosari, Piyungan, dan Bukit Patuk. Dengan berlokasi di tengah ladang perbukitan kapur, Gua Maria Tritis tumbuh menjadi oase yang menyejukkan para peziarah yang haus akan ketenangan dan kedamaian jiwa. Keren lho..

Pertama saya masuk dari jalan raya agak ragu-ragu karena jalannya memang sepi, tetapi dengan keyakinan semakin turun dan masuk ke dalam perbukitan kapur saya semakin yakin kalau ini adalah jalan menuju ke gua. Sesampainya di bawah saya melihat ada bangunan, dan ada seseorang disana, saya bertanya tentang letak Gua Marianya dan ternyata saya sudah sampai, letaknya ada di balik bangunan tersebut. Sampai di sana hanya kami berdua yang berziarah disana karena memang pas hari biasa dan ada juga pekerja yang sedang merenovasi bangunan di dalam gua.



Suara tetes air yang jatuh di bak penampungan memecah kesunyian saat kami berdoa. Aura damai dan meditatif yang tercipta mengajak kami untuk manekung bertemu dengan Sang Pencipta dalam relasi yang sangat personal. Deretan kursi tertata rapi di setiap tempat landai di antara bebatuan karang. Di beberapa lokasi, terdapat penampungan air yang menyatu dengan lantai gua. Air yang sejuk itu berasa dari tetesan stalagtit atau sulur-sulur yang menghiasi bagian atas gua.

Konon, dulu Gua Tritis merupakan tempat yang angker. Gua ini menjadi tempat favorit para pertapa untuk mencari ilmu kanuragan. Menurut cerita-cerita yang beredar di tengah masyarakat, ada beberapa pangeran Kerajaan Mataram pernah bertapa di tempat ini, bahkan seorang pangeran mendapatkan wahyu Keraton Mataram. Karena keangkeran inilah, gua ini nyaris tidak terjamah oleh kebanyakan orang. Citra angker ini mulai berubah sedikit demi sedikit setelah ditemukan.



Menurut sejarah berdirinya menjadi tempat ini menjadi sebuah Gua Maria yaitu Pada tahun 1975 Romo Hardjosudarmo, SJ bertugas di Paroki Wonosari. Beliau juga membina para murid SD Sanjaya di Dusun Pengos, Kelurahan Giring, Kecamatan Paliyan. Pada tanggal 25 Desember1975 itu beliau bersama para murid SD Sanjaya merayakan misa natal di gedung SD Sanjaya karena waktu itu di lingkungan SD Sanjaya belum mempunyai kapel. Setiap akan diadakan Misa Natal, Romo membuat “gua” dari kertas. Melihat hal itu ada seorang murid berkata kepada Romo,”Romo, tidak usah membuat gua dari kertas, karena di tempat saya ada gua asli.” Lalu Romo itu bertanya,”gua asli bagaimana ?” Murid itu hanya menjawab,”Gunung itu growong (berlobang besar).”


Maka pada suatu hari Romo diantar oleh muridnya itu ke gunung growong itu. Sampai di dalam gua Romo kagum dengan keindahan alam yang baru pertama kali dijumpainya, sehingga Romo berniat menjadikan gua tersebut sebagai tempat berdoa bagi umat katolik.

Tak lama setelah peristiwa itu Romo menemui Bpk. R. Radio Sutirto, Kepala Desa Giring. Tujuannya adalah untuk meminta izin agar Gua Tritis boleh dipergunakan untuk berdoa bagi umat Katolik. “Pak, bagaimana kalau Gua Tritis itu saya jadikan tempat sembayangan bagi umat katolik ?” Tanpa menunggu keesokan harinya Bapak kepala desa itu menyetujui permintaan Romo Hardjosudarmo, SJ itu. Berkat dukungan dan kerja sama masyarakat dusun bulu jalan menuju ke gua dalam waktu kurang lebih satu bulan sudah dapat dilewati walaupun waktu itu keadaanya belumlah sempurna seperti sekarang. Dan pada tahun 1979 Gua Maria Tritis diresmikan oleh Romo Lamers, SJ dengan memasang Patung Bunda Maria. Sejak saat itu tempat itu dinamai Gua Maria Tritis.









Setelah puas menikmati keindahannya dan berfoto2 ria, saya pun berpamitan dengan orang yang sedang merenovasi gua tersebut untuk kembali melanjutkan perjalanan.
Itulah sekilas tentang Gua Maria Tritis Gunung Kidul sebuah karya Tuhan yang maha agung.
Share:

Rute Menuju Kawasan Wisata Gunung Kidul, Keliling 9 wisata gunung kidul dalam 2 hari.

Liburan imlek, wah kesempatan nih buat liburan dan bersenang-senang. :D Kebetulan liburan di mulai dari hari rabu sebelum hari raya imlek jadi bisa menikmati libur 2 hari. Klo bagi seorang pekerja libur 2 hari itu sudah cukup wah.. Apa lagi klo bisa libur berbulan-bulan tambah sip itu klo yg jd bos nenekmu... wkwkwkwk

Sebelum libur datang rencana kali ini pengennya ke daerah gunung kidul kalau dari jogja sekitar 2 jam'an, katanya bagus tempat2nya.. Dari situlah saya mulai tertarik untuk berlibur disana..

Mulailah satu minggu sebelum liburan saya persiapkan dulu, perkiraan budget, rencana-rencana, dan jalur mana saja yang harus di lalui. Untuk melihat kondisi tempat2nya saya mulai browsing dari internet, dan pastinya menggunakan bantuan google earth untuk melihat jalur2nya dan letak tempat wisatanya.

Pertama saya membuat jalur perkiraan tempat2 mana yang harus dikunjungi.


Setelah membuat perkiraan jalur2nya selanjutnya membuat rencana  jadwal dan jam yang harus di kunjungi.

Start  Solo : 09.00
Solo – Wonosari : 2 Jam
Wonosari – Desa Kemadang : 1 Jam
14.00 Desa Kemadang – Ngobaran : 1 Jam
15.00 – 16.00- Ngobaran
17.00 Bermalam di Pantai Sundak
04.00-07.00 Pantai Sundak,
07.00 – 08.00 Pantai Kukup,
08.15 – 09.15 Pantai Ndrini,
09.15 – 10.15 Pantai Krakal
Pantai Krakal – Pantai Timang 1 Jam
11.30-12.30 Pantai Timang
13.00 – 14.00 Pantai Jogan
15.00 Kembali – 19.30 Sampai di Solo

Karena waktu hanya 2 hari dan itu pun harus di batasi waktu. Setelah semuanya di rencanakan kebetulan juga tidak perlu menyewa sepeda motor karena itungannya sudah dapat pinjaman di wonosari jadi tidak perlu jauh2 mengendarai sepeda motor.

Tiba waktunya besok sudah libur, saya pun berangkat dari surabaya pukul 23.00 menuju ke terminal solo karena menunggu seseorang disana. Berangkat dari terminal solo ke wonosari 08.30 yang ternyata maju setengah jam dari jadwal, ternyata setelah perjalanan dari solo terus oper bis jurusan wonosari di bypass jogja-wonosari, sesampainya di wonosari pukul 13.15 menempuh perjalanan 5 jam. Dari wonosari saya pun mengambil sepeda motor dan melanjutkan perjalanan. Rencana pertama berubah yaitu mampir dulu ke Gua Maria Tritis paling tidak berdoa dulu sebelum melanjutkan perjalanan.. :D

Gua Maria Tritis

Setelah dari Gua Maria Tritis sekitar pukul 14.00 saya melanjutkan perjalanan ke pantai ngobaran karena jaraknya sekitar 14 km perjalanan di tempuh sekitar 45 menit, Sampai di pantai ngobaran saya disuguhkan pemandangan yang luar biasa, pastinya disana pertama adalah foto-foto menghabiskan memori..

Pemandangan dari atas pantai ngobaran
Sekitar pukul 16.00 saya melanjutkan perjalanan menuju pantai baron karena sayang kalau di lewati.. pemandangan pun tidak kalah menarik meskipun tidak terlalu luas tetapi pengunjungnya lumayan banyak.

Pantai Baron
Setelah puas berfoto2 di pantai baron, perjalanan pun di lanjutkan ke pantai kukup, ternyata setelah berada di sekitar pantai, pantai ini bukanlah tujuan sesuai dengan jadwal. Di pantai kukup ini tetap saya sempatkan untuk sekedar berfoto-foto dan melihat pemandangan di sekitaran pantai.

Di Sekitar pantai Kukup

Karena matahari sudah mau terbenam,  rencananya selanjutnya adalah menikmati sunset di pantai sundak, dan ternyata kali ini pas sesuai dengan yang ada pada jadwal. Disini pun saya menikmati pemandangan yang luar biasa suasana matahari terbenam di sore hari sembari melihat di sekeliling suasana yang indah.

Menunggu sang surya tenggelam di balik bukit.

Karena suasana sudah mulai gelap, saya pun memutuskan untuk tidak menginap di pantai sundak karena suasana yang mulai sepi saya pun menuju ke pantai krakal untuk mencoba mencari penginapan disana sekalian pagi harinya bisa langsung melihat sunrise di pantai krakal. Pukul 06.00 saya melihat keluar dan ternyata pagi itu hujan mengguyur kawasan gunung kidul jadi matahari masih tertutup mendung dan di pastikan gagal untuk melihat sunrise, tetapi pemandangan pagi hari disana sangat indah hingga pukul 07.30 saya pun mulai berkemas untuk melanjutkan perjalanan.


Pemandangan karang berlumut di pantai krakal sebelum air laut pasang.

Perjalanan selanjutnya menuju pantai drini yang kurang lebih 4 km dari pantai krakal di sana lumayan lama karena bertemu dengan seorang teman lama. Disana pengunjung bisa menyebrang ke pulau drini dengan menggunakan tali tetapi pastinya harus basah kuyup ataupun bisa naik ke pulau kodok yang di seberangnya juga terdapat pantai kodok.
Pulau drini yang terlihat dari kejauhan.
Setelah puas menikmati pantai drini, sekitar pukul 09.00 saya melanjutkan perjalanan ke pantai timang yang perjalanannya cukup jauh sekitar 18 km, perjalanan pertama jalan cukup mulus hingga masuk ke jalur arah pantai pertama masih beraspal, setelah masuk lebih dalam, perjalanan lumayan sulit dan menguras tenaga karena hanya jalanan berbatu dan lumayan licin saat turun karena habis hujan.

Gondola penyeberangan tradisional.

Perjalanan sulit tersebut setimpa dengan pemandangan yang disuguhkan di pantainya, disana terdapat sebuah katrol atau yang biasa di sebut gondola dan pantainya pun sepi terasa seperti pantai pribadi. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 saya mulai bergegas kembali menuju ke perjalanan terakhir yaitu pantai jogan.

Perjalanan tersulit adalah jalur menuju pantai timang yang sekitar 3 km adalah jalan berbatu yang terjal. Setengah jam perjalanan akhirnya saya sampai di kawasan wisata pantai jogan, siung, dsb. tetapi saya hanya menuju ke pantai jogan sesuai dengan rencana, karena pemandangannya bagus, pantainya juga unik karena terdapat air terjun dari sungai yang berada di atasnya.

Air Terjun Pantai Jogan
Puas menikmati pemandangan disana, sekitar pukul 12.00 saya melanjutkan perjalanan untuk kembali ke wonosari karena melihat perjalan dari wonosari ke solo sekitar 5 jam saat berangkat td jd waktu yang sebelumnya sampai pukul 15.00 dari wonosari harus di majukan menjadi pukul 13.00 di sana saya berpisah dengan teman yang tadinya bertemu di pantai drigi karena masih ingin menikmati pemandangan di pantai siung jadi saya memutuskan untuk kembali. Sesampainya di wonosari sekitar pukul 13.00 dan saya pun mengembalikan sepeda motor. sekitar pukul 14.00 saya pun melanjutkan perjalanan pulang menuju ke terminal solo, sesampainya di terminal solo waktu menunjukkan pukul 19.00. Dan pukul 19.00 saya kembali menuju ke surabaya dengan menumpang bis ekonomi hingga sampai di surabaya pukul 02.00 dan pagi harinya kembali melakukan aktifitas bekerja.

Gimana sudah ada gambaran untuk berwisata di gunung kidul??? Keren lho kalau mau di kunjungi semua mungkin harus perlu waktu sekitar 1 minggu.. hehehehe

Yuk mampir di ulasan-ulasan di bawah ini.




Sekian terima kasih.




Share: